Tahun 2020 TPA Cipayung Direcovery dengan Metode Landfill Mining

Kamis, 07 Februari 2019 - 07:01 WIB
Tahun 2020 TPA Cipayung...
Tahun 2020 TPA Cipayung Direcovery dengan Metode Landfill Mining
A A A
DEPOK - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung akan di-recovery oleh Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Kota Depok. Caranya yaitu dengan mengolah sampah eksisting dengan metode landfill mining pada 2020 mendatang.

Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) TPA Cipayung, Ardan mengatakan, landfill mining ini dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah di TPA Cipayung. Harapannya, agar TPA Cipayung menjadi TPA yang zero waste.

“Caranya dengan pengolahan sampah menerapkan teknologi yang ramah lingkungan. Ini juga dilakukan untuk mengurangi sampah di TPA Cipayung yang sudah overload,” kata Ardan pada Kamis, 7 Februari 2019.

Landfill mining atau menambangan sampah bertujuan untuk mengurangi sampah yang sudah tertimbun pada zona landfill. Landfill mining dapat mereduksi sampah yang sudah ditimbun yang dapat meningkatkan kapasitas penimbunan sampah di zona, memulihkan atau recovery material agar dapat dimanfaatkan kembali, hingga memperoleh lahan baru.

Sejumlah kajian dan pertimbangan masih dilakukan pihak DKLH Depok untuk menerapkan teknologi tersebut.“Kami masih dalam proses pengkajian dengan pihak-pihak yang berkaitan. Kita masih kaji dan melihat bagaimana dampak sosialnya, ekonomi dan lain-lain apabila diterapkannya landfill mining ini,” ujarnya.

Ardan menuturkan, untuk mengatasi sampah maka diperlukan kerja sama banyak pihak. Dia pun akan menggandeng sejumlah perusahaan swasta untnuk membantu merevitalisasi TPA Cipayung. “Pasti banyak perusahan swasta yang akan kita gandeng, sekarang lagi kajian. Kita akan kerja sama seperti apa dan bagaimana nanti pelaksanaannya,” ujarnya.

Ardan melanjutkan, pembahasan rencana ini masih dalam pembahasan dan akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. “Untuk program revitalisasi ini yang berkaitan dengan anggaran kami berharap dapat dibiayai dengan APBN dan Pemerintah Kota Depok akan berkoordinasi dengan pihak Kementrian PUPR untuk membahas segala sesuatunya baik yang bersifat teknis, penganggaran dan lain sebagainya,” jarnya.

Menurut dia, kondisi TPA Cipayung sudah mengkhawatirkan dengan ketinggian sampah sudah mencapai kurang lebih 26 meter dan sudah over kapasitas. “Ini yang harus kami tangani saat ini,” pungkasnya.

Ayu, salah satu warga Cipayung mengaku merasa khawatir sejak lama soal kondisi TPA. Pasalnya jika dillihat sekilas, tumpukan sampah sudah sangat tinggi. “Khawatir longsor saja tiba-tiba. Itu yang kami takutkan,” katanya.

Selain itu, aroma dari TPA juga dianggap mengganggu warga sekitar. Ditambah lagi jika ada truk sampah keluar masuk TPA. “Sudah jadi makanan sehari-hari kalau bau. Kami maunya sih bisa menikmati udara bersih tanpa aroma bau sampah,” ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8520 seconds (0.1#10.140)