Evakuasi Korban Kebakaran, Petugas Damkar Tewas Tertimpa Reruntuhan
A
A
A
TANGERANG - Sebanyak enam orang petugas pemadam kebakaran di Kabupaten Tangerang, tertimpa reruntuhan tembok toko sembako, saat tengah berjibaku memadamkan kebakaran di Cisoka.
Nahas dialami Bai Harno, seorang petugas Damkar yang tertimpa reruntuhan. Bai ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tertimbun reruntuhan bangunan toko sembako yang ludes dilalap si jago merah.
Kapolsek Cisoka AKP Uka Subakti, menyebutkan, kebakaran pertama kali diketahui oleh salah seorang korban pada Sabtu 20 April 2019, sekitar pukul 05.30 WIB.
"Menurut keterangan saksi, saat itu pihak keluarga pemilik toko, yakni Jumadi, tengah beristirahat di toko bersama dengan istri dan anaknya," ujar AKP Uka kepada wartawan, di Cisoka, Minggu (21/4/2019).
Tak lama kemudian, Jumadi mencium bau kabel terbakar dan saat dicek. Ternyata gudang sembako miliknya yang berada di area belakang toko sudah ludes terbakar. Jumadi pun berteriak meminta pertolongan.
"Selanjutnya, dia berusaha mengevakuasi keluarganya dan menelepon pihak pemadam kebakaran. Tidak lama kemudian petugas pemadam tiba di lokasi," jelasnya.
Saat petugas tiba di lokasi, Jumadi dan anggota keluarga masih berada di dalam toko terjebak api. Hal itu membuat petugas yang datang dengan sigap langsung menolong, mengevakuasi korban di dalam.
"Saat itu api semakin besar, dan petugas pemadam yang datang ada enam personel dan langsung masuk kedalam toko mengevakuasi Jumadi," sebut Uka.
Ketika petugas berada di dalam toko, api yang membesar langsung merobohkan atap toko dan tembok yang langsung menimpa keenam petugas dan satu anak Jumadi. Nahas Bai Harno ditemukan tewas.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Koshrudin mengatakan, saat api sudah berhasil dipadamkan dan lokasi didinginkan, diketahui rumah yang tidak terbakarlah yang ambruk menimpa petugas.
"Ada enam dari pasukan yang tertima reruntuhan. Lima diantaranya luka ringan dan berat. Hari ini masih dirawat di rumah sakit dua orang, dan satu gugur atas nama Bai," kata Koshrudin kepada wartawan.
Menurut korban selamat, saat berada di dalam rumah, para petugas memposisikan diri di sekitar rumah yang tidak terbakar karena memang akses jalan yang tidak ada.
"Dugaan kami, bangunan tersebut sudah rapuh. Kedua memang terjadi pemanasan tembok rumah tersebut juga panas mengakibatkan runtuh. Penyebab kematiannya luka di kepala," pungkasnya.
Nahas dialami Bai Harno, seorang petugas Damkar yang tertimpa reruntuhan. Bai ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tertimbun reruntuhan bangunan toko sembako yang ludes dilalap si jago merah.
Kapolsek Cisoka AKP Uka Subakti, menyebutkan, kebakaran pertama kali diketahui oleh salah seorang korban pada Sabtu 20 April 2019, sekitar pukul 05.30 WIB.
"Menurut keterangan saksi, saat itu pihak keluarga pemilik toko, yakni Jumadi, tengah beristirahat di toko bersama dengan istri dan anaknya," ujar AKP Uka kepada wartawan, di Cisoka, Minggu (21/4/2019).
Tak lama kemudian, Jumadi mencium bau kabel terbakar dan saat dicek. Ternyata gudang sembako miliknya yang berada di area belakang toko sudah ludes terbakar. Jumadi pun berteriak meminta pertolongan.
"Selanjutnya, dia berusaha mengevakuasi keluarganya dan menelepon pihak pemadam kebakaran. Tidak lama kemudian petugas pemadam tiba di lokasi," jelasnya.
Saat petugas tiba di lokasi, Jumadi dan anggota keluarga masih berada di dalam toko terjebak api. Hal itu membuat petugas yang datang dengan sigap langsung menolong, mengevakuasi korban di dalam.
"Saat itu api semakin besar, dan petugas pemadam yang datang ada enam personel dan langsung masuk kedalam toko mengevakuasi Jumadi," sebut Uka.
Ketika petugas berada di dalam toko, api yang membesar langsung merobohkan atap toko dan tembok yang langsung menimpa keenam petugas dan satu anak Jumadi. Nahas Bai Harno ditemukan tewas.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Koshrudin mengatakan, saat api sudah berhasil dipadamkan dan lokasi didinginkan, diketahui rumah yang tidak terbakarlah yang ambruk menimpa petugas.
"Ada enam dari pasukan yang tertima reruntuhan. Lima diantaranya luka ringan dan berat. Hari ini masih dirawat di rumah sakit dua orang, dan satu gugur atas nama Bai," kata Koshrudin kepada wartawan.
Menurut korban selamat, saat berada di dalam rumah, para petugas memposisikan diri di sekitar rumah yang tidak terbakar karena memang akses jalan yang tidak ada.
"Dugaan kami, bangunan tersebut sudah rapuh. Kedua memang terjadi pemanasan tembok rumah tersebut juga panas mengakibatkan runtuh. Penyebab kematiannya luka di kepala," pungkasnya.
(thm)