Bentrok dengan Tentara, 6 Anggota FBR Tangsel Terluka
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Bentrokan Forum Betawi Rempug (FBR) dengan oknum tentara tidak hanya melukai Endang Saputra (51). Tetapi juga Yongki, adik kandung Endang yang mengalami luka robek di bagian kepalanya.
"Korban dari kita ada enam orang. Dua, kakak beradik Endang dan Yongki, yang paling parah. Kondisi terakhir yang kena bacok, fisiknya masih lemah," kata Panglima FBR Tangerang Selatan (Tangsel) Adi Aferi Amrani alias Daeng Fery di Pondok Aren, Rabu (13/2/2019).
Dijelaskan dia, total anggota FBR ada 85 ribu orang. Sedang proyek pengamanan di The Breeeze Bintaro itu, bisa menyerap sebanyak 20 anggota sekuriti. Tidak hanya pengamanan, tetapi juga cleaning service.
"Awalnya itu kan ada proyek, dan FBR sudah dijanjikan untuk keamanan lewat persuasif. Tetapi karena kita tidak punya outsorcing, maka disarankan tender. Setelah kita daftar lelang tender, ternyata ingkar," paparnya.
PT Jaya Real Froperty telah menunjuk PT Samudera Eka Jaya. Pihaknya pun merasa sangat sakit hati. Setelah itu, mereka mendatangi lokasi proyek di The Breeeze Bintaro.
"Kita datang ke sana menanyakan, kok bisa diduduki pihak PT Samudera, lalu ada jawaban sudah menang tender. Kita tanya mana SPK-nya, tapi tidak ada. Jam 6 sore saya pulang, dan ada yang tunggu," jelasnya.
Keenam orang yang menunggu di lokasi proyek itu, yakni Endang, Yongki, Bartom, Jangkung dan Peter. Saat mereka asyik makan, sekuriti proyek menendang seng. (Baca Juga: Rebutan Proyek Pengamanan, FBR Bentrok dengan Tentara di Bintaro
"Pas lagi makam nasi goreng, pihak sekuriti proyek tendang seng. Jadi dikiranya tentara, itu anggota FBR yang tendang seng. Karena sekuriti proyek bilangnya FBR ngamuk dan kita langsung diserang, jam 6 sore," katanya.
"Korban dari kita ada enam orang. Dua, kakak beradik Endang dan Yongki, yang paling parah. Kondisi terakhir yang kena bacok, fisiknya masih lemah," kata Panglima FBR Tangerang Selatan (Tangsel) Adi Aferi Amrani alias Daeng Fery di Pondok Aren, Rabu (13/2/2019).
Dijelaskan dia, total anggota FBR ada 85 ribu orang. Sedang proyek pengamanan di The Breeeze Bintaro itu, bisa menyerap sebanyak 20 anggota sekuriti. Tidak hanya pengamanan, tetapi juga cleaning service.
"Awalnya itu kan ada proyek, dan FBR sudah dijanjikan untuk keamanan lewat persuasif. Tetapi karena kita tidak punya outsorcing, maka disarankan tender. Setelah kita daftar lelang tender, ternyata ingkar," paparnya.
PT Jaya Real Froperty telah menunjuk PT Samudera Eka Jaya. Pihaknya pun merasa sangat sakit hati. Setelah itu, mereka mendatangi lokasi proyek di The Breeeze Bintaro.
"Kita datang ke sana menanyakan, kok bisa diduduki pihak PT Samudera, lalu ada jawaban sudah menang tender. Kita tanya mana SPK-nya, tapi tidak ada. Jam 6 sore saya pulang, dan ada yang tunggu," jelasnya.
Keenam orang yang menunggu di lokasi proyek itu, yakni Endang, Yongki, Bartom, Jangkung dan Peter. Saat mereka asyik makan, sekuriti proyek menendang seng. (Baca Juga: Rebutan Proyek Pengamanan, FBR Bentrok dengan Tentara di Bintaro
"Pas lagi makam nasi goreng, pihak sekuriti proyek tendang seng. Jadi dikiranya tentara, itu anggota FBR yang tendang seng. Karena sekuriti proyek bilangnya FBR ngamuk dan kita langsung diserang, jam 6 sore," katanya.
(mhd)