Longsor Rusak Empat Rumah dan Lumpuhkan Akses Jalan di Bogor

Jum'at, 08 Maret 2019 - 14:28 WIB
Longsor Rusak Empat...
Longsor Rusak Empat Rumah dan Lumpuhkan Akses Jalan di Bogor
A A A
BOGOR - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor, membuat tanah tebing setinggi 15 meter di Kampung Pabuaran RT05/02, Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, longsor pada Kamis, 7 Maret 2019 kemarin. Akibatnya empat rumah yang berada di bawah rusak berat tertimpa reruntuhan tanah dan pepohonan.

Meski tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, karena selain rumah, longsor juga memutuskan akses jalan. "Saat kejadian, saya dan keluarga sedang tidur. Kemudian mendengar suara gemuruh dan gemericik air. Saya kira hijan deras, saat dicek ternyata toren (tangki air) di atas rumah sudah hancur dan membanjiri kamar mandi," ungkap Sobri (53), warga setempat yang sebagian rumahnya hancur diterjang longsor, kemarin.

Selain milik Sobri, dua di antaranya yakni milik Marzuki (45), dan Wahyu (60), tetangganya juga mengalami kerusakan yang cukup parah. "Meski rusak parah rumah milik Marzuki dan Wahyu kebetulan sedang kosong, sehingga tak ada korban luka maupun meninggal," ujar Kepala Desa Cimandala, Soedijanto.

Soedijanto menuturkan, saat ini sedang berupaya untuk membantu merenovasi empat rumah warga tersebut. Menurutnya, sebelum longsor terjadi, hujan rintik-rintik turun sejak malam hari. "Enggak deras, cuma itu ada akar pohon bambu lepas jadi membawa tanah dan menimpa rumah," tuturnya.

Pihaknya juga berencana mengajukan bantuan pembangunan saluran air kepada Pemkab Bogor untuk mengantisipasi air meluber dan menggerus tanah kembali. "Iya itu, ada saluran air yang harus segera ditangani. Jika tidak diturap maka air bisa meluber, selain dapat menimbulkan banjir juga dapat terjadi longsor lagi," ujarnya.

Tak hanya merusak rumah, akses jalan Kampung Pabuaran juga terputus. Sehingga masyarakat yang biasanya beraktivitas menggunakan jalan harus berputar. "Kita juga segera meminta bantuan pemerintah daerah agar segera menangani putusnya jalan warga. Jika tidak segera diatasi, retakan tanah yang sudaj menganga itu bisa melebar," tandasnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor meminta masyarakat untuk terus mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi memicu terjadinya banjir, longsor, dan angin ribut hingga akhir Maret 2019.

Hal itu seiring dengan penetapan status siaga darurat bencana oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor baru-baru ini. "Status yang kami tetapkan itu sudah ketetapan dan instruksi langsung dari Pemprov Jawa Barat, maka itu juga berlaku untuk wilayah Kabupaten Bogor,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor Budi Pranowo.

Dia menjelaskan, terdapat 23 kecamatan yang masuk dalam zona merah rawan bencana alam seperti banjir dan longsor. Dia menjelaskan curah hujan dengan intensitas ekstrem juga merata di wilayah Bogor sepanjang hari.

Dia menjelaskan, terdapat 23 kecamatan yang masuk dalam zona merah rawan bencana alam seperti banjir dan longsor. Ia menjelaskan curah hujan dengan intensitas ekstrem juga merata di wilayah Bogor sepanjang hari.

"Potensi bencana paling besar di Kabupaten Bogor, yakni bencana longsor. Sebab, hujan dengan intensitas tinggi berpeluang menimbulkan pergeseran tanah yang mengakibatkan longsor,"katanya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4942 seconds (0.1#10.140)