Masyarakat Masih Khawatir Naik Bus Listrik: Nanti Kesetrum Lagi?

Senin, 20 Mei 2019 - 12:27 WIB
Masyarakat Masih Khawatir Naik Bus Listrik: Nanti Kesetrum Lagi?
Masyarakat Masih Khawatir Naik Bus Listrik: Nanti Kesetrum Lagi?
A A A
JAKARTA - Direktur Operasional PT TransJakarta Daud Joseph menjamin bus listrik tanpa emisi atau bus listrik akan tetap beroperasi dan nyaman dinaiki. Kekhawatiran masyarakat mustahil terjadi karena dari baterai dan kabel saling menghubungkan ke semua kompenen sehingga kecil kemungkinan terjadi korsleting.

Daud menjawab berbagai keresahan masyarakat yang meragukan keamanan bus listrik, karena masih banyak dari masyarakat khawatir terjadi korsleting listrik saat bus melaju di atas genangan air. (Baca Juga: PT Transjakarta Jamin Kualitas Bus Listrik yang Dibeli dari China)

"Memang ada saja pertanyaan seperti itu masuk ke saya. Aman enggak saat dinaiki tanpa sandal karet? Aman engak kalau kena genangan di musim hujan, nanti kesetrum lagi? Hal-hal seperti itu banyak ditanyakan masyarakat. Karena ini ada sistemnya. Semua kabel sudah dilindungi dengan baik, dan ini menggunakan baterai," Kata Daud saat dikonfirmasi Senin (20/5/2019).

Daud mengatakan, kekhawatiran masyarakat mustahil terjadi karena dari baterai dan kabel saling menghubungkan ke semua kompenen. Sehingga bus telah ditata sedemikinan rupa agar tidak terjadi hal-hal sepeti yang dikhawatirkan.

Menurut Daud, selama genangan air kurang dari 30 centi meter, bus buatan perusahaan MAB dan BYD ini dijamin tak mengalami ganguan teknis seperti hubungan pendek arus listrik hingga terdampaknya penumpang yang terkena arus listrik atau kesetrum.

"Jadi kenapa dinamakan teknologi listrik? Karena sumber tenaganya dari baterai. Kalau bus batas ketinggian air atau genangannya sekitar 30 centimeter. Kalau tidak lebih dari itu, aman," tuturnya. (Baca Juga: Begini Pengalaman Anies Jajal Bus LIstrik Transjakarta)

Untuk diketahui, Bus listrik ini dilengkapi dengan charger sistem sebagai pengisi daya untuk sumber energi yang dikeluarkan. Sekali chager dibutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat jam untuk menempuh jarak hingga sekitar 250 kilometer.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5532 seconds (0.1#10.140)