Tampung Limbah Perumahan, Setu Parigi Jadi Tempat Sampah Raksasa
A
A
A
TANGERANG - Setu Parigi, di Kelurahan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dijadikan tempat pembuangan sampah dan limbah warga perumahan. Berdasarkan pengamatan di lokasi, Setu Parigi tampak seperti tempat pembuangan sampah raksasa.Botol plastik, beling, kain, kaleng, kayu, dan perlengkapan rumah tangga lainnya, tampak menutupi air setu. Ikan-ikan pun mati menimbulkan bau amis. Ada juga bangkai binatang yang sudah membusuk. Sampah-sampah itu dibiarkan menumpuk sejak beberapa minggu lalu.
Tidak hanya di permukaan airnya saja tapi juga ditepian setu, tumpukan sampah menggunung. Hingga kini, sampah-sampah itu terlihat masih menumpuk, menjadi sarang penyakit, terjemur sinar matahari.
Saman (39), salah seorang warga sekitar mengatakan, sampah tersebut berasal dari kawasan perumahan yang ada di sekitar setu dan sejumlah wilayah di Pondok Aren.
"Ini sudah lama. Ada seminggu lebih belum ada yang mengangkut. Dari kawasan perumahan semua ini. Dibuang ke dalam selokan dan berakhir di sini," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (12/3/2019).
Saman yang mengaku biasa menghabiskan waktu di Setu Parigi dengan memancing, sebelum banyak sampah seperti sekarang kerap mendapat ikan yang cukup banyak. Namun, kini ikan-ikan tersebut seperti pergi ke tempat yang lebih bersih. Sedangkan di area yang banyak sampahnya, ikan-ikan pada mati. Bangkainya ikut mengambang di perairan setu, bersama limbah perumahan.
"Tercemarnya sudah parah bang. Kalau dulu ikan-ikan itu rasanya manis, karena belum banyak sampah. Sekarang, rasanya jadi agak pahit dan bau amis. Orang yang pergi memancing juga mulai berkurang," jelasnya.
Beberapa kali, kawasan setu juga dilakukan pembersihan. Sampah-sampah yang ada dipermukaan air diangkat yang di tepi setu diangkat dan dibuang ke TPA Cipeucang.
"Masyarakat sudah sering melakukan kerja bakti bersih-bersih sampah. Biasanya, gabungan dengan polisi, petugas TNI dan komunitas. Namun lagi-lagi, sampah tetap memenuhi permukaan Setu Perigi," katanya.
Menurutnya, selama pembangunan sampah kawasan perumahan tidak dihentikan ke selokan dan kali, sampah di Setu Parigi tidak akan pernah bisa ditanggulangi warga.
Setu Parigi dikelola oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air di Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan pemeliharaan, serta pengawasannya oleh Pemerintah Tangsel, lewat dinas terkait.
Tidak hanya di permukaan airnya saja tapi juga ditepian setu, tumpukan sampah menggunung. Hingga kini, sampah-sampah itu terlihat masih menumpuk, menjadi sarang penyakit, terjemur sinar matahari.
Saman (39), salah seorang warga sekitar mengatakan, sampah tersebut berasal dari kawasan perumahan yang ada di sekitar setu dan sejumlah wilayah di Pondok Aren.
"Ini sudah lama. Ada seminggu lebih belum ada yang mengangkut. Dari kawasan perumahan semua ini. Dibuang ke dalam selokan dan berakhir di sini," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (12/3/2019).
Saman yang mengaku biasa menghabiskan waktu di Setu Parigi dengan memancing, sebelum banyak sampah seperti sekarang kerap mendapat ikan yang cukup banyak. Namun, kini ikan-ikan tersebut seperti pergi ke tempat yang lebih bersih. Sedangkan di area yang banyak sampahnya, ikan-ikan pada mati. Bangkainya ikut mengambang di perairan setu, bersama limbah perumahan.
"Tercemarnya sudah parah bang. Kalau dulu ikan-ikan itu rasanya manis, karena belum banyak sampah. Sekarang, rasanya jadi agak pahit dan bau amis. Orang yang pergi memancing juga mulai berkurang," jelasnya.
Beberapa kali, kawasan setu juga dilakukan pembersihan. Sampah-sampah yang ada dipermukaan air diangkat yang di tepi setu diangkat dan dibuang ke TPA Cipeucang.
"Masyarakat sudah sering melakukan kerja bakti bersih-bersih sampah. Biasanya, gabungan dengan polisi, petugas TNI dan komunitas. Namun lagi-lagi, sampah tetap memenuhi permukaan Setu Perigi," katanya.
Menurutnya, selama pembangunan sampah kawasan perumahan tidak dihentikan ke selokan dan kali, sampah di Setu Parigi tidak akan pernah bisa ditanggulangi warga.
Setu Parigi dikelola oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air di Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan pemeliharaan, serta pengawasannya oleh Pemerintah Tangsel, lewat dinas terkait.
(kri)