Ketua MUI Karawaci Turut Terseret Tsunami Anyer, Anak Bungsu Meninggal
A
A
A
TANGERANG - Suasana duka menyelumuti keluarga besar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Karawaci, Tangerang, KH Djuhdi Suminta. Anak bungsunya, Mudrik Sudrajat (31), turut meninggal dunia digulung tsunami di Pantai Anyer, Banten.
"Kami berangkat Sabtu sore menuju Pantai Anyer, berkumpul sekaligus berlibur bersama keluarga besar," ujar Djuhdi saat ditemui di rumah duka, Minggu sore (23/12/2018). (Baca juga: BNPB Sebut Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda Masih Bisa Bertambah)
Ia membeberkan, saat gulungan ombak tsunami menyapu daratan, keluarganya sedang berkumpul di dalam villa di kawasan Pantai Anyer. Ketika itu mereka berkumpul untuk menggelar pengocokan arisan keluarga.
"Kami terseret ombak saat berada di dalam rumah. Tetapi nahas, anak saya Mudrik Sudrajat (31), tewas. Dia meninggalkan satu orang anak dan istri," sebut Djuhdi. (Baca juga: Warga Tangsel Turut Korban Tsunami, Airin Sampaikan Duka Mendalam)
Jenazah Mudrik ditemukan di bibir pantai dalam kondisi tubuh terluka. Juhdi juga mengalami luka robek di bagian kaki dan keluarga yang lain mengalami patah tulang.
Saat ini, jenazah Mudrik telah dimakamkan. Meski demikian, sanak keluarga dan para tetangga masih terus berdatangan ke rumah duka di RT 03/RW 03, Kampung Karawaci Ilir, Tanah Gocap, Kota Tangerang. (Baca juga: Bantu Korban Tsunami Anyer, Tangerang Kirim Obat dan Puluhan Petugas)
"Dia bekerja sebagai pegawai Puskesmas Gembor, Periuk, Kota Tangerang. Korban meninggalkan istri bernama Anis (30) serta anaknya Rakhil (6). Dia dimakamkan di pemakaman umum dekat rumah," tukasnya.
"Kami berangkat Sabtu sore menuju Pantai Anyer, berkumpul sekaligus berlibur bersama keluarga besar," ujar Djuhdi saat ditemui di rumah duka, Minggu sore (23/12/2018). (Baca juga: BNPB Sebut Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda Masih Bisa Bertambah)
Ia membeberkan, saat gulungan ombak tsunami menyapu daratan, keluarganya sedang berkumpul di dalam villa di kawasan Pantai Anyer. Ketika itu mereka berkumpul untuk menggelar pengocokan arisan keluarga.
"Kami terseret ombak saat berada di dalam rumah. Tetapi nahas, anak saya Mudrik Sudrajat (31), tewas. Dia meninggalkan satu orang anak dan istri," sebut Djuhdi. (Baca juga: Warga Tangsel Turut Korban Tsunami, Airin Sampaikan Duka Mendalam)
Jenazah Mudrik ditemukan di bibir pantai dalam kondisi tubuh terluka. Juhdi juga mengalami luka robek di bagian kaki dan keluarga yang lain mengalami patah tulang.
Saat ini, jenazah Mudrik telah dimakamkan. Meski demikian, sanak keluarga dan para tetangga masih terus berdatangan ke rumah duka di RT 03/RW 03, Kampung Karawaci Ilir, Tanah Gocap, Kota Tangerang. (Baca juga: Bantu Korban Tsunami Anyer, Tangerang Kirim Obat dan Puluhan Petugas)
"Dia bekerja sebagai pegawai Puskesmas Gembor, Periuk, Kota Tangerang. Korban meninggalkan istri bernama Anis (30) serta anaknya Rakhil (6). Dia dimakamkan di pemakaman umum dekat rumah," tukasnya.
(thm)