Sumur Alami Kekeringan, Warga Pegadungan Manfaatkan Air Kali untuk Mencuci
A
A
A
JAKARTA - Kekeringan yang melanda kawasan Kali Maja, Pegadungan, Kalideres, membuat Pemkot Administrasi Jakarta Barat turun tangan menyuplai air bersih ke kawasan itu. Diketahui, belakangan ini warga terpaksa memanfaatkan air kali Maja untuk kebutuhan cuci dan kesulitan air bersih untuk minum.
Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi memastikan kekeringan yang terjadi di kawasan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat tidak akan terjadi selama dirinya menjadi wali kota. “Kita akan terus membantu. Bagaimanapun itu warga saya makanya sejak kemarin kita suplai air di kawasan itu,” kata Rustam, Minggu (2/9/2018).
Sebelumnya, kawasan Kali Maja, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat mengalami kekeringan. Ratusan warga di kawasan itu tidak bisa mendapatkan air setelah pompa hanya menghasilkan lumpur.
Memenuhi kebutuhan air, warga setiap harinya membeli air melalui pedagang gerobak air yang berkeliling kampung. Satu jerigen air kapasitas 19 liter, warga dipatok dengan harga Rp2.000 per jerigen. Sementara untuk kebutuhan mencuci baju, warga melakukan di kawasan Kali Maja yang sedikit kotor.
Rustam menegaskan sekalipun fungsi air kali maja dibutuhkan untuk warga sehari hari. Namun dirinya memastikan air kali maja tidak digunakan untuk makan dan minum.
“Kalo cuci iya (di kali). Tapi kalo makan minum, warga pakai air yang dibeli pedagang keliling,” kata Rustam.
Kini terhadap kawasan itu, sejak Sabtu 1 September 2018 warga telah dapat menikamati air, empat tangki masing kapasitas 5.000 liter air telah di suplai di kawasan itu. Bahkan distribusi air meluas hingga ke kawasan Tegal Alur, yang berbatasan dengan Tangerang.
Assiten Kesejahteraan Rakyat, Yunus Burhan menambahkan dirinya akan memanggil PAM Jaya dan Plyja ke kantor Walikota Jakarta Barat untuk klarifikasi kebutuhan dan suplai air di kawasan itu.
“Ibarat kata, kita menyambungi lidah warga untuk mempertanyakan kapan kawasan itu tersuplai,” tambah Yunus.
Yunus mengatakan terhadap kawasan itu. Hasil investigasi yang dilakukan pihaknya tercatat pengukuran oleh Plyja telah dilakukan beberapa tahun lalu. Namun hingga kini pemasangan disana belum dilakukan.
“Karena suplai air disana kurang. Jadi harus dipompa,” kata Yunus.
Yunus memastikan suplai air disana tidak akan berhenti. Karenanya ia meminta Camat Kalideres pro aktif dan melakukan komunikasi dengan warga. Kebutuhan air akan turun ketika mendapatkan permintaan dari warga yang disampaikan lurah maupun camat.
Manager Humas PAM Jaya, Linda Nurhandayani proses pembangunan instalasi air di pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat masih dilakukan pihaknya. Akhir tahun 2019 nanti, PAM Jaya menargetkan kawasan itu tersambung.
Sebab untuk menyambung air dikawasan itu, Linda mengakui proyek pembangunan jaringan pipa dari Hutan Kota tengah di buat. Dalam proyek itu, PAM Jaya menyertakan modal sebanyak Rp450 miliar yang dibagi dalam dua tahap, tahap pertama sebesar Rp300 miliar dan tahap 2 yang diusulkan sebanyak Rp150 miliar.
Salah satu warga sekitar, Darmaji, 47, berharap suplai air tak berhenti sampai sini. Ia pun tak mempermasalahkan warga harus membayar. Sebab dibandingkan dengan membeli air di pada pedagang keliling, kualitas air di PAM Jaya sangat bagus.
Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi memastikan kekeringan yang terjadi di kawasan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat tidak akan terjadi selama dirinya menjadi wali kota. “Kita akan terus membantu. Bagaimanapun itu warga saya makanya sejak kemarin kita suplai air di kawasan itu,” kata Rustam, Minggu (2/9/2018).
Sebelumnya, kawasan Kali Maja, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat mengalami kekeringan. Ratusan warga di kawasan itu tidak bisa mendapatkan air setelah pompa hanya menghasilkan lumpur.
Memenuhi kebutuhan air, warga setiap harinya membeli air melalui pedagang gerobak air yang berkeliling kampung. Satu jerigen air kapasitas 19 liter, warga dipatok dengan harga Rp2.000 per jerigen. Sementara untuk kebutuhan mencuci baju, warga melakukan di kawasan Kali Maja yang sedikit kotor.
Rustam menegaskan sekalipun fungsi air kali maja dibutuhkan untuk warga sehari hari. Namun dirinya memastikan air kali maja tidak digunakan untuk makan dan minum.
“Kalo cuci iya (di kali). Tapi kalo makan minum, warga pakai air yang dibeli pedagang keliling,” kata Rustam.
Kini terhadap kawasan itu, sejak Sabtu 1 September 2018 warga telah dapat menikamati air, empat tangki masing kapasitas 5.000 liter air telah di suplai di kawasan itu. Bahkan distribusi air meluas hingga ke kawasan Tegal Alur, yang berbatasan dengan Tangerang.
Assiten Kesejahteraan Rakyat, Yunus Burhan menambahkan dirinya akan memanggil PAM Jaya dan Plyja ke kantor Walikota Jakarta Barat untuk klarifikasi kebutuhan dan suplai air di kawasan itu.
“Ibarat kata, kita menyambungi lidah warga untuk mempertanyakan kapan kawasan itu tersuplai,” tambah Yunus.
Yunus mengatakan terhadap kawasan itu. Hasil investigasi yang dilakukan pihaknya tercatat pengukuran oleh Plyja telah dilakukan beberapa tahun lalu. Namun hingga kini pemasangan disana belum dilakukan.
“Karena suplai air disana kurang. Jadi harus dipompa,” kata Yunus.
Yunus memastikan suplai air disana tidak akan berhenti. Karenanya ia meminta Camat Kalideres pro aktif dan melakukan komunikasi dengan warga. Kebutuhan air akan turun ketika mendapatkan permintaan dari warga yang disampaikan lurah maupun camat.
Manager Humas PAM Jaya, Linda Nurhandayani proses pembangunan instalasi air di pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat masih dilakukan pihaknya. Akhir tahun 2019 nanti, PAM Jaya menargetkan kawasan itu tersambung.
Sebab untuk menyambung air dikawasan itu, Linda mengakui proyek pembangunan jaringan pipa dari Hutan Kota tengah di buat. Dalam proyek itu, PAM Jaya menyertakan modal sebanyak Rp450 miliar yang dibagi dalam dua tahap, tahap pertama sebesar Rp300 miliar dan tahap 2 yang diusulkan sebanyak Rp150 miliar.
Salah satu warga sekitar, Darmaji, 47, berharap suplai air tak berhenti sampai sini. Ia pun tak mempermasalahkan warga harus membayar. Sebab dibandingkan dengan membeli air di pada pedagang keliling, kualitas air di PAM Jaya sangat bagus.
(ysw)