Jak Lingko Harus Dibarengi Peremajaan Armada

Jum'at, 14 Desember 2018 - 01:15 WIB
Jak Lingko Harus Dibarengi...
Jak Lingko Harus Dibarengi Peremajaan Armada
A A A
JAKARTA - Organisasi Angkutan Daerah (Organda) DKI Jakarta mempertanyakan kebijakan pemerintah dalam program Jak Lingko mikro bus. Armada Jak Lingko mikro bus seharusnya mengalami peremajaan seusai standar uji type.

Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan mengatakan, program Jak Lingko merupakan program yang baik dalam meningkatkan pelayanan transportasi massal di Jakarta. Apalagi, nantinya akan terintegrasi dengan semua moda transportasi yang ada.

Namun, kata Shafruhan, program Jak Lingko mikro bus tidak menyasar kepada peremajaan angkutan sesuai standar uji type kementrian perhubungan. Bahkan, ketika operator berinisatif memperbaharui dengan mengajukan tiga unit jenis daihatsu Grand max, toyota transformer dan wuling concero, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) kerap menolak tanpa adanya alasan yang jelas.

"Kami bingung dengan PT TransJakarta. Kami operator sangat mendukung Jak Lingko, kenapa tidak mau meningkatkan layanan menyentuh kepada armadanya yang nyaman, aman dan sesuai aturan," kata Shafruhan saat dihubungi, Kamis 13 Desember 2018.

Shafruhan menjelaskan, armada existing bus kecil mini saat ini tidak ada dasar hukum uji type dan rata-rata menggunakan sasis tambahan. Sedangkan apabila dari agen Tunggal Pemegang Merk (APTM) sudah ada ujitype standar yang dikeluarkan oleh Kementrian perhubungan.

Shafurhan berharap pemerintah dapat memberikan kepastian usaha kepada para operator untuk benar-benar mendukung peningkatan layanan angkutan umum.

"Kalau mau benar-benar meningkatkan layanan, kami akan dukung. Jangan sampai masyarakat, khusunya pengendara pribadi tidak mau berpindah karena armadanya yang belum aman dan nyaman," ujarnya.

Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono enggan berkomentar lebih jauh menanggapi hal tersebut.
"Bus kecil pasti harus memenuhi syarat untuk beroperasi sebagai Jak lingko," ujarnya singkat.

Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas perubungan DKI Jakarta, Masdes Aerofi mengatakan, untuk armada Jak Lingko sementara ini memang masih menggunakan armada existing yang sebagian ada beberapa armada menggunakan sasist tambahan tidak sesuai syarat uji type. Namun, kedepan, kata dia,akan ada peremajaan sesuai uji type yang standar karosesri atau agen Tunggal pemegang merk.

Seperti misalnya menggunakan ELF atau Hi-ace yang saat ini ada satu contoh milik PT TransJakarta. Menurut Masdes, kapasitas penumpangnya lebih besar ketimbang sekarang. Termasuk dengan kapasitas daya listrik lantaran nantinya akan ada mesin taping, GPS dan sistem teknologinya ditambah air conditioner.

"Operator memang mengajukan tiga unit armada baru sesuai uji type yang dikeluarkan kementrian perhubungan sebagai pengganti armada. Namun, jenisnya seperti kendaraan pribadi yang kapasitasnya lebih kecil atau maksimal delapan orang. Apalagi kalau tempat duduknya menghadap ke depan semua," ujarnya.

Kendati demikian, kata Masdes, pihaknya bersama PT TransJakarta tengah menganalisasi kekurangan-kelebihan masing-masing armada pengganti bus kecil itu. Menurutnya, apabila memang armada yang dipilih seperti tiga armada yang diajukan operator, konsekunesinya harus ada perombakan tempat duduk saling berhadapan.

"Kami menganalisis semuanya, apa kekurang- kelebihanya, termasuk harganya. Kalau mobil pribadi seperti yang diajukan operator ya penumpang sulit turun dan naik, kecuali kursinya dirombak," ungkapnya.

Sementara itu, Anggota komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike menilai bahwa peremajaan angkutan umum memang seharusnya dilakukan berbarengan dengan program Jak Lingko. Namun, peremajaan itu harus diserahkan kepada operatir, PT Transjakarta cukup memberikan spesifikasinya.

"Kalau memang operator sanggup meremajakan, ya jangan dipersulit. Terpenting masyarakat mendapatkan fasilitas transportasi yang aman, nyaman dan tepat waktu," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4243 seconds (0.1#10.140)