Sindir Puisi Neno, Caleg DKI Ajak Politik Cerdas Penuh Gagasan
A
A
A
JAKARTA - Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD DKI Jakarta , Avner Kadriatama Raweyai mengajak masyarakat untuk menyikapi perang politik tidak saling menjatuhkan. Politik cerdas penuh gagasan wajib dilakukan dalam musim pemilu lima tahunan.
"Bagi saya puisi itu sudah sangat keterlaluan. Kenapa? Karena waktu dan konteksnya sudah sangat keliru," ucap Avner kepada wartawan, Senin (25/2/2019).
Sebelumnya dalam acara Munajat 212 di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis 21 Februari 2019 malam. Ustazah Neno Warisman membacakan puisi mengajak masyarakat mendukung salah satu paslon. Dalam menyampaikan puisi, Neno mengatakan dirinya ketakutan bila masyarakat tak memenangkan paslon itu, tidak ada lagi yang menyembahnya.
Avner kecewa dengan ucapan Neno. Dia menilai, dua paslon presiden yang saat ini bertarung merupakan putra terbaik bangsa. Rasa kasih sayangnya kepada masyarakat, kata Avner, tak perlu diragukan.
Termasuk kalimat, ‘jika engkau tidak menenangkan kami khawatir ya allah. Kami khawatir ya allah, tidak ada lagi yang menyembahmu.’
Avner melihat ini seperti provokasi. Menurutnya berdoa harus jangan mencampuradukan agama. Ia mengiangatkan jangan sampai karena pesta demokrasi 5 tahun, NKRI terpecah belah.
"Siapapun yang menang lagi, negara sudah menjamin kebebasan negara, ibadah sesuai keyakinan masing-masing," kata Avner.
Bagi Avner berbeda dukungan itu biasa. Tapi mencari sensasi dengan merugikan masyarakat sangat memalukan. Karenanya ia mengajak untuk berpolitik cerdas dan penuh gagasan.
"Bagi saya puisi itu sudah sangat keterlaluan. Kenapa? Karena waktu dan konteksnya sudah sangat keliru," ucap Avner kepada wartawan, Senin (25/2/2019).
Sebelumnya dalam acara Munajat 212 di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis 21 Februari 2019 malam. Ustazah Neno Warisman membacakan puisi mengajak masyarakat mendukung salah satu paslon. Dalam menyampaikan puisi, Neno mengatakan dirinya ketakutan bila masyarakat tak memenangkan paslon itu, tidak ada lagi yang menyembahnya.
Avner kecewa dengan ucapan Neno. Dia menilai, dua paslon presiden yang saat ini bertarung merupakan putra terbaik bangsa. Rasa kasih sayangnya kepada masyarakat, kata Avner, tak perlu diragukan.
Termasuk kalimat, ‘jika engkau tidak menenangkan kami khawatir ya allah. Kami khawatir ya allah, tidak ada lagi yang menyembahmu.’
Avner melihat ini seperti provokasi. Menurutnya berdoa harus jangan mencampuradukan agama. Ia mengiangatkan jangan sampai karena pesta demokrasi 5 tahun, NKRI terpecah belah.
"Siapapun yang menang lagi, negara sudah menjamin kebebasan negara, ibadah sesuai keyakinan masing-masing," kata Avner.
Bagi Avner berbeda dukungan itu biasa. Tapi mencari sensasi dengan merugikan masyarakat sangat memalukan. Karenanya ia mengajak untuk berpolitik cerdas dan penuh gagasan.
(mhd)