Capres Nomor Urut 01 Jokowi Sebut Sudah Unggul di Bogor

Sabtu, 13 April 2019 - 05:58 WIB
Capres Nomor Urut 01...
Capres Nomor Urut 01 Jokowi Sebut Sudah Unggul di Bogor
A A A
BOGOR - Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) terus berupaya meningkatkan dukungan suara pemilih di hari-hari terakhir masa kampanye. Kemarin, Jokowi melakukan kampanye terbuka di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Dalam pidato politiknya, Jokowi menyebutkan bahwa saat ini di wilayah Bogor dirinya yang berpasangan dengan Kiai Ma’ruf Amin sudah sempat unggul dibanding pasangan calon (paslon) 02. Namun, diakui Jokowi, dalam dua minggu terakhir justru mengalami sedikit penurunan.

“Sekarang posisinya kita sebetulnya sudah menang dikit. Tapi kok dua minggu ini turun dikit lagi sehingga posisinya sekarang 50: 50. Oleh sebab itu, saya minta kita semua kerja keras di sisa waktu lima hari ini. Setuju?" ujar Jokowi yang disambut teriakan setuju...!” secara kompak oleh ribuan massa pendukung.

Namun, kata Jokowi, melihat semangat dan militansi yang diperlihatkan para pendukungnya dalam kampanye kemarin, mantan wali kota Solo ini optimistis bakal memenangkan pertarungan di wilayah Bogor. “Pagi hari ini saya meyakini insyaallah di Bogor kita akan memenangkan 17 April 2019,” urainya. Dikatakan Jokowi, optimisme untuk memenangkan suara di wilayah Bogor tidak lepas dari peran para tokoh agama.

“Saya tahu yang hadir di sini banyak para kiai. Baik di kabupaten/kecamatan/desa-desa. Kalau beliau-beliau ini bergerak, saya yakin kita akan memenangkan Pilpres 2019. Di sini juga ada relawan dari 435 desa yang ada di Bogor. Saya juga meyakini insyaallah kalau semua bergerak urusan Bogor akan selesai,” katanya optimistis.

Dengan semangat yang tinggi, kata Jokowi, kebangetan jika paslon 01 tidak menang di wilayah Bogor. Meskipun pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) kalah dari pasangan Prabowo-Hatta. “Semangatnya kayak gini, kalau enggak menang ya kebangeten. Tahun 2014 Jokowi-JK di Bogor dapat 34%, tapi saya meyakini 2019 kita akan dapat minimal 50%. Artinya kalau dapat 55% alhamdulillah, 60% boleh, 70% boleh,” kata mantan gubernur DKI Jakarta ini.

Jokowi mengatakan, wilayah Bogor mendapatkan perhatian khusus paslon 01. Bahkan, di Sirkuit Sentul saja sudah dua kali Jokowi melakukan kampanye terbuka. Begitu pula Kiai Ma’ruf Amin yang cukup giat melakukan sosialisasi pemenangan di berbagai titik di wilayah Bogor. “Makanya di waktu yang pendek ini, saya minta ketemu sekali lagi di Bogor. Ini untuk mengobarkan semangat kita untuk menang di Kabupaten Bogor,” paparnya.

Dalam pidatonya, Jokowi juga menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di wilayah Bogor terus dilakukan. Salah satunya adalah proyek tol Bocimi (Bogor–Ciawi-Sukabumi). “Beberapa kali sudah saya sampaikan di Bogor ini ada yang namanya (tol) Bocimi, dari Bogor sampai ke Sukabumi yang sebetulnya jaraknya tidak jauh 50-60 km, ditempuh dalam waktu sangat panjang 4 jam, 3 jam,” tuturnya.

Dia berharap tol Bocimi selesai tahun depan. "Sekarang selesai dari Bogor ke Cigombong akan terus ke Sukabumi. Dari Bogor ke Sukabumi paling-paling 35-40 menit," lanjutnya. Dalam sisa waktu lima hari terakhir, Jokowi mengingatkan agar masyarakat tidak goyah pilihannya akibat terpengaruh fitnah atau berita bohong (hoaks).

“Jangan sampai masyarakat goyah gara-gara fitnah, kabar bohong, hoaks, hasutan-hasutan. Ini yang harus diwaspadai betul. Kalau ada tetangga yang goyah, tolong diluruskan. Saya sudah 4,5 tahun difitnah, dijelekkan, dicela, dibodohin, saya diem. Tapi jelang pilpres ini harus dijawab, jangan didiamkan. Sabar boleh, tapi ada batasnya kesabaran, benar?" kata Jokowi yang disambut teriakan, “Benar....!”.

Jokowi mengatakan beragam berita bohong tentang dirinya, mulai dari sebutan dirinya bagian dari PKI dan beragam isu yang mendiskreditkan dirinya lainnya. “Ini mulai beredar lagi. Saya beri tahukan, PKI dibubarkan tahun 1965-66. Saya lahir 61. Umur saya baru 4 tahun. Kita harus ajak tetangga kita untuk mikir, masa baru 4 tahun bisa jadi PKI. Logika enggak masuk,” tuturnya.

Ironisnya, kata Jokowi, dari survei yang didapatkannya, sebanyak 9 juta orang percaya atas isu yang menyebutkan dirinya bagian dari PKI. “Akhir-akhir ini masuk di medsos, di kampung kalau Jokowi-Ma'ruf menang, pendidikan agama akan dihapus. Logikanya enggak masuk. Katanya kalau menang, perkawinan sejenis akan diperbolehkan," bebernya.

Menurutnya, isu tersebut sudah enggak karu-karuan. "Ada lagi (yang menyebutkan) kalau menang akan ada larangan azan, logikanya enggak masuk. Jelas cawapres kita ketua MUI. Siapa pun presidennya tidak berani melakukan yang tiga hal tadi. Logikanya sekali lagi itu harus mikir. Ajak pakai rasionalitas kita. Jangan sampai 9 juta itu bertambah jadi 15 juta, 20 juta. Tidak logis, tidak nalar,” urainya.

Karena itu, Jokowi berpesan agar jangan sampai di sisa waktu tinggal 5 hari lagi sebelum pencoblosan pada 17 April nanti, masyarakat terkena fitnah-fitnah tersebut. “Ini kewajiban kita untuk meluruskan,” paparnya. Tak lupa, dalam pidatonya, Jokowi juga kembali memaparkan tiga kartu sakti andalannya yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja.

Jokowi lantas menjabarkan manfaat ketiga kartu saktinya tersebut. Pertama KIP Kuliah. Dengan kartu ini, anak-anak lulusan SMA dan sederajat bisa memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Program ini merupakan lanjutan KIP untuk tingkat SD hingga SMA. “Siapa setuju KIP Kuliah? Nanti anak-anak kita lulusan SMA, SMK, kalau ingin meneruskan ke perguruan tinggi, tolong cari KIP Kuliah agar mendapatkan beasiswa baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” urainya.

Program KIP Kuliah juga merupakan wujud dari fokus kerja Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin lima tahun ke depan yang memang memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Kedua adalah Kartu Pra Kerja. Kartu ini dikhususkan bagi lulusan SMA atau sederajat, akademi, maupun mereka yang belum bekerja.

Dengan kartu ini, mereka berkesempatan mendapatkan pelatihan kerja di kantor-kantor swasta, balai latihan kerja, kementerian maupun BUMN. “Tolong cari Kartu Pra Kerja. Dengan kartu ini akan dilakukan pelatihan-pelatihan, training-training oleh kementerian, BLK, oleh lembaga-lembaga swasta, di dalam maupun di luar negeri, sehingga anak-anak kita dapat lebih cepat masuk ke dunia kerja, menjadi pekerja-pekerja yang tangguh dan andal,” tutur mantan wali kota Solo ini.

Ketiga adalah Kartu Sembako Murah yang dikeluarkan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat. “Ini ibu-ibu yang senang. Siapa setuju Kartu Sembako Murah. Dengan kartu ini, dapat belanja beras, gula, minyak telor, sehingga anak-anak kita dapat gizi yang baik,” tuturnya.

Jokowi mengatakan bahwa tiga kartu ini baru jalan efektif tahun depan karena ini program capres. Ini baru dianggarkan tahun ini keluarnya tahun depan. Jokowi juga mengingatkan agar jangan sampai ada masyarakat Indonesia yang tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April mendatang untuk menggunakan hak pilihnya.

“Saya ajak semua pakai baju putih (ke TPS) karena yang akan dicoblos pakai baju putih,” serunya. “Jangan sampai tetangga kita, handai taulan kita yang diam di rumah pada tanggal 17 April. Jangan ada yang golput,” pungkasnya.

Prabowo Kobarkan Semangat Bung Tomo

Terpisah, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memperdengarkan pidato pahlawan nasional asal Surabaya, Bung Tomo di sela-sela Pidato Kebangsaannya di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penyemangat bagi seluruh pendukung dan simpatisan Prabowo-Sandi untuk Pilpres 2019.

Dalam pidato yang diperdengarkan, Bung Tomo mengingatkan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia adalah hasil perjuangan semua kalangan masyarakat tanpa membedakan suku, agama. Teriakan takbir Bung Tomo kala itu telah mengobarkan semangat ‘arek-arek Suroboyo’ bahkan pemuda seluruh Nusantara untuk bergerak dan berjuang mengusir tentara Inggris yang ingin menguasai Indonesia.

“Saudara-Saudara, seolah-olah Bung Tomo bicara kepada kita ‘jangan tunduk kepada ketidakadilan. Jangan tunduk kepada penzoliman, jangan mau diintimidasi dan dibohongi,” kata Prabowo.

Prabowo memastikan bahwa perjuangan menuju Indonesia adil makmur sudah berada di jalur yang benar. “Kita berada di jalan yang benar. Kita membela kejujuran, kebenaran dan keadilan. Kita yakin Tuhan Yang Mahabesar akan bersama kita,” ucapnya.

Acara pidato kebangsaan ini juga dihadiri putri ketiga Bung Tomo, S Sulistami. Perempuan yang kerap disapa Lista itu duduk di podium utama di deretan tim pakar Prabowo-Sandiaga. “Dan alhamdulillah, putri-putri Bung Tomo ikut berjuang bersama kita,” tutur Prabowo disambut tepuk tangan hadirin.

Dalam kesempatan itu, Prabowo memperkenalkan puluhan tokoh yang akan membantunya jika terpilih menjadi presiden, di antaranya Riza Patria, Amir Syamsudin, Arifin Seman, Bambang Haryo Sukartono, Bambang Widjojanto, Bambang Budi Djatmiko, Chusnul Mariyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, Drajad Wibowo, Dahlan Iskan, Dirgayuza Setiawan.

Kemudian Damayanti Hakim, Eddy Soeparno, Erwin Aksa, Fahri Hamzah, Fadli Zon, Ferry Mursyidan Baldan, Fary Djemy Francis, Firmansyah, Fuad Bawazier, Gamal Albinsaid, Glenny Kairupan, Hanafi Rais, Haryyadin Mahardika, Ichsanuddin Noorsy, Irawan Ronodipuro, Imam Sufaat, Kardaya Warnika, Laode Masihu Kamaluddin, Mulfachri Harahap, Nanik S Deyang, Natalius Pigai, serta mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)