Kapolres: Tak Ada Tersangka Lain di Duel Maut ala Gladiator Bogor

Selasa, 19 Maret 2019 - 16:05 WIB
Kapolres: Tak Ada Tersangka Lain di Duel Maut ala Gladiator Bogor
Kapolres: Tak Ada Tersangka Lain di Duel Maut ala Gladiator Bogor
A A A
BOGOR - Penyidik Polres Bogor menyatakan tidak ada tersangka lain dalam kasus duel ala gladiator yang menewaskan AH (17) salah satu pelajar SMA di Bogor. MR alias B (14) saat ini masih menjalani pemeriksaan intesif di Polres Bogor.

Kapolres Bogor, AKBP Andi Muhammad Dicky mengatakan, kasus perkelahian remaja duel ala gladiator di Ciampea, Kabupaten Bogor dipastikan tak ada keterlibatan orang lain. "Jadi penyidikan sudah fokus pada satu tersangka yang sudah ditahan saja. Karena itu duel perkelahiannya atas inisiatif pelaku dan korban sendiri. Beda dengan gladiator yang terjadi di Kota Bogor yang melibatkan orang lain yakni diadu oleh senior-seniornya," kata Dicky kepada wartawan pada Selasa (19/03/2019).

Dicky menuturkan, kadang tak tepat juga kalau disebut perkelahian gladiator. "Karena lebih kepada duel bukan diadu. Jadi hanya cukup di satu tersangka saja, kemungkinan bertambahnya tersangka tak ada," tuturnya.( Baca: Janjian di Facebook, Duel ala Gladiator Tewaskan ABG di Bogor )

Dia menambahkan, agar peristiwa tak terulang terus, pencegahan itu sudah memang seharusnya dan sangat mendesak. Pihak sekolah itu harus bekerja sama dengan para orang tua siswanya. "Sekolah harus berinisiatif, meski kejadian di luar sekolah tapi mereka umumnya yang berkelahi atau tawuran pelajar itu membawa identitas sekolah, sehingga tak bisa lepas tanggung jawab begitu saja," ujarnya.

Dia menjelaskan sekolah juga harus berinisiatif mengumpulkan orang tua siswa untuk melakukan pencegahan kenakalan remaja, khususnya perkelahian pelajar ini. "Sebab ketika siswa banyak yang kedapatan membawa senjata tajam saat tawuran maupun duel, berarti kan itu mereka dari luar sekolah. Nah itu kan harus ada pengawasan juga dari sekolah dan orang tuanya memeriksa apa saja yang dibawa di dalam tas mereka," jelasnya.

Dia menambahkan, banyaknya perkelahian atau tawuran yang melibatkan pelajar itu berbanding lurus dengan prestasi mereka. "Biasanya yang suka tawuran itu mereka prestasi akademik atau nilai sekolahnya jelek. Saya kira itu sudah bisa diketahui, bahkan jangan-jangan mereka sekolahnya cuma di kantin saja," ujarnya.

Dicky berharap, seluruh stakeholder baik sekolah, orang tua maupun siswanya bersama - sama melakukan evaluasi dalam pengawasan. "Apalagi kita dari kepolisian sudah memberikan data atau nama-nama siswa yang sering tawuran. Tolong pihak sekolah mengevaluasinya, khususnya dinas pendidikan mengaudit sekolah-sekolah yang memang siswanya banyak melakukan tawuran," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4265 seconds (0.1#10.140)