Padamkan Kebakaran di Lapak Pemulung, Oknum Petugas Minta Uang Kopi

Senin, 25 Maret 2019 - 21:37 WIB
Padamkan Kebakaran di...
Padamkan Kebakaran di Lapak Pemulung, Oknum Petugas Minta Uang Kopi
A A A
TANGERANG SELATAN - Puluhan lapak pemulung di Jalan Murai 2, Serua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), ludes dilalap sijago merah, Senin (25/3/2019). Diduga, kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik yang menyambar tumpukan kardus. Tidak hanya membakar lapak, api juga membakar habis motor pemulung.

Aji, saksi di lokasi mengatakan, sebelum api membesar sempat mendengar suara ledakan. Dia menduga suara kencang itu berasal dari korsleting atau motor. "Saya tidak tahu pastinya, apakah korslet atau motor yang terbakar. Suaranya sangat kencang. Api cepat menyambar, karena cuaca yang panas dan berangin," katanya di lokasi kebakaran.

Saat kebakaran terjadi, para penghuni lapak pemulung tampak panik menyelamatkan diri dari kobaran api. Sejumlah anak-anak dan ibu-ibu terlihat menangis histeris. Namun, di tengah suasana duka tersebut, seorang oknum petugas damkar malah melakukan aksi tidak terpuji dengan meminta uang kopi kepada para pemulung yang harta bendanya ludes dilalap api.

Ketua RT 06/02 Osad Syaifullah Mahdar membenarkan adanya oknum petugas yang meminta uang kopi kepada pemulung yang lapaknya habis terbakar di insiden itu. "Jadi, tadi sempat dimintai uang oleh oknum petugas pemadam kebakaran untuk uang kopi. Warga mengeluh, mintanya tadi Rp500 ribu. Warga juga dikumpulkan, didata, tapi tak punya uang," ungkapnya.

Menurut dia, permintaan uang kepada korban kebakaran sebesar Rp500 ribu itu sangat tidak manusiawi. Meski hal itu dilakukan tanpa menggunakan paksaan. "Orang-orang pada bilang Rp500 ribu dari mana, enggak ada yang ngasih. Yang diselamatin yang nempel di badan saja, itu saja sudah bagus. Akhirnya tadi kami pakai uang kas RT 06 dulu Rp500 ribu," sebutnya.

Perbuatan tidak terpuji anggota Damkar ini langsung direspons oleh Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany yang meminta agar langsung diusut tuntas. "Jangan dimasukin ke media dulu, sini kasih ke saya. Serahkan dulu namanya ke saya. Jangan-jangan ini wacana doang lagi. Sini, kasih data-data ke saya," ungkap Airin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel Uci Sanusi langsung mengumpulkan anak buahnya dan menanyakan langsung perbuatan tercela itu.

"Ada kesalahpahaman. Anggota sudah saya tanya semua, mereka membantah informasi minta uang. Pelayanan pemadam tidak dipungut uang alias gratis. Sebab ongkos operasionalnya sudah ada," sebut Uci.

Uci menegaskan, anak buahnya dilarang minta uang kepada para korban kebakaran. Pesan tersebut sudah sering disampaikan kepada anggota setiap apel pasukan.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0037 seconds (0.1#10.140)