DKI Ikuti Permintaan PT KAI untuk Fungsikan Skybridge Tanah Abang
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya mempercepat terhubungnya Jembatan Penghubung Multiguna (JPM) atau Skybridge, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dengan Stasiun Kereta Api. Segala permintaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah dikerjakan.
Pelaksana tugas (PLT) Asisten Perekonomian Sekertariat Daerah Jakarta, Sri Haryati mengatakan, pembangunan Skybridge Tanah Abang sudah selesai 100 persen dan hanya tinggal menunggu terhubung dengan stasiun.
"Tadi sudah kita pantau, hasilnya cukup baik dan segala permintaan PT KAI telah dilakukan. Kami upayakan secepatnya terhubung agar Skybridge bisa berfungsi," kata Sri Haryati di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Sri menjelaskan, tujuan dibangunya Skybridge itu untuk menertibkan penumpang Stasiun Tanah Abang dan para Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar. Artinya, apabila tidak terhubung dengan stasiun, Skybridge yang menampung 446 PKL itu tidak berfungsi.
Beberapa permintaan PT KAI sebagai syarat untuk menghubungkan skybridge dengan stasiun, kata Sri sudah dilakukan, yaitu penyediaan toilet, musala hingga penggeseran dua kios agar tidak mengganggu pintu atau gate stasiun.
"Tinggal penandatangan kerja sama masalah aset. Karena PT KAI menyebut itu merupakan asetnya," ujarnya.
Saat ini, lanjut Sri, PD Sarana Jaya selaku pelaksana dan pengelola skybridge sedang menyiapkan dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan menginventarisir terlebih dahulu mana aset DKI dan mana aset PT KAI.
"Koordinasi dengan PT KAI cukup baik. Hanya mereka ingin ada perjanjian soal aset. Nah, PD Sarana Jaya tengah mempersiapkannya," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi berharap skybridge bisa terhubung pekan depan mengingat sudah diselesaikanya permintaan PT KAI sebagai syarat terhubungnya skybridge dengan stasiun. Apalagi, penandatanganan kerja samanya disepakati pada Kamis 29 November 2018.
"Ya kalau tidak juga dibuka koneksinya, berarti PT KAI memang menghambat," pungkasnya.
Berdasarkan tinjauan ke skybridge yang dilakukan bersama Asisten Perekonomian, lanjut Irwandi, skybridge sangat efektif untuk menertibkan kawasan Tanah Abang dari penumpang kereta api, PKL dan angkutan umum. Dimana, para penumpang kereta yang ingin ke pasar Blok G, F dan Blok A, tidak perlu lagi melintasi Jalan Jatibaru Raya. Begitu juga yang ingin melanjutkan perjalannya menggunakan Transjakarta atau Jak lingko.
"Nah kalau skybridge berfungsi, 446 PKL yang ada di trotoar jalan saat ini bisa dinaikan. Di Blok F juga bisa nampung 149 PKL. kalau masih ada yang jualan juga di trotoar kami akan tertibkan," kata Irwandi.
Pelaksana tugas (PLT) Asisten Perekonomian Sekertariat Daerah Jakarta, Sri Haryati mengatakan, pembangunan Skybridge Tanah Abang sudah selesai 100 persen dan hanya tinggal menunggu terhubung dengan stasiun.
"Tadi sudah kita pantau, hasilnya cukup baik dan segala permintaan PT KAI telah dilakukan. Kami upayakan secepatnya terhubung agar Skybridge bisa berfungsi," kata Sri Haryati di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Sri menjelaskan, tujuan dibangunya Skybridge itu untuk menertibkan penumpang Stasiun Tanah Abang dan para Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar. Artinya, apabila tidak terhubung dengan stasiun, Skybridge yang menampung 446 PKL itu tidak berfungsi.
Beberapa permintaan PT KAI sebagai syarat untuk menghubungkan skybridge dengan stasiun, kata Sri sudah dilakukan, yaitu penyediaan toilet, musala hingga penggeseran dua kios agar tidak mengganggu pintu atau gate stasiun.
"Tinggal penandatangan kerja sama masalah aset. Karena PT KAI menyebut itu merupakan asetnya," ujarnya.
Saat ini, lanjut Sri, PD Sarana Jaya selaku pelaksana dan pengelola skybridge sedang menyiapkan dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan menginventarisir terlebih dahulu mana aset DKI dan mana aset PT KAI.
"Koordinasi dengan PT KAI cukup baik. Hanya mereka ingin ada perjanjian soal aset. Nah, PD Sarana Jaya tengah mempersiapkannya," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi berharap skybridge bisa terhubung pekan depan mengingat sudah diselesaikanya permintaan PT KAI sebagai syarat terhubungnya skybridge dengan stasiun. Apalagi, penandatanganan kerja samanya disepakati pada Kamis 29 November 2018.
"Ya kalau tidak juga dibuka koneksinya, berarti PT KAI memang menghambat," pungkasnya.
Berdasarkan tinjauan ke skybridge yang dilakukan bersama Asisten Perekonomian, lanjut Irwandi, skybridge sangat efektif untuk menertibkan kawasan Tanah Abang dari penumpang kereta api, PKL dan angkutan umum. Dimana, para penumpang kereta yang ingin ke pasar Blok G, F dan Blok A, tidak perlu lagi melintasi Jalan Jatibaru Raya. Begitu juga yang ingin melanjutkan perjalannya menggunakan Transjakarta atau Jak lingko.
"Nah kalau skybridge berfungsi, 446 PKL yang ada di trotoar jalan saat ini bisa dinaikan. Di Blok F juga bisa nampung 149 PKL. kalau masih ada yang jualan juga di trotoar kami akan tertibkan," kata Irwandi.
(mhd)