Hasil Razia Tak Maksimal, Pemkot Bogor: PSK Mulai Gunakan Medsos
A
A
A
BOGOR - Razia pekerja seks komersial yang dilakukan oleh Pemkot Bogor dinihari tadi hanya menjaring tujuh PSK dan dua waria. Minimnya PSK yang berhasl dijaring ditengarai karena mereka kini mulai tidak beroperasi di jalan tetapi di media sosial.
Kepala Dinsos Kota Bogor, Azrin Syamsudin menepis tudingan bahwa razia bocor sehingga hasilnya tidak maksimal. Karena diakuinya, memang setiap razia rata-rata ada puluhan PSK yang terjaring. (Baca Juga: Gelar Razia, Pemkot Bogor hanya Menjari 7 PSk dan 2 Waria)
Azrin mengatakan, kemungkinan saat ini pola operasi para PSK itu sudah berubah. PSK sekarang ini mulai memanfaatkan teknologi media sosial.
"Saat ini sudah banyak PSK yang memanfaatkan teknologi media sosial dalam memasarkan tubuhnya ke para lelaki hidung belang. Maka dari itu mereka sudah sedikit yang mangkal di pinggir jalan," katanya kepada wartawan, Kamis (28/2/2019).
Terkait dengan itu, pihaknya juga akan mengevaluasi sistem operasi penyakit masyarakat terhadap para PSK ini. Untuk itu, tim gabungan, lanjut dia, harus merubah pola razia juga. (Baca Juga: Terjaring Razia, Seorang PSK Loncat dari Mobil Satpol PP)
"Selain itu kita juga di lokasi yang memang dianggap rawan akan disiagakan petugas dan di media sosial ada tim yang memantau. Yang jelas kita nggak tinggal diam. Bagaimanapun polanya harus ditindak, karena semua orang bisa mengakses teknologi," tandasnya.
Kepala Dinsos Kota Bogor, Azrin Syamsudin menepis tudingan bahwa razia bocor sehingga hasilnya tidak maksimal. Karena diakuinya, memang setiap razia rata-rata ada puluhan PSK yang terjaring. (Baca Juga: Gelar Razia, Pemkot Bogor hanya Menjari 7 PSk dan 2 Waria)
Azrin mengatakan, kemungkinan saat ini pola operasi para PSK itu sudah berubah. PSK sekarang ini mulai memanfaatkan teknologi media sosial.
"Saat ini sudah banyak PSK yang memanfaatkan teknologi media sosial dalam memasarkan tubuhnya ke para lelaki hidung belang. Maka dari itu mereka sudah sedikit yang mangkal di pinggir jalan," katanya kepada wartawan, Kamis (28/2/2019).
Terkait dengan itu, pihaknya juga akan mengevaluasi sistem operasi penyakit masyarakat terhadap para PSK ini. Untuk itu, tim gabungan, lanjut dia, harus merubah pola razia juga. (Baca Juga: Terjaring Razia, Seorang PSK Loncat dari Mobil Satpol PP)
"Selain itu kita juga di lokasi yang memang dianggap rawan akan disiagakan petugas dan di media sosial ada tim yang memantau. Yang jelas kita nggak tinggal diam. Bagaimanapun polanya harus ditindak, karena semua orang bisa mengakses teknologi," tandasnya.
(ysw)