Sterilisasi Pejalan Kaki dari Jalan Jatibaru Dipercaya Hilangkan PKL
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan sterilisasi di Jalan Jatibaru Raya dari pejalan kaki sebagai upaya memaksimalkan penggunaan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau Skybridge Tanah Abang.
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mendukung penuh langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu. Ia sepakat perlunya menertibkan dan mensterilkan pejalan kaki di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Baca juga: Pedestrian Jati Baru Ditutup, Dishub DKI Ingin Maksimalkan Skybridge)
Yayat melihat, larangan ini akan membuat PKL liar kehilangan pendapatannya. Sebab tanpa pejalan kaki maka tidak akan ada pembeli. Dengan demikian PKL secara perlahan akan pindah dari Jalan Jatibaru Raya.
“Ibarat mata air, kita putus mata airnya. Kalau enggak ada yang jalan, 100 PKL di bawah tidak akan berfungsi,” ujar Yayat ketika dihubungi, Senin (18/2/2019). (Baca juga: Pejalan Kaki Wajib Jalan di Skybridge, Trotoar Jalan Jatibaru Tidak Difungsikan)
Yayat melihat cara ini cukup efektif. Sebab, selain mampu membuat tertib PKL di bawah skybridge, juga akan mendorong ekonomi PKL yang ada di skybridge. Pola ini dikenal preventive. (Baca juga: Trotoar Jati Baru Disterilisasi, 75 Petugas Satpol PP Ikut Berjaga)
Karenanya, untuk mendorong itu Yayat meminta petugas lapangan proaktif membantu. Dorongan untuk mengarahkan para pejalan kaki lewat atas atau skybridge wajib dilakukan setiap saat.
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mendukung penuh langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu. Ia sepakat perlunya menertibkan dan mensterilkan pejalan kaki di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Baca juga: Pedestrian Jati Baru Ditutup, Dishub DKI Ingin Maksimalkan Skybridge)
Yayat melihat, larangan ini akan membuat PKL liar kehilangan pendapatannya. Sebab tanpa pejalan kaki maka tidak akan ada pembeli. Dengan demikian PKL secara perlahan akan pindah dari Jalan Jatibaru Raya.
“Ibarat mata air, kita putus mata airnya. Kalau enggak ada yang jalan, 100 PKL di bawah tidak akan berfungsi,” ujar Yayat ketika dihubungi, Senin (18/2/2019). (Baca juga: Pejalan Kaki Wajib Jalan di Skybridge, Trotoar Jalan Jatibaru Tidak Difungsikan)
Yayat melihat cara ini cukup efektif. Sebab, selain mampu membuat tertib PKL di bawah skybridge, juga akan mendorong ekonomi PKL yang ada di skybridge. Pola ini dikenal preventive. (Baca juga: Trotoar Jati Baru Disterilisasi, 75 Petugas Satpol PP Ikut Berjaga)
Karenanya, untuk mendorong itu Yayat meminta petugas lapangan proaktif membantu. Dorongan untuk mengarahkan para pejalan kaki lewat atas atau skybridge wajib dilakukan setiap saat.
(thm)