Ratusan Konektor Penerangan Jalan Umum Kerap Dicuri
A
A
A
BEKASI - Tingkat pencurian alat penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah wilayah Kota Bekasi masih terbilang tinggi. Dalam setahun tercatat ada 180 tiang PJU padam akibat konektor dicuri. Alhasil, ratusan PJU itu menjadi padam dan tidak bisa berfungsi sebagai mestinya.
“Setahun itu kira-kira ada 180 tiang yang konektornya dicuri. Pelaku pencurian sepertinya mengetahui fungsi dari alat-alat PJU,” ujar Kabid PJU Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Priyadi.
Menurutnya, ke-180 tiang PJU itu terkoneksi di lima panel. Biasanya, pelaku pencurian lebih menyasar ke panel dengan mengambil konektor. Akibatnya, satu panel yang rusak itu membuat 30 tiang PJU padam. Sebab satu panel itu menerangi 30 tiang. “Kalau konektor di satu panel itu rusak, maka PJU akan padam,” katanya.
Priyadi menjelaskan, rata-rata tingkat pencurian yang marak terjadi di daerah Mustika Jaya, Bantargebang, Pondokmelati, Rawalumbu, dan daerah pinggiran lainnya. Menurut dia, sasaran daerah pinggiran karena letaknya jauh dari pengawasan petugas.
“Sekarang kami sudah mengantisipasi kehilangan komponen itu dengan berbagai cara,” ungkapnya.
Salah satunya, kata dia, dengan cara menandai pewarna di sekitar panel sehingga komponen yang dicuri sudah tidak bisa dijual. Namun, kata dia, petugas akan terus melakukan pengawasan ke sejumlah titik rawan pencurian dengan membentuk tim reaksi cepat di lapangan. Saat ini pihaknya bakal berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi dan kepolisian setempat untuk mengatasi hal tersebut.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Ahmad Ustuchri mengatakan, perlu ada pengawasan intensif dari eksekutif untuk mengantisipasi terjadinya pencurian alat penerangan. Karena selama ini belum ada tindakan serius dalam menangkap pelaku. “Bisa saja dibentuk satgas khusus untuk mengawasi pelaku pencurian,” katanya.
Kata dia, pemadaman ini bukan hanya disebabkan pencurian konektor PJU, melainkan banyak kondisi PJU sudah termakan usia lantaran tak mendapat perawatan tiap tahunnya.
“Setahun itu kira-kira ada 180 tiang yang konektornya dicuri. Pelaku pencurian sepertinya mengetahui fungsi dari alat-alat PJU,” ujar Kabid PJU Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Priyadi.
Menurutnya, ke-180 tiang PJU itu terkoneksi di lima panel. Biasanya, pelaku pencurian lebih menyasar ke panel dengan mengambil konektor. Akibatnya, satu panel yang rusak itu membuat 30 tiang PJU padam. Sebab satu panel itu menerangi 30 tiang. “Kalau konektor di satu panel itu rusak, maka PJU akan padam,” katanya.
Priyadi menjelaskan, rata-rata tingkat pencurian yang marak terjadi di daerah Mustika Jaya, Bantargebang, Pondokmelati, Rawalumbu, dan daerah pinggiran lainnya. Menurut dia, sasaran daerah pinggiran karena letaknya jauh dari pengawasan petugas.
“Sekarang kami sudah mengantisipasi kehilangan komponen itu dengan berbagai cara,” ungkapnya.
Salah satunya, kata dia, dengan cara menandai pewarna di sekitar panel sehingga komponen yang dicuri sudah tidak bisa dijual. Namun, kata dia, petugas akan terus melakukan pengawasan ke sejumlah titik rawan pencurian dengan membentuk tim reaksi cepat di lapangan. Saat ini pihaknya bakal berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi dan kepolisian setempat untuk mengatasi hal tersebut.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Ahmad Ustuchri mengatakan, perlu ada pengawasan intensif dari eksekutif untuk mengantisipasi terjadinya pencurian alat penerangan. Karena selama ini belum ada tindakan serius dalam menangkap pelaku. “Bisa saja dibentuk satgas khusus untuk mengawasi pelaku pencurian,” katanya.
Kata dia, pemadaman ini bukan hanya disebabkan pencurian konektor PJU, melainkan banyak kondisi PJU sudah termakan usia lantaran tak mendapat perawatan tiap tahunnya.
(don)