Empat Perumahan di Aliran Sungai Cikeas Terendam Banjir
A
A
A
BOGOR - Hujan lebat yang berlangsung cukup lama Jumat (15/2/2019) malam hingga Sabtu (16/2/2019) dini hari menyebabkan air Sungai Cikeas meluap dan menggenangi empat perumahan di kawasan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, Jawa Barat.
Informasi yang diperoleh dari Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman menyebutkan banjir di empat perumahan tersebut terjadi Sabtu dini hari. Menjelang siang, air telah surut.
Keempat perumahan tersebut adalah Vila Nusa Indah 3 dan Vila Mahkota Pesona. Keduanya berada di Kabupaten Bogor. Sementara di Kota Bekasi, banjir melanda perumahan Bumi Perkemahan Jatisari dan Puri Nusaphala.
Genangan air dilaporkan mencapai ketinggian 20-60 cm, dan merendam sejumlah rumah warga. "Sejak tahun 2015 Tinggi Muka Air (TMA) Cikeas hari ini yang tertinggi, mencapai 417 cm di alat ukur (fiscal) TMA milik KP2C," ujar Puarman lewat rilis ayang diterima SINDonews, Minggu (17/2/2019).
(Baca juga: Hujan Lokal Dua RW di Kelurahan Petogogan Masih Terendam Banjir)
Ketika hulu sungai meluap, biasanya perumahan di sepanjang sungai Cileungsi yang dilanda banjir. Namun pada Sabtu subuh, ketinggian air di titik pantau TMA KP2C di sungai Cileungsi hanya 330 cm. Sementara di titik pantau TMA KP2C di P2C (Pertemuan Cileungsi-Cikeas di Perum Pondok Gede Permai, Bekasi) tertinggi 550 cm.
Padahal, Jumat tengah malam pukul 23.00 WIB, titik pantau TMA KP2C di kawasan Cibongas (berada dua jam perjalanan air dari Sungai Cileungsi) menunjukkan ketinggian air mencapai 280 cm. Hal yang sangat jarang terjadi.
"Dini hari Sabtu tadi, luapan Sungai Cileungsi hanya menggenangi jalan di beberapa perumahan," ucap Puarman.
"Kejadian ini cukup unik, dan menjadi bahan evaluasi KP2C ke depan untuk menetapkan titik-titik berpotensi banjir terkait TMA Cikeas dan Cileungsi," sambungnya.
Dilaporkan, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini. Namun dipastikan terjadi kerugian puluhan juta, berupa rusaknya barang-barang rumah tangga warga korban banjir.
Akibat luapan Cikeas, menurut Mur, penjaga Bendung Koja ada satu prosesi pemakaman di pemakaman umum Jatisari sempat terganggu. (Baca juga: Katulampa Siaga 3, BPBD Rilis Wilayah di Jakarta yang Patut Waspada)
Puarman mengatakan, selain lantaran tingginya curah hujan dengan intensitas cukup panjang, luapan Sungai Cikeas yang melanda empat kawasan perumahan itu lebih disebabkan gunungan sampah yang menumpuk di Bandung Koja.
"Sampah yang kebanyakan berupa sampah bambu ini menghambat aliran air sungai. KP2C berharap Bendung Koja segera dibersihkan dari tumpukan sampah," tandas Puarman.
Pasukan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor dilaporkan ikut aktif membantu membersihkan sisa lumpur banjir di kawasan banjir. Ikut juga terlibat Tim Penanggulangan Bencana Desa Bojongkulur dan Tagana Bogor.
Informasi yang diperoleh dari Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman menyebutkan banjir di empat perumahan tersebut terjadi Sabtu dini hari. Menjelang siang, air telah surut.
Keempat perumahan tersebut adalah Vila Nusa Indah 3 dan Vila Mahkota Pesona. Keduanya berada di Kabupaten Bogor. Sementara di Kota Bekasi, banjir melanda perumahan Bumi Perkemahan Jatisari dan Puri Nusaphala.
Genangan air dilaporkan mencapai ketinggian 20-60 cm, dan merendam sejumlah rumah warga. "Sejak tahun 2015 Tinggi Muka Air (TMA) Cikeas hari ini yang tertinggi, mencapai 417 cm di alat ukur (fiscal) TMA milik KP2C," ujar Puarman lewat rilis ayang diterima SINDonews, Minggu (17/2/2019).
(Baca juga: Hujan Lokal Dua RW di Kelurahan Petogogan Masih Terendam Banjir)
Ketika hulu sungai meluap, biasanya perumahan di sepanjang sungai Cileungsi yang dilanda banjir. Namun pada Sabtu subuh, ketinggian air di titik pantau TMA KP2C di sungai Cileungsi hanya 330 cm. Sementara di titik pantau TMA KP2C di P2C (Pertemuan Cileungsi-Cikeas di Perum Pondok Gede Permai, Bekasi) tertinggi 550 cm.
Padahal, Jumat tengah malam pukul 23.00 WIB, titik pantau TMA KP2C di kawasan Cibongas (berada dua jam perjalanan air dari Sungai Cileungsi) menunjukkan ketinggian air mencapai 280 cm. Hal yang sangat jarang terjadi.
"Dini hari Sabtu tadi, luapan Sungai Cileungsi hanya menggenangi jalan di beberapa perumahan," ucap Puarman.
"Kejadian ini cukup unik, dan menjadi bahan evaluasi KP2C ke depan untuk menetapkan titik-titik berpotensi banjir terkait TMA Cikeas dan Cileungsi," sambungnya.
Dilaporkan, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini. Namun dipastikan terjadi kerugian puluhan juta, berupa rusaknya barang-barang rumah tangga warga korban banjir.
Akibat luapan Cikeas, menurut Mur, penjaga Bendung Koja ada satu prosesi pemakaman di pemakaman umum Jatisari sempat terganggu. (Baca juga: Katulampa Siaga 3, BPBD Rilis Wilayah di Jakarta yang Patut Waspada)
Puarman mengatakan, selain lantaran tingginya curah hujan dengan intensitas cukup panjang, luapan Sungai Cikeas yang melanda empat kawasan perumahan itu lebih disebabkan gunungan sampah yang menumpuk di Bandung Koja.
"Sampah yang kebanyakan berupa sampah bambu ini menghambat aliran air sungai. KP2C berharap Bendung Koja segera dibersihkan dari tumpukan sampah," tandas Puarman.
Pasukan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor dilaporkan ikut aktif membantu membersihkan sisa lumpur banjir di kawasan banjir. Ikut juga terlibat Tim Penanggulangan Bencana Desa Bojongkulur dan Tagana Bogor.
(kri)