Komplotan Pembobol Warung Sembako Disergap, Satu Pelaku Tewas Ditembak
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Komplotan perampok spesialis warung sembako disergap polisi saat beraksi di Jalan Pajajaran, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), dini hari tadi. Tiga pelaku berhasil diringkus dan 1 diantaranya ditembak mati lantaran melawan dengan senjata api.
Penyergapan berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB. Ketika itu para pelaku tengah beraksi dan menggondol barang hasil curian kedalam mobil yang mereka gunakan, yakni merek Daihatsu Xenia dengan nomor polisi F 1022 HB.
Petugas yang sedang berpatroli awalnya merasa curiga dengan mobil yang terparkir di pinggir jalan depan warung sembako itu. Setelah diamati, terlihat beberapa pelaku keluar masuk mobil dengan mengangkut tabung gas ukuran 3 kilogram, minuman kaleng, dan barang dagangan lainnya.
"Ketika akan dilaksanakan pengecekan, para tersangka ini langsung mencoba melarikan diri dan melawan, sehingga anggota melaksakan tindakan tegas terhadap para pelaku," ujar Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan kepada wartawan di Mapolsek Pamulang, Jumat (19/10/2018).
Sadar aksinya ketahuan, para pelaku seketika menabrakkan mobilnya ke sepeda motor yang ditumpangi polisi. Salah satu komplotan bandit itu bahkan mencabut senjata api rakitan dan mengarahkannya ke petugas yang datang menyergap.
"Pelaku berjumlah empat orang, satu orang melarikan diri. Satu orang yang ditangkap dilakukan tindakan tegas karena menabrak petugas dan berusaha menembak dengan senjata api, akhirnya meninggal dunia di tempat. Sedangkan dua pelaku lain kita lumpuhkan di bagian kaki," imbuh Ferdy.
Adapun dua pelaku yang dilumpuhkan di bagian kaki sudah dilarikan ke RSUD Tangsel guna menjalani perawatan. Sedangkan satu pelaku yang tewas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kalau dari penyelidikan sementara, komplotan ini berasal dari Sumatera. Mereka menggunakan senjata api rakitan dan golok saat beraksi. Untuk identitas para tersangka masih lidik," tukasnya.
Sementara itu, pemilik warung sembako bernama Teguh (29), menuturkan, aksi perampokan semacam ini merupakan kejadian yang ketiga kali dialaminya. Dua perampokan sebelumnya terjadi awal tahun ini namun tidak dilaporkan ke polisi. "Kalau saat ini kerugiannya tidak terlalu besar, hanya sekitar Rp5 jutaan," terang Teguh.
Adapun Barang bukti yang diamankan polisi berupa satu unit mobil yang digunakan pelaku, dua bilah golok, senjata api rakitan dan peluru, linggis, 22 unit tabung gas ukuran 3 kg, minuman kemasan, kopi sachet, dan barang dagangan jenis lainnya.
Dari barang bukti yang disita terlihat sejumlah lubang bekas peluru pada beberapa sisi mobil. Ceceran darah segar juga terlihat di dalam mobil. Kini para pelaku terancam Pasal 363 KUHP dengan hukuman empat tahun kurungan.
Penyergapan berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB. Ketika itu para pelaku tengah beraksi dan menggondol barang hasil curian kedalam mobil yang mereka gunakan, yakni merek Daihatsu Xenia dengan nomor polisi F 1022 HB.
Petugas yang sedang berpatroli awalnya merasa curiga dengan mobil yang terparkir di pinggir jalan depan warung sembako itu. Setelah diamati, terlihat beberapa pelaku keluar masuk mobil dengan mengangkut tabung gas ukuran 3 kilogram, minuman kaleng, dan barang dagangan lainnya.
"Ketika akan dilaksanakan pengecekan, para tersangka ini langsung mencoba melarikan diri dan melawan, sehingga anggota melaksakan tindakan tegas terhadap para pelaku," ujar Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan kepada wartawan di Mapolsek Pamulang, Jumat (19/10/2018).
Sadar aksinya ketahuan, para pelaku seketika menabrakkan mobilnya ke sepeda motor yang ditumpangi polisi. Salah satu komplotan bandit itu bahkan mencabut senjata api rakitan dan mengarahkannya ke petugas yang datang menyergap.
"Pelaku berjumlah empat orang, satu orang melarikan diri. Satu orang yang ditangkap dilakukan tindakan tegas karena menabrak petugas dan berusaha menembak dengan senjata api, akhirnya meninggal dunia di tempat. Sedangkan dua pelaku lain kita lumpuhkan di bagian kaki," imbuh Ferdy.
Adapun dua pelaku yang dilumpuhkan di bagian kaki sudah dilarikan ke RSUD Tangsel guna menjalani perawatan. Sedangkan satu pelaku yang tewas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kalau dari penyelidikan sementara, komplotan ini berasal dari Sumatera. Mereka menggunakan senjata api rakitan dan golok saat beraksi. Untuk identitas para tersangka masih lidik," tukasnya.
Sementara itu, pemilik warung sembako bernama Teguh (29), menuturkan, aksi perampokan semacam ini merupakan kejadian yang ketiga kali dialaminya. Dua perampokan sebelumnya terjadi awal tahun ini namun tidak dilaporkan ke polisi. "Kalau saat ini kerugiannya tidak terlalu besar, hanya sekitar Rp5 jutaan," terang Teguh.
Adapun Barang bukti yang diamankan polisi berupa satu unit mobil yang digunakan pelaku, dua bilah golok, senjata api rakitan dan peluru, linggis, 22 unit tabung gas ukuran 3 kg, minuman kemasan, kopi sachet, dan barang dagangan jenis lainnya.
Dari barang bukti yang disita terlihat sejumlah lubang bekas peluru pada beberapa sisi mobil. Ceceran darah segar juga terlihat di dalam mobil. Kini para pelaku terancam Pasal 363 KUHP dengan hukuman empat tahun kurungan.
(thm)