Bus Listrik untuk Udara Lebih Bersih

Selasa, 30 April 2019 - 08:23 WIB
Bus Listrik untuk Udara Lebih Bersih
Bus Listrik untuk Udara Lebih Bersih
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba tiga unit bus listrik sebelum resmi mengoperasikannya pada Agustus mendatang. Penggunaan bus listrik bertujuan itu untuk mengubah perilaku warga Jakarta dalam merawat lingkungan hidup.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kualitas udara di Jakarta saat ini sangat buruk dan harus ada perubahan perilaku yang drastis. Sebab, perubahan iklim yang terjadi memiliki implikasi besar terhadap masa depan manusia.

Artinya, kata dia, apabila ada perubahan perilaku drastis untuk merawat lingkungan saat ini, maka kualitas udara, air, dan tanah yang baik bisa dirasakan manfaatnya oleh generasi mendatang. Untuk itu, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta akan memulainya dengan melakukan konversi atas kendaraan angkutan umum massal menggunakan bahan bakar listrik yang bebas emisi.

"Kita mulai dari menggunakan bis Transjakarta. Alhamdulillah keinginan dan gagasan itu digodok matang dan hari ini memasuki babak baru. Ini adalah hari bersejarah bagi ibu kota DKI Jakarta karena hari ini bis listrik secara operasional akan mulai ada di jalan-jalan," kata Anies Baswedan di Balaikota DKI Jakarta kemarin.

Anies menjelaskan, sedikitnya tiga unit bus listrik yang diujicobakan saat ini di kawasan Monas. Ke depan, Pemprov DKI Jakarta akan menambah hingga 10 unit saat bus listrik operasi resmi pada awal Agustus mendatang. Selanjutnya, Pemprov DKI juga mempersiapkan proyeksi untuk semua armada bus Transjakarta menjadi bus listrik.

Saat ujicoba, lanjut Anies, tiga unit bus listrik tersebut belum melayani rute Transjakarta seperti pada umumnya lantaran masih dalam proses izin administrasi. Namun, secara teknis dan keselamatan bus tersebut sudah siap. Anies pun mencoba bus listrik tersebut dan menilai bahwa tidak ada kebisingan dari bus ketika dioperasikan.

"Secara administratif itu seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sekarang masih dalam proses mudah-mudahan bulan Juni-Juli itu selesai kemudian bisa beroperasi," ungkapnya.

Adapun pesan utama dari penggunaan bus listrik, Anies menyebut bahwa Pemprov DKI menyadari sekali pentingnya perubahan perilaku terkait dengan lingkungan hidup. Dia berharap dengan adanya bus listrik, masyarakat bisa beralih meninggalkan kendaraan pribadinya sambil mengurangi kendaraan bermotor.

"Jadi ini bagian dari perubahan drastis yang harus kita lakukan demi merawat lingkungan hidup dan memastikan bahwa kita mewariskan udara air tanah yang berkualitas kepada generasi masa depan kita. komitmen ini kita jaga dan nantinya kita akan terjemahkan teman teman Transjakarta nanti akan merumuskan polanya," pungkasnya.

Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menuturkan bahwa sedikitnya ada dua perusahaan yang sedang diuji coba untuk bus listrik. Satu perusahaan dari Indonesia, Mobil Anak Bangsa. Serta dari China yaitu BYD.

"Kami menginginkan kualitas yang baik tapi juga mendukung pengembangan industri dalam negeri yang memenuhi standar-standar yang ditetapkan," ungkapnya.

Menurutnya, operasional bus listrik akan dilelang ke lima perusahaan bus. Operator akan melakukan pengoperasian bus dengan skema kemitraan.

"Transjakarta membayar layanan para operator itu seperti dengan skema JakLingko yang selama ini dengan rupiah per kilometer," ungkapnya.

Bus listrik yang diuji coba kemarin memiliki model single berkapasitas 48 orang. Bus itu dilengkapi 28 tempat duduk dan untuk ruang berdiri sebanyak 20 orang. Bus lainnya, model medium tersedia dengan 18 tempat duduk.

Secara teknis, bus listrik ini bisa dipacu dengan kec kecepatan 100 km per jam. Adapun waktu pengisian daya hanya sekitar 2,5 - 4 jam untuk jarak tempuh 300 km.

Sementara itu, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyarankan, sebaiknya Pemprov DKI Jakarta menggunakan bus listrik produksi anak bangsa seperti PT Mobil Anak Bangsa (MAB). Sehingga, ketika dioperasikan semua infrastrukturnya bisa disediakan dengan penuh.

Pada prinsipnya, ujar dia, langkah Pemprov DKI Jakarta untuk mengujicobakan bus listrik dinilai sangat baik dan harus didukung penuh. Sebab, kendaraan listrik terbukti ramah lingkungan serta biaya perawatan dan operasional lebih rendah.

Di Asmat Papua saja kendaraannya sudah listrik semua. Masa DKI tidak bisa," ujarnya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung realisasi program bus listrik Transjakarta yang dicanangkan Gubernur Anies Baswedan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengoperasian Bus Listrik Transjakarta akan mendukung konsep go green sebagai tujuan utama semua negara.

"Saya pikir kalau ada bus listrik akan bagus sekali. Karena pasti konsen konsep go green bisa berjalan. Dan itu tujuan kita bersama. Tadi Damri juga sudah menghadap saya bahwa mereka sudah ada tiga bus Damri untuk percobaan. Dan dia koordinasi dengan IDB (Islamic Development Bank) untuk dapat pendanaan untuk operasi bis listrik ini," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurut dia dari sisi regulasi tidak akan ada masalah selama perangkat infrastrukturnya tersedia. Budi Karya berharap program terseut bisa lebih cepat berjalan sehingga bisa langsung melayani masyarakat.

"Regulasi saya rasa tidak ada masalah. Ide baik, eksekusinya akan kita lihat ketentuan dan perangkatnya. Misalnya dimana pengisian bahan bakar dan operasinya, saya kira lebih cepat lebih baik lagi," pungkasnya. (Bima Setiyadi/Ichsan Amin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3506 seconds (0.1#10.140)