Stasiun KRL Commuter Line di Cikarang Barat Mulai Melayani Penumpang
A
A
A
BEKASI - Stasiun Metland Telaga Murni di wilayah Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, mulai diuji coba sejak Sabtu (18/5). Kereta Listrik (KRL) Commuter Line sudah mulai berhenti di stasiun ini dan melayani penumpang sejak pukul 05.00–00.00 WIB.
Stasiun Metland Telaga Murni dibangun atas kerja sama Direkorat Jendral (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan pihak swasra PT Fajar Putera Dinasti selaku anak perusahaan PT Metropolitan Land selaku pengembang Metland Cibitung.
Pembangunan Stasiun Metland Telaga Murni direncanakan dimulai pada 2011, namun izin pembangunan dan groundbreaking baru dapat terlaksana pada Agustus 2016. Stasiun yang dibangun pihak swasta ini menghabiskan biaya Rp80 miliar. Dengan mulai beroperasinya stasiun ini, diharapkan warga Cibitung dan Cikarang Barat beralih ke moda transportasi massal ini.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta Banten (BTPWJB), Jumardi, mengatakan, meski baru dilakukan tahapan uji coba pengoperasinya, Stasiun Metland Telaga Murni sudah dibuka untuk umum setiap hari. ”Ini uji coba judulnya, tetapi beroperasi setiap hari. Kita perlu wajtu untuk mengevaluasi jumlah penumpangnya,” katanya.
Lintasan KRL Jakarta-Bekasi mulai dari Stasiun Bekasi hingga Stasiun Cikarang melewati empat stasiun yakni Stasiun Bekasi Timur, Stasiun Tambun, Stasiun Cibitung, dan Stasiun Cikarang. Adapun Stasiun Metland Telaga Murni berada di antara Stasiun Cibitung dan Stasiun Cikarang.
Nantinya Stasiun Metland Telaga Murni dipersiapkan untuk pembangunan jalur rel dwiganda (double-double track/DDT). Pengoperasian secara resmi Stasiun Metland Telaga Murni akan dilakukan setelah Lebaran 2019. Di stasiun ini terdapat tujuh mesin tapping serta empat loket, namun sementara hanya tiga loket yang beroperasi.
Menurut Jumardi, Stasiun Metland Telaga Murni telah memenuhi standardisasi pengoperasian KRL. Stasiun yang berada di atas lahan seluas 2.000 meter persegi (m2) memiliki panjang peron mencapai 200 meter. Dengan begitu dapat menampung KRL yang memiliki 12 rangkaian (gerbong).
”Daya tampung stasiun KRL tidak menjadi hal utama, yang penting itu peron stasiun. Panjang peronnya sudah 200 meter lebih, jadi untuk 12 kereta (gerbong) sudah dapat dilayani,” jelasnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Yuliardi mengapreasiasi atas uji coba operasi Stasiun Metland Telaga Murni. ”Kami melihat antusias warga (menggunakan KRL) cukup tinggi. Kami minta setengah jam sekali KRL melewati stasiun ini,” katanya.
Saat ini, perjalanan KRL Lintas Bekasi-Kota Jakarta di Stasiun Metland Telaga Murni mengikuti jadwal KRL Cikarang. Kedatangan KRL sekitar satu jam sekali. Yuliardi ingin dengan adanya stasiun tersebut mampu memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal, karena KRL commuter line hingga ke Cikarang.
Dengan begitu, kemacetan lalu lintas akibat kendaraan pribadi dapat dikurangi. Jarak antara Stasiun Bekasi sebagai titik akhir pelayanan kereta api commuter Jabodetabek hingga Stasiun Cikarang yang berjarak sekitar 16,8 km, terdapat dua stasiun kecil yang berjarak 6.82 km dan 10,2 km arah Timur Stasiun Bekasi.
Perlu diketahui, aktivitas masyarakat yang menggunakan KRL setiap hari cukup padat. Yuliardi mencatat ada sekitar 1 juta pengguna KRL Commuter Line setiap. Karena itu, pelayanan KRL Commuter Line harus terus di tingkatkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi massal tersebut.
Sementara itu, Finance Director and Corporate Secretary PT Metropolitan Land Tbk, Olivia Surodjo, mengatakan, biaya pembangunan Stasiun Telagamurni menggunakan anggaran internal perusahaan sekitar Rp80 miliar. ”Stasiun ini untuk mengamodir seluruh masyarakat umum di wilayah Cibitung dan sekitarnya,” tukasnya.
Stasiun Metland Telaga Murni dibangun atas kerja sama Direkorat Jendral (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan pihak swasra PT Fajar Putera Dinasti selaku anak perusahaan PT Metropolitan Land selaku pengembang Metland Cibitung.
Pembangunan Stasiun Metland Telaga Murni direncanakan dimulai pada 2011, namun izin pembangunan dan groundbreaking baru dapat terlaksana pada Agustus 2016. Stasiun yang dibangun pihak swasta ini menghabiskan biaya Rp80 miliar. Dengan mulai beroperasinya stasiun ini, diharapkan warga Cibitung dan Cikarang Barat beralih ke moda transportasi massal ini.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta Banten (BTPWJB), Jumardi, mengatakan, meski baru dilakukan tahapan uji coba pengoperasinya, Stasiun Metland Telaga Murni sudah dibuka untuk umum setiap hari. ”Ini uji coba judulnya, tetapi beroperasi setiap hari. Kita perlu wajtu untuk mengevaluasi jumlah penumpangnya,” katanya.
Lintasan KRL Jakarta-Bekasi mulai dari Stasiun Bekasi hingga Stasiun Cikarang melewati empat stasiun yakni Stasiun Bekasi Timur, Stasiun Tambun, Stasiun Cibitung, dan Stasiun Cikarang. Adapun Stasiun Metland Telaga Murni berada di antara Stasiun Cibitung dan Stasiun Cikarang.
Nantinya Stasiun Metland Telaga Murni dipersiapkan untuk pembangunan jalur rel dwiganda (double-double track/DDT). Pengoperasian secara resmi Stasiun Metland Telaga Murni akan dilakukan setelah Lebaran 2019. Di stasiun ini terdapat tujuh mesin tapping serta empat loket, namun sementara hanya tiga loket yang beroperasi.
Menurut Jumardi, Stasiun Metland Telaga Murni telah memenuhi standardisasi pengoperasian KRL. Stasiun yang berada di atas lahan seluas 2.000 meter persegi (m2) memiliki panjang peron mencapai 200 meter. Dengan begitu dapat menampung KRL yang memiliki 12 rangkaian (gerbong).
”Daya tampung stasiun KRL tidak menjadi hal utama, yang penting itu peron stasiun. Panjang peronnya sudah 200 meter lebih, jadi untuk 12 kereta (gerbong) sudah dapat dilayani,” jelasnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Yuliardi mengapreasiasi atas uji coba operasi Stasiun Metland Telaga Murni. ”Kami melihat antusias warga (menggunakan KRL) cukup tinggi. Kami minta setengah jam sekali KRL melewati stasiun ini,” katanya.
Saat ini, perjalanan KRL Lintas Bekasi-Kota Jakarta di Stasiun Metland Telaga Murni mengikuti jadwal KRL Cikarang. Kedatangan KRL sekitar satu jam sekali. Yuliardi ingin dengan adanya stasiun tersebut mampu memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal, karena KRL commuter line hingga ke Cikarang.
Dengan begitu, kemacetan lalu lintas akibat kendaraan pribadi dapat dikurangi. Jarak antara Stasiun Bekasi sebagai titik akhir pelayanan kereta api commuter Jabodetabek hingga Stasiun Cikarang yang berjarak sekitar 16,8 km, terdapat dua stasiun kecil yang berjarak 6.82 km dan 10,2 km arah Timur Stasiun Bekasi.
Perlu diketahui, aktivitas masyarakat yang menggunakan KRL setiap hari cukup padat. Yuliardi mencatat ada sekitar 1 juta pengguna KRL Commuter Line setiap. Karena itu, pelayanan KRL Commuter Line harus terus di tingkatkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi massal tersebut.
Sementara itu, Finance Director and Corporate Secretary PT Metropolitan Land Tbk, Olivia Surodjo, mengatakan, biaya pembangunan Stasiun Telagamurni menggunakan anggaran internal perusahaan sekitar Rp80 miliar. ”Stasiun ini untuk mengamodir seluruh masyarakat umum di wilayah Cibitung dan sekitarnya,” tukasnya.
(thm)