Wujudkan Masyarakat Sejahtera dengan Program Tangerang Sehat
A
A
A
TANGERANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang terus mengembangkan berbagai sarana, fasilitas dan pelayanan kepada masyarakat. Dengan program Tangerang Sehat, pemerintah kota (Pemkot) Tangerang telah memiliki 36 Puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, Liza Puspadewi mengatakan, kesehatan merupakan salah satu faktor utama dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera. Oleh karenanya, Dinkes terus mengembangkan berbagai sarana, fasilitas dan pelayanan kepada masyarakat.
Liza melanjutkan, puskesmas di Kota Tangerang telah dilengkapi dengan rawat inap, Obstetri Neonatologi Emergensi Dasar (PONED), Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam dan persalinan. Hadirnya puskesmas semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau.“Kesehatan merupakan salah satu perhatian dari Pemkot Tangerang karena menyangkut keselamatan jiwa seseorang yang tidak oleh ditunda-tunda. Oleh karenanya, segala pelayanan kesehatan harus terus maksimal dengan mendekatkan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Liza Puspadewi dalam siarang tertulis kepada SINDOnews pada Kamis (22/11/2018).Dari 36 puskesmas tersebut, Dinkes memiliki satu kendaraan untuk memudahkan mobilitas para petugas untuk mengecek kesehatan masyarakat yang dinamakan cageur jasa. Dengan cara jemput bola, para perawat secara langsung melihat kondisi kesehatan masyarakat.
Dengan begitu, penanganan terhadap kondisi di lapangan akan cepat ditangani. “Program tersebut merupakan pengembangan dari dua program yakni Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM). Petugas cageur jasa dilengkapi dengan peralatan medis saat melakukan pemeriksaan ke rumah warga,” ujarnya.
Selain hadirnya program cageur jasa, untuk memudahkan mobilitas pelayanan kesehatan. Dinkes juga menyediakan 13 ambulans, mobil jenazah dan mobil ambulans 119 yang dapat digunakan secara gratis dengan menghubungi call center 112.“Masyarakat yang berdomisili di Kota Tangerang dan membutuhkan pertolongan bisa tinggal telepon saja call center 112,” ucapnya. Liza menjelaskan, di tahun 2018 Pemkot Tangerang telah melayani lebih dari 270.000 jiwa yang terdaftar sebagai peserta penerima bantuan iuran dalam program Universal Health Coverage (UHC).
"BPJS UHC merupakan layanan kesehatan yang dibuat Pemkot Tangerang bekerjasama dengan BPJS kesehatan untuk membantu meringankan beban masyarakat melalui pembayaran premi asuransi, dan ini merupakan yang pertama di Provinsi Banten,” jelas Liza.
Pelayanan yang dilakukan pemkot Tangerang telah tersebar diberbagai wilayah dan kalangan usia. Hadirnya posyandu yang ada di 104 kelurahan tidak hanya melayani balita dan ibu hamil saja. Namun, di tahun 2018 Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan 351 posyandu lansia.“Jadi dengan hadirnya posyandu ini para lansia bisa mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan positif, supaya badan dan pikiran tetap sehat,” ujarnya.
Seluruh program tersebut dirangkum dalam satu kegiatan yaitu Gereget 2018 yaitu singkatan dari Gebyar Sehat untuk Tangerang Kita. Kegitan ini merupakan kegiatan yang bermuara untuk mewujudkan masayarakat yang sehat.
Liza menambahkan, Dinas Kesehatan setiap tahunnya selalu gencar untuk menyosialisasikan perilaku hidup sehat, salah satunya dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional yang dilaksanakan bersamaan dengan Healthy Cities Summit.
“Alhamdulillah HKN tahun ini (2018) semakin semarak dengan hadirnya Presiden Joko Widodo dan Ibu Menteri Kesehatan yang dimulai dengan senam bersama 50.000 masyarakat Kota Tangerang dan sekitarnya,” ujarnya.
"Semua program dan kegiatan yang kita lakukan tentunya semata-mata hanya untuk melayani masyarakat, dan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mengecek kesehatannya bukan saat sakit baru ke puskesmas, klinik, ataupun rumah sakit,” ucapnya.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, Liza Puspadewi mengatakan, kesehatan merupakan salah satu faktor utama dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera. Oleh karenanya, Dinkes terus mengembangkan berbagai sarana, fasilitas dan pelayanan kepada masyarakat.
Liza melanjutkan, puskesmas di Kota Tangerang telah dilengkapi dengan rawat inap, Obstetri Neonatologi Emergensi Dasar (PONED), Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam dan persalinan. Hadirnya puskesmas semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau.“Kesehatan merupakan salah satu perhatian dari Pemkot Tangerang karena menyangkut keselamatan jiwa seseorang yang tidak oleh ditunda-tunda. Oleh karenanya, segala pelayanan kesehatan harus terus maksimal dengan mendekatkan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Liza Puspadewi dalam siarang tertulis kepada SINDOnews pada Kamis (22/11/2018).Dari 36 puskesmas tersebut, Dinkes memiliki satu kendaraan untuk memudahkan mobilitas para petugas untuk mengecek kesehatan masyarakat yang dinamakan cageur jasa. Dengan cara jemput bola, para perawat secara langsung melihat kondisi kesehatan masyarakat.
Dengan begitu, penanganan terhadap kondisi di lapangan akan cepat ditangani. “Program tersebut merupakan pengembangan dari dua program yakni Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM). Petugas cageur jasa dilengkapi dengan peralatan medis saat melakukan pemeriksaan ke rumah warga,” ujarnya.
Selain hadirnya program cageur jasa, untuk memudahkan mobilitas pelayanan kesehatan. Dinkes juga menyediakan 13 ambulans, mobil jenazah dan mobil ambulans 119 yang dapat digunakan secara gratis dengan menghubungi call center 112.“Masyarakat yang berdomisili di Kota Tangerang dan membutuhkan pertolongan bisa tinggal telepon saja call center 112,” ucapnya. Liza menjelaskan, di tahun 2018 Pemkot Tangerang telah melayani lebih dari 270.000 jiwa yang terdaftar sebagai peserta penerima bantuan iuran dalam program Universal Health Coverage (UHC).
"BPJS UHC merupakan layanan kesehatan yang dibuat Pemkot Tangerang bekerjasama dengan BPJS kesehatan untuk membantu meringankan beban masyarakat melalui pembayaran premi asuransi, dan ini merupakan yang pertama di Provinsi Banten,” jelas Liza.
Pelayanan yang dilakukan pemkot Tangerang telah tersebar diberbagai wilayah dan kalangan usia. Hadirnya posyandu yang ada di 104 kelurahan tidak hanya melayani balita dan ibu hamil saja. Namun, di tahun 2018 Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan 351 posyandu lansia.“Jadi dengan hadirnya posyandu ini para lansia bisa mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan positif, supaya badan dan pikiran tetap sehat,” ujarnya.
Seluruh program tersebut dirangkum dalam satu kegiatan yaitu Gereget 2018 yaitu singkatan dari Gebyar Sehat untuk Tangerang Kita. Kegitan ini merupakan kegiatan yang bermuara untuk mewujudkan masayarakat yang sehat.
Liza menambahkan, Dinas Kesehatan setiap tahunnya selalu gencar untuk menyosialisasikan perilaku hidup sehat, salah satunya dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional yang dilaksanakan bersamaan dengan Healthy Cities Summit.
“Alhamdulillah HKN tahun ini (2018) semakin semarak dengan hadirnya Presiden Joko Widodo dan Ibu Menteri Kesehatan yang dimulai dengan senam bersama 50.000 masyarakat Kota Tangerang dan sekitarnya,” ujarnya.
"Semua program dan kegiatan yang kita lakukan tentunya semata-mata hanya untuk melayani masyarakat, dan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mengecek kesehatannya bukan saat sakit baru ke puskesmas, klinik, ataupun rumah sakit,” ucapnya.
(whb)