Pemkot Jakarta Timur Rampungkan Pembangunan Waduk Sejuk Cipayung
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan Waduk Sejuk di Jalan Sejuk RW 04, Cipayung, Jakarta Timur telah selesai. Waduk seluas 4.000 meter persegi ini diharapkan bisa mengatasi genangan yang kerap timbul di wilayah sekitarnya.
Kasudin Sumber Daya Air Jakarta Timur, Mustajab mengatakan, pembangunan Waduk Sejuk ini dimulai sejak awal Juni lalu menggunakan dana swakelola APBD 2018. "Pembangunan Waduk Sejuk ini telah rampung. Kedalamannya rata-rata tiga meter. Sekelilingnya dibuatkan jalan setapak dan akan ditanami pohon pelindung," kata Mustajab kepada wartawan Rabu (26/9/2018).
Menurut dia, keberadaan Waduk Sejuk ini untuk mengatasi genangan lokal di lingkungan sekitar Jalan Sejuk. Karena sebelumnya kawasan tersebut sering tergenang saat hujan deras. "Keberadaan waduk juga sebagai sumber air bagi warga sekitar," ujarnya.
Selain pembangunan Waduk Sejuk, lanjut Mustajab, Pemkot Jakarta Timut juga sedang membangun Waduk Giri Kencana, Kelurahan Cilangkap, Jakarta Timur. Pengerjaannya sudah mencapai 40% dan ditargetkan rampung pada akhir 2019.
Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Yoserizal menambahkan, pembangunan Waduk Giri Kencana dilakukan oleh Dinas SDA DKI. Waduk akan mengatasi genangan di sepanjang lintasan Kali Sunter yang ada di hilir. "Pembangunan Waduk Giri Kencana dilakukan oleh Dinas SDA DKI. Ini untuk mencegah dan mengatasi genangan yang terjadi di kawasan lintasan Kali Sunter," ujarnya.
Terpisah, Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Timur Dinas Sumber Daya Air DKI Andika Purnomo menuturkan, pembangunan lanjutan Waduk Giri Kencana ini dimulai sejak Januari lalu. Pihaknya melakukan pendalaman lahan yang sebelumnya berupa empang, sawah dan rawa.
"Sekarang dilakukan pendalaman di lahan bekas empang, rawa dan sawah, sehingga banyak keluar air. Proses pembangunan mencapai 40%dan target rampung akhir tahun 2019," tuturnya.
Kedalaman waduk rata-rata akan dibuat delapan meter. Bagian atasnya dikelilingi jogging track dan taman. Pembangunan ditargetkan rampung 2019 karena saat ini masih ada delapan bidang lahan milik warga yang dalam proses pembebasan.
Kasudin Sumber Daya Air Jakarta Timur, Mustajab mengatakan, pembangunan Waduk Sejuk ini dimulai sejak awal Juni lalu menggunakan dana swakelola APBD 2018. "Pembangunan Waduk Sejuk ini telah rampung. Kedalamannya rata-rata tiga meter. Sekelilingnya dibuatkan jalan setapak dan akan ditanami pohon pelindung," kata Mustajab kepada wartawan Rabu (26/9/2018).
Menurut dia, keberadaan Waduk Sejuk ini untuk mengatasi genangan lokal di lingkungan sekitar Jalan Sejuk. Karena sebelumnya kawasan tersebut sering tergenang saat hujan deras. "Keberadaan waduk juga sebagai sumber air bagi warga sekitar," ujarnya.
Selain pembangunan Waduk Sejuk, lanjut Mustajab, Pemkot Jakarta Timut juga sedang membangun Waduk Giri Kencana, Kelurahan Cilangkap, Jakarta Timur. Pengerjaannya sudah mencapai 40% dan ditargetkan rampung pada akhir 2019.
Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Yoserizal menambahkan, pembangunan Waduk Giri Kencana dilakukan oleh Dinas SDA DKI. Waduk akan mengatasi genangan di sepanjang lintasan Kali Sunter yang ada di hilir. "Pembangunan Waduk Giri Kencana dilakukan oleh Dinas SDA DKI. Ini untuk mencegah dan mengatasi genangan yang terjadi di kawasan lintasan Kali Sunter," ujarnya.
Terpisah, Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Timur Dinas Sumber Daya Air DKI Andika Purnomo menuturkan, pembangunan lanjutan Waduk Giri Kencana ini dimulai sejak Januari lalu. Pihaknya melakukan pendalaman lahan yang sebelumnya berupa empang, sawah dan rawa.
"Sekarang dilakukan pendalaman di lahan bekas empang, rawa dan sawah, sehingga banyak keluar air. Proses pembangunan mencapai 40%dan target rampung akhir tahun 2019," tuturnya.
Kedalaman waduk rata-rata akan dibuat delapan meter. Bagian atasnya dikelilingi jogging track dan taman. Pembangunan ditargetkan rampung 2019 karena saat ini masih ada delapan bidang lahan milik warga yang dalam proses pembebasan.
(whb)