Pemprov DKI Matangkan Konsep Revitalisasi Transportasi Kepulauan Seribu

Jum'at, 01 Maret 2019 - 16:23 WIB
Pemprov DKI Matangkan...
Pemprov DKI Matangkan Konsep Revitalisasi Transportasi Kepulauan Seribu
A A A
JAKARTA - Revitalisasi transportasi di Kepulauan Seribu tengah digencarkan Pemprov DKI Jakarta. Selain merombak kawasan Pelabuhan Kali Adem, jasa transportasi menuju dan dari Kepulauan Seribu bakal diperbaharui.

Asisten Deputi Bidang Transportasi Pemprov DKI Jakarta, Sunardi Sinaga mengatakan, mendukung penuh perubahan transportasi di Kepulauan Seribu yang dilakukan PT Trans 1.000. Rancanangan Trans 1.000 selaras dengan misi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk menyejahterahkan masyarakat.
Karena dalam merivitalisasi jasa angkutan, tiga sektor, yakni pemerintah, masyarakat, dan private sector atau perusahaan bekerja berdampingan.

“Tidak bisa pemerintah sendiri, tidak bisa private sector sendiri, karena kan perlu ada regulasi dan kita kan tidak bisa meninggalkan masyarakat. Masyarakat itu penting terlibat dalam sehingga bisa saling mengisi,” kata Sunardi usai menggelar Forum Grup Discussion (FGD) di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Kamis, 28 Februari 2019 kemarin.

Pemprov DKI Jakarta, lanjut Sunardi, tengah menjadikan kawasan Kepulauan Seribu sebagai magnet wisata untuk Jakarta. Pertumbuhan ekonomi akan maju seiring jasa transportasi yang membaik, dengan demikian pengetasan kemiskinan tercapai.

Sunardi menuturkan, melihat potensi wisata di sana, jasa transportasi tidak bisa parsial. Diperlukan paket wisata dan dukungan infrastruktur. Begitupun dengan masalah seperti limbah, sampah, dan air bersih.

“Nah ini menjadi tugas kita juga ini menjadi kaitan kepada PT Trans 1000 jangan hanya berpikir parsial, jangan hanya memikirkan transportasi perairan. Itu yang harus dipikirkan, apa efeknya kepada masyarakat sehingga kehidupan di pulau bisa lebih baik,” tutur Sunardi.

Sementara itu mendorong transportasi di lingkungan Kepulauan Seribu. Pembenahan dermaga disana perlu dilakukan, kapal penghubung akan disebar dan menjadi koneksi antar pulau. Termasuk SKPD lain, seperti Dinas Perhubungan, Bina Marga, dan beberapa dinas lainnya, dukungan kebangkitan lalu lintas harus dilakukan dengan merangsang kebutuhan pariwisata.

“Kita minta juga Transjakarta dalam hal ini berpikir trayeknya, seperti menuju dermaga, kemudian jalan Bina Marga kalau nantinya kebangkitan lalin tinggi berarti harus ada pembenahan infrastruktur jalan apakah melebarkan,” ujarnya.

Termasuk sarana prasarana pendukung transportasi, seperti perpakiran di dermaga. Sunardi mengatakan poin penting diharapkan masuk dalam pengelolahan dan masuk dalam sistem satu pintu dengan sistem pembayaran jelas, dengan demikian data pengunjung pulau akan terlihat.

“Sistem one gate system tadi kita harapkan data pariwisata ke Pulau Seribu bisa dideteksi. Selain itu, kita bisa memonitor keberdaan manusia di sana. Kita harapkan juga sistem pembayaran nontunai,” ucapnya.

Direktur Utama PT Trans 1.000, Nana Suryana menegaskan, keberadaan Trans 1.000 tidak hanya memberikan pilihan dalam transportasi. Namun menjadi meremajakan dan memodernisasi sarana angkutan yang biasa mereka layani dari daratan Jakarta ke Kepulauan Seribu.

“Kami bekerja sama dengan mereka tanpa menjadi kompetitor mereka. Kapal mereka yang selama ini melayani pelayaran ke Kepulauan Seribu akan kami alih fungsikan menjadi kapal kargo tanpa mengambil hak kepemilikannya,” ucapnya.

Dalam moderanisasi itu, nantinya pelatihan kru akan diberikan kepada jasa pengakutan Trans 1.000. Nana menargetkan dengan operasi ini, masyarakat penumpang akan beralih dari kapal tradisional ke kapal itu.

Hingga saat ini, sedikitnya ada 43 kapal yang melayani angkutan daratan Jakarta ke Kepulauan Seribu, 33 kapal diantaranya aktif."Dari data kita suda ada 29 pemilik kapal atau 80% yang sepakat untuk bergabung. Artinya, keberadaan Trans 1.000 bukan kompetitor.

Sementara mendukung pembenahan dermaga, Nana mengatakan Dinas KPKP serta beberapa dinas lainnya telah melakukan pembenahan. Beberapa dampak telah dipikirkan, mulai dari menyediakan sarana dan komitmen memberikan kenyamanan mulai masuk sampai tempat tujuan dan kembalinya.“Jadi bukan kapalnya saja pak. Dari mulai dia masuk Kali Adem, kami sudah berkoordinas dengan dinas dinas terkait, pemerhati tata kota,” ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0711 seconds (0.1#10.140)