Caleg DPRD DKI dari PPP Ajak Umat Muslim Jakarta Jaga Silaturahmi
A
A
A
JAKARTA - Menjelang pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2019, politikus yang juga calon legislatif dari PPP, Teddy Yulianto meminta agar umat muslim di ibu kota menjaga silaturahmi dan ketentraman di Jakarta.
"Kita buktikan apa yang disebut hasil survei Setara Institute yang menyatakan Jakarta adalah kota dengan toleransi terendah tidak benar. Ini tanggung jawab kita bersama, khususnya umat muslim di Jakarta," kata Teddy melalui siaran persnya, Rabu (19/12/2018).
Dia pribadi melihat ada pihak-pihak yang memanfaatkan isu agama untuk melindungi diri karena kesalahannya terungkap.
"Misalnya, oknum aparat atau seseorang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Begitu diprotes, orang tersebut menghembuskan isu bahwa yang memprotes dirinya adalah kafir, padahal sesama muslim," tukasnya.
Menurut Teddy, tak hanya di Jakarta, umat Islam di Indonesia harus mengedepankan persamaan dan mencari penyelesaian secara bijak jika terjadi perbedaan.
"Gunakan cara yang damai, tidak saling menghujat. Cara seperti itu tidak dibenarkan dalam Islam," ujarnya.
Diingatkannya, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Dengan begitu, jika saling menghujat maka tidak akan terwujud.
"Karena jika tidak bersatu, umat mudah dicerai-berai. Islam di Indonesia akan runtuh," katanya.
"Kita buktikan apa yang disebut hasil survei Setara Institute yang menyatakan Jakarta adalah kota dengan toleransi terendah tidak benar. Ini tanggung jawab kita bersama, khususnya umat muslim di Jakarta," kata Teddy melalui siaran persnya, Rabu (19/12/2018).
Dia pribadi melihat ada pihak-pihak yang memanfaatkan isu agama untuk melindungi diri karena kesalahannya terungkap.
"Misalnya, oknum aparat atau seseorang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Begitu diprotes, orang tersebut menghembuskan isu bahwa yang memprotes dirinya adalah kafir, padahal sesama muslim," tukasnya.
Menurut Teddy, tak hanya di Jakarta, umat Islam di Indonesia harus mengedepankan persamaan dan mencari penyelesaian secara bijak jika terjadi perbedaan.
"Gunakan cara yang damai, tidak saling menghujat. Cara seperti itu tidak dibenarkan dalam Islam," ujarnya.
Diingatkannya, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Dengan begitu, jika saling menghujat maka tidak akan terwujud.
"Karena jika tidak bersatu, umat mudah dicerai-berai. Islam di Indonesia akan runtuh," katanya.
(ysw)