30 Tahun Tak Dikunjungi Gubernur, Anies Berkantor di Pulau Sabira
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkantor di Pulau Sabira. Pulau itu merupakan pulau terluar dan wilayah paling utara dari Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Dalam kunjungan kerjanya, Anies meninjau sejumlah fasilitas publik yang menjadi kebutuhan dasar di Pulau Sabira guna memastikan pembangunan di pulau tersebut telah terlaksana dengan baik, terutama terpenuhinya kebutuhan dasar listrik, air bersih, dan transportasi antar pulau.
"Pulau Sabira adalah pulau terdepan di Ibu Kota Jakarta. Jadi, tujuan hari ini adalah melihat kemajuan yang sudah dilaksanakan dalam beberapa waktu ini. Kita bersyukur bahwa masyarakat pun merasakan kebahagiaan akibat konektivitas yang lebih baik, kebutuhan dasar air, dan listrik yang lebih baik. Insya Allah dengan begitu mereka akan bisa lebih sejahtera di tempat ini," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Sebagaimana diketahui, warga di Pulau Sabira merupakan bagian dari Rukun Warga (RW) di Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Penduduk Pulau Sebira berjumlah kurang lebih 500 jiwa yang terdiri atas empat Rukun Tetangga (RT) dan 170 Kepala Keluarga (KK).
Anies menyampaikan, pelayanan listrik 24 jam untuk warga sudah dapat dinikmati sejak awal Januari 2019. Selain itu, Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) menjadi alat andalan pemerintah setempat untuk mengolah air payau menjadi air minum, sehingga kebutuhan air bersih warga pun mampu terpenuhi dengan baik.
"Alhamdulillah, mulai 1 Januari (2019), listrik beroperasi 24 jam di tempat ini, maka di siang hari pun kegiatan produktif warga bisa menggunakan listrik. Lalu, penyediaan air bersih yang semula dikelola oleh masyarakat saja, sekarang dikelola oleh pemerintah, dan volume produksinya menjadi jauh lebih tinggi. Untuk connectivity (transportasi antara pulau), kita menyiapkan kendaraan dari Dinas Perhubungan seminggu tiga kali yang bisa menjangkau ke Sabira dalam waktu 2 jam, mulai bulan Februari kemarin," terang Anies.
Mantan Mendikbud ini juga menegaskan, hal yang tidak kalah penting adalah warga merasa diakui oleh pemerintah. Dalam arti, warga di Pulau Sabira merasa bukan saja pembangunan di wilayahnya telah berjalan dengan baik, tetapi juga perhatian dan hubungan terbangun dengan baik dari pemerintah, baik Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten.
"Mereka tadi menyampaikan Gubernur terakhir datang ke sini tahun 1985 atau 1989-an, berarti (sekitar) 30 tahun yang lalu. Ini yang tadi saya sampaikan, mereka adalah bagian dari kami. Karena itu, sudah seharusnya kita di Pemprov DKI, dari mulai jajaran Gubernur sampai dengan Bupati dan jajarannya, itu rutin datang ke tempat ini. Pak Bupati Alhamdulillah selama bertugas di sini mungkin beliau termasuk yang paling banyak, sudah 5 kali datang ke Pulau Sabira ini," tuturnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Anies meninjau sejumlah fasilitas publik yang menjadi kebutuhan dasar di Pulau Sabira guna memastikan pembangunan di pulau tersebut telah terlaksana dengan baik, terutama terpenuhinya kebutuhan dasar listrik, air bersih, dan transportasi antar pulau.
"Pulau Sabira adalah pulau terdepan di Ibu Kota Jakarta. Jadi, tujuan hari ini adalah melihat kemajuan yang sudah dilaksanakan dalam beberapa waktu ini. Kita bersyukur bahwa masyarakat pun merasakan kebahagiaan akibat konektivitas yang lebih baik, kebutuhan dasar air, dan listrik yang lebih baik. Insya Allah dengan begitu mereka akan bisa lebih sejahtera di tempat ini," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Sebagaimana diketahui, warga di Pulau Sabira merupakan bagian dari Rukun Warga (RW) di Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Penduduk Pulau Sebira berjumlah kurang lebih 500 jiwa yang terdiri atas empat Rukun Tetangga (RT) dan 170 Kepala Keluarga (KK).
Anies menyampaikan, pelayanan listrik 24 jam untuk warga sudah dapat dinikmati sejak awal Januari 2019. Selain itu, Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) menjadi alat andalan pemerintah setempat untuk mengolah air payau menjadi air minum, sehingga kebutuhan air bersih warga pun mampu terpenuhi dengan baik.
"Alhamdulillah, mulai 1 Januari (2019), listrik beroperasi 24 jam di tempat ini, maka di siang hari pun kegiatan produktif warga bisa menggunakan listrik. Lalu, penyediaan air bersih yang semula dikelola oleh masyarakat saja, sekarang dikelola oleh pemerintah, dan volume produksinya menjadi jauh lebih tinggi. Untuk connectivity (transportasi antara pulau), kita menyiapkan kendaraan dari Dinas Perhubungan seminggu tiga kali yang bisa menjangkau ke Sabira dalam waktu 2 jam, mulai bulan Februari kemarin," terang Anies.
Mantan Mendikbud ini juga menegaskan, hal yang tidak kalah penting adalah warga merasa diakui oleh pemerintah. Dalam arti, warga di Pulau Sabira merasa bukan saja pembangunan di wilayahnya telah berjalan dengan baik, tetapi juga perhatian dan hubungan terbangun dengan baik dari pemerintah, baik Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten.
"Mereka tadi menyampaikan Gubernur terakhir datang ke sini tahun 1985 atau 1989-an, berarti (sekitar) 30 tahun yang lalu. Ini yang tadi saya sampaikan, mereka adalah bagian dari kami. Karena itu, sudah seharusnya kita di Pemprov DKI, dari mulai jajaran Gubernur sampai dengan Bupati dan jajarannya, itu rutin datang ke tempat ini. Pak Bupati Alhamdulillah selama bertugas di sini mungkin beliau termasuk yang paling banyak, sudah 5 kali datang ke Pulau Sabira ini," tuturnya.
(mhd)