Dilirik Investor, Capaian Investasi Kota Bekasi Lampaui Target

Selasa, 28 Agustus 2018 - 22:50 WIB
Dilirik Investor, Capaian Investasi Kota Bekasi Lampaui Target
Dilirik Investor, Capaian Investasi Kota Bekasi Lampaui Target
A A A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengklaim perolehan capaian investasi 2018 ini bisa melampaui target dari tahun sebelumnya. Awalnya pemerintah mematok investasi di wilayah setempat sebesar Rp6,5 triliun pada 2017 lalu, namun nyatanya nilai yang tercapai menembus Rp14,1 triliun.

"Capaian investasi yang masuk Bekasi bisa melebih targetan tahun lalu, apalagi tahun ini masih berjalan, jadi investasi masih terus masuk hingga akhir tahun ini," ujar Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Bekasi, Lintong Dianto Putra, Selasa (28/8/2018).

Menurut Lintong, perolehan nilai investasi yang diperoleh terdiri dari pembangunan sejumlah pengembang properti, perusahaan barang dan jasa, serta retail. Dia mencatat, pengembang properti yang paling banyak di Kota Bekasi, bahkan terus mengalami peningkatan setiap tahun.

Pada 2016 lalu, jumlah pengembang properti mencapai 36 pengembang, kemudian naik pada 2017 menjadi 47 pengembang dengan 147 izin mendirikan bangunan (IMB). Sehingga, peningkatannya sekitar 20-30% untuk sisi pengembang properti seperti apartemen, hunian dan hotel.

Lintong menjelaskan, sebetulnya sejak 2013 lalu perolehan investasi di Kota Bekasi cenderung merangkak naik. Pada 2013 lalu, perolehan investasi Kota Bekasi sebesar Rp5,12 triliun dari target Rp4,46 triliun. Kemudian pada 2014 kembali naik menjadi Rp5,42 triliun dari target sebesar Rp4,911 triliun.

Lalu 2015 perolehan investasi sebesar Rp6,73 triliun, sedangkan targetnya sebesar Rp5,40 triliun. Selanjutnya pada 2016 lalu perolehan investasi mencapai Rp8,66 triliun dari target Rp5,94 triliun."Peningkatan investasi di Kota Bekasi sungguh luar biasa dan menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya," katanya.

Dari ribuan investor di Kota Bekasi, yang paling besar menanamkan modalnya adalah proyek pembangunan Trans Studio milik Transcorp di Bekasi Timur. Nilai investasi mencapai Rp2 triliun untuk pembangunan pusat perbelanjaan beserta hunian vertikal. Sebab, Kota Bekasi sangat menjanjikan untuk berinvestasi.

Lintong mengaku, perolehan investasi Rp 14,1 triliun mengacu pada penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan pada 2017 lalu. Meski perolehan investasi telah melampaui target, namun Kota Bekasi tetap memiliki peluang terbuka bagi para investor untuk berinvestasi.

Saat ini, peluang investasi yang ada di Kota Bekasi masih terfokus pada sektor pengembangan perumahan, sentral bisnis dan juga rumah toko (ruko) untuk usaha. "Kota Bekasi saat ini juga sedang membina UMKM (Usaha Mandiri Kecil dan Menengah), sehingga kita masih terbuka untuk investasi," ungkapnya.

Sementara untuk pengembangan sektor industri di Kota bekasi, kata dia, sudah tidak bisa lagi. Hal ini mengacu pada tata ruang Kota Bekasi, bahwa wilayah setempat sudah tak memiliki lahan yang cukup untuk mendirikan pabrik. "Untuk pembangunan industri kita fokus yang sudah ada di Medansatria, Bantar Gebang dan Bekasi Utara," ujarnya.

Plh Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Dadang Hidayat menambahkan, naiknya nilai investasi karena pemerintah daerah selalu berbenah dari sisi infrastruktur dan penyederhanaan regulasi pelayanan perizinan. Dia mencontohkan dari sisi infrastruktur, pemerintah terus membangun jaringan jalan baru guna mempermudah aksesabilitas warga.

Sehingga, kata dia, masyarakat memperoleh kepastian waktu dalam menempuh perjalanannya. Apalagi ditahun 2018 ini, pemerintah terus melakukan pembangunan jalan baru di Jalan Pangeran Jayakarta dan Jalan Perjuangan."Pemerintah tidak hanya berkewajiban menyediakan infrastruktur dan fasilitas saja," katanya.

Namun, kata dia, juga harus memberikan rasa aman dan nyaman, sehingga mereka betah di Kota Bekasi. Imbasnya, banyak investor menanamkan investasi di Kota Bekasi dengan aman. Apalagi, kalangan investor cenderung memikirkan infrastruktur dan fasilitas di suatu daerah untuk menanamkan modalnya.

Selain itu, lanjut dia, mereka juga melihat potensi kerawanan aksi kejahatan di wilayah tersebut. Bila wilayah itu rawan, mereka akan berpikir dua kali untuk menanamkan modalnya karena bisa berdampak buruk terhadap bisnisnya."Jadi geliat investasi di Kota Bekasi terus tumbuh besar setiap tahunya," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7369 seconds (0.1#10.140)