Tiga Tahun, Pemkot Jakbar Bangun 21 KM Jalur Disabilitas

Minggu, 09 Desember 2018 - 22:01 WIB
Tiga Tahun, Pemkot Jakbar...
Tiga Tahun, Pemkot Jakbar Bangun 21 KM Jalur Disabilitas
A A A
JAKARTA - Sedikitnya 21 kilometer jalan disabilitas telah dibangun Sudin Bina Marga Jakarta Barat (Jakbar) selama kurun waktu tiga tahun. Anggaran ratusan miliar pun sudah dikeluarkan selama pembangunan.

Pantuan Koran Sindo, kini pembangunan jalur disabilitas memang membuat nyaman pejalan kaki. Jalur ini ditemukan di trotoar sepanjang jalan, seperti Kawasan Puri Kembangan, dekat Kantor Wali kota Jakarta Barat, jalan Panjang, Kebon Jeruk, dan sekitaran Kedoya.

Tak hanya kaum disabilitas, pejalanan kaki dibuat sangat nyaman dengan lebar trotoar mencapai 3-7 meter. Dengan ditempatkan beberapa pohon, pot besar, serta kursi, jalanan ini kemudian sangat indah.

Sayang di beberapa lokasi, kondisi nyaman terganggu, para pedagang kaki lima (PKL) kemudian berdagang di kawasan itu. Akses jalan menyempit dan mengganggu pengguna jalan.

Kasie Kelengkapan Prasarana Jalan dan Jaringan Utilitas Sudin Bina Marga Jakarta Barat, Untung Pitoyo mengatakan pembangunan trotoar ramah disabilitas tersebut dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tiga tahun mulai dari 2016 hingga 2018.

Adapun kriteria trotoar ramah disabiltas tersebut, kata Untung, di antaranya terdapat guiding block atau jalur pemandu untuk penyandang disabilitas di trotoar.

"Mulai pemasangan guiding block untuk disabiltas rata-rata untuk setahunnya kita targetnya memang 7 sampai 8 km. Otomatis kalau sepanjang itu, yang sepanjang itu juga pemasangan guiding block untuk trotoar ramah disabilitas," kata Untung, Minggu (9/12/2018).

Untung melanjutkan, pembangunan trotoar ramah lingkungan sudah dilakukan di sejumlah jalan di Jakarta Barat, seperti di Jalan Daan Mogot, Jalan Kembangan Raya, Jalan Lapangan Bola, kawasan Tanjung Duren, dan jalan lainnya.

Sementara untuk 2019 mendatang Sudin Bina Marga merencanakan pembangunan trotoar ramah disabilitas sepanjang 7 km dengan anggaran 32 miliar.

Dengan dipasangnya grid box yellow, Untung berharap masyarakat dapat menjaga kondisi dari trotoar ramah disabilitas tersebut agar dapat digunakan secara baik oleh para penyandang disabilitas.

Termasuk soal PKL, meskipun tak menyebutkan PKL mengganggu, namun dirinya berharap PKL tak merusak fasilitas tersebut. "Untuk kendaraan motor jangan naik ke atas trotoar," tambah Untung yang mengatakan untuk pembangunan yang selesai 2017 dan 2018 masih tahap pemeliharaan.

Azizah, 19, warga Kedoya, Kebon Jeruk mengatakan saat ini banyak warga yang memanfaatkan trotoar luas untuk olahraga. Mulai dari jogging, senam, dan lainnya.

Dengan luas trotoar, Azizah mengatakan jalanan aman untuk kendaraan. Apalagi dengan panjang hampir 2 kilometer, jalur itu aman untuk jogging. "Kalau satu kali puteran, 4 kilometer," kata Azizah.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1061 seconds (0.1#10.140)