Anies Ingin Tarif MRT Jakarta Lebih Murah dari Ojek Online
A
A
A
JAKARTA - MRT Jakarta telah resmi beroperasi di Ibu Kota Jakarta ini. Namun, tarifnya masih belum diumumkan pada publik. Sejauh ini, MRT Jakarta masih gratis hingga akhir Maret 2019 ini.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, nantinya besaran harga tiket MRT Jakarta yang diputuskan masih akan lebih murah jika dibandingkan dengan tarif ojek online. Itu dilakukan sebagai langkah pemerintah dalam mendorong masyarakat agar beralih menggunakan moda transportasi massal, khususnya MRT Jakarta.
"Kita ingin lebih murah agar orang mau naik kendaraan umum, tapi harga yang murahnya harus lebih murah dari ojek, dengan perhitungan yang lebih matang untuk jangka panjang," ujarnya pada wartawan, Selasa (26/3/2019).
Menurut Anies, dalam menentukan tarif MRT Jakarta itu tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Mengingat harga yang ditetapkan akan berlaku untuk jangka waktu yang panjang.( Baca: Anies Tak Sepakat dengan DPRD DKI Soal Tarif MRT Rp8.500 )
"Harga yang ditentukan hari ini akan menentukan harga puluhan tahun ke depan, sekali ditetapkan akan menjadi rujukan untuk waktu yang sangat panjang," tuturnya.
Dia menambahkan, pada saat sudah beroperasi secara komersial pada 1 April 2019 mendatang, tarif resminya bakal sudah diputuskan. Saat ini, dia pun masih akan berbicara lagi dengan DPRD DKI guna penentuan tarifnya.
Seperti diketahui, Kemenhub telah menetapkan tarif ojol hari ini, yang mana diatur dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang ditandatangani Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Tarif ojol wilayah Jabodebatek Rp2.000 hingga Rp2.500 per km.
Sedang biaya jasa minimalnya Rp8.000 hingga Rp10.000 per 4 km. Maka itu, diperkirakan jika masyarakat menggunakan ojol dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus akan memakan biaya sekira Rp30.000-an.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, nantinya besaran harga tiket MRT Jakarta yang diputuskan masih akan lebih murah jika dibandingkan dengan tarif ojek online. Itu dilakukan sebagai langkah pemerintah dalam mendorong masyarakat agar beralih menggunakan moda transportasi massal, khususnya MRT Jakarta.
"Kita ingin lebih murah agar orang mau naik kendaraan umum, tapi harga yang murahnya harus lebih murah dari ojek, dengan perhitungan yang lebih matang untuk jangka panjang," ujarnya pada wartawan, Selasa (26/3/2019).
Menurut Anies, dalam menentukan tarif MRT Jakarta itu tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Mengingat harga yang ditetapkan akan berlaku untuk jangka waktu yang panjang.( Baca: Anies Tak Sepakat dengan DPRD DKI Soal Tarif MRT Rp8.500 )
"Harga yang ditentukan hari ini akan menentukan harga puluhan tahun ke depan, sekali ditetapkan akan menjadi rujukan untuk waktu yang sangat panjang," tuturnya.
Dia menambahkan, pada saat sudah beroperasi secara komersial pada 1 April 2019 mendatang, tarif resminya bakal sudah diputuskan. Saat ini, dia pun masih akan berbicara lagi dengan DPRD DKI guna penentuan tarifnya.
Seperti diketahui, Kemenhub telah menetapkan tarif ojol hari ini, yang mana diatur dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang ditandatangani Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Tarif ojol wilayah Jabodebatek Rp2.000 hingga Rp2.500 per km.
Sedang biaya jasa minimalnya Rp8.000 hingga Rp10.000 per 4 km. Maka itu, diperkirakan jika masyarakat menggunakan ojol dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus akan memakan biaya sekira Rp30.000-an.
(whb)