Lakukan Pemetaan Makam Keramat, DKI Akan Buat Destinasi Wisata Religi
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang melakukan pemetaan terkait keberadaan makam keramat yang tersebar di beberapa wilayah Ibu Kota. Pendataan dilakukan sebagai langkah untuk 'menyulap' kawasan itu menjadi tempat wisata religi.
"Sedang dipetakan (makam-makamnya di mana saja). Nanti akan dipetakan jadi destinasi wisata religi," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Asiantoro kepada wartawan, Sabtu (24/11/2018).
Asiantoro menjelaskan, penghitungan makam itu berguna untuk memudahkan masyarakat yang ingin berziarah. Pihaknya akan membuat pusat informasi yang menunjukkan alamat kuburan keramat di beberapa wilayah DKI Jakarta.
"Misalnya Jakarta Pusat berapa tempat destinasinya, terus di Jakbar berapa, Jakarta Utara berapa. Jadi lagi dibuat pemetaannya. Masyarakat nanti tinggal baca aja," imbuh dia.
Selain itu, lanjut dia, pendataan kuburan itu bertujuan untuk mengetahui keadaan sekitar di kawasan pemakaman. Sehingga, pihaknya bisa menentukan konsep dalam melakukan revitalisasi dan pemugaran kawasan bersejarah tersebut.
Kita mencoba fasilitasi parkirannya, makanya itu dipetakan untuk melihat kantong parkirnya para peziarah nanti," ujarnya.
Ia berharap proses pemetaan itu selesai di awal tahun 2019, sehingga revitalisasi bisa langsung dieksekusi. Salah satu yang bakal dilakukan pemugaran adalah makam Pangeran Jayakarta yang berlokasi di kawasan Jatinegara Kaum, Klender, Jakarta Timur.
"Makam Pangeran Jayakarta itu kita rencananya beli lahan sekellilong itu di 2019. Kita akan beli area beberapa meter, buat peziarah lebih nyaman," ucap Asiantoro.
Ia menjelaskan, pihaknya belum bisa membocorkan ihwal alokasi anggaran untuk mempercantik kuburan keramat yang ada di seluruh Ibu Kota. Sebab, kini masih dalam tahap pembahasan di DPRD DKI Jakarta.
Terkait konsep revitalisasi, kata Asiantoro, pihaknya akan memberikan tempat bagi para pedagan yang ingin menjajakan berbagai kebutuhan para peziarah. Tak hanya itu, nantinya di sana juga akan ada pemandu wisata untuk memberikan pengetahuan sejarah kepada para pengunjung.
"Yang jelas kalau ke makam kan berdoa, jgn salah kaprah juga. Kita arahkan ke sana, utk mendoakan bukan minta didoain," tukasnya.
"Sedang dipetakan (makam-makamnya di mana saja). Nanti akan dipetakan jadi destinasi wisata religi," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Asiantoro kepada wartawan, Sabtu (24/11/2018).
Asiantoro menjelaskan, penghitungan makam itu berguna untuk memudahkan masyarakat yang ingin berziarah. Pihaknya akan membuat pusat informasi yang menunjukkan alamat kuburan keramat di beberapa wilayah DKI Jakarta.
"Misalnya Jakarta Pusat berapa tempat destinasinya, terus di Jakbar berapa, Jakarta Utara berapa. Jadi lagi dibuat pemetaannya. Masyarakat nanti tinggal baca aja," imbuh dia.
Selain itu, lanjut dia, pendataan kuburan itu bertujuan untuk mengetahui keadaan sekitar di kawasan pemakaman. Sehingga, pihaknya bisa menentukan konsep dalam melakukan revitalisasi dan pemugaran kawasan bersejarah tersebut.
Kita mencoba fasilitasi parkirannya, makanya itu dipetakan untuk melihat kantong parkirnya para peziarah nanti," ujarnya.
Ia berharap proses pemetaan itu selesai di awal tahun 2019, sehingga revitalisasi bisa langsung dieksekusi. Salah satu yang bakal dilakukan pemugaran adalah makam Pangeran Jayakarta yang berlokasi di kawasan Jatinegara Kaum, Klender, Jakarta Timur.
"Makam Pangeran Jayakarta itu kita rencananya beli lahan sekellilong itu di 2019. Kita akan beli area beberapa meter, buat peziarah lebih nyaman," ucap Asiantoro.
Ia menjelaskan, pihaknya belum bisa membocorkan ihwal alokasi anggaran untuk mempercantik kuburan keramat yang ada di seluruh Ibu Kota. Sebab, kini masih dalam tahap pembahasan di DPRD DKI Jakarta.
Terkait konsep revitalisasi, kata Asiantoro, pihaknya akan memberikan tempat bagi para pedagan yang ingin menjajakan berbagai kebutuhan para peziarah. Tak hanya itu, nantinya di sana juga akan ada pemandu wisata untuk memberikan pengetahuan sejarah kepada para pengunjung.
"Yang jelas kalau ke makam kan berdoa, jgn salah kaprah juga. Kita arahkan ke sana, utk mendoakan bukan minta didoain," tukasnya.
(ysw)