Dikejar Warga, Begal Sadis Tewas Terbentur Beton Irigasi
A
A
A
BEKASI - Begal sadis tewas setelah tercebur dan kepalanya terbentur beton saluran irigasi di Jalan Raya Rancamalaka, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Jasad Andre Hermanto (23) dievakuasi petugas ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, sedangkan rekannya M. Akbar (24) hanya luka-luka.”Tersangka tewas di lokasi karena menderita luka parah di bagian kepalanya akibat terbentur dinding beton saluran irigasi,” kata Kapolsek Cikarang Timur, Kompol Warija, Senin (13/8/2018).
Sementara tersangka Akbar hanya mengalami luka lecet dan memar di bagian kepala, tangan dan kaki. Kedua tersangka terjatuh dari kendaraannya karena panik dikejar massa setelah berusaha menggasak sepeda motor Honda Beat bernopol B 4887 FKL milik korban, Tasim, 18.
Warija mengatakan, aksi pembegalan itu terjadi saat korban Tasim tengah melintas di Jalan Raya Kampung Bugelsalam RT 02/01, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cikarang Timur pada Jumat 10 Agustus 2018 sekitar pukul 22.30 WIB. Korban hendak pulang kerumahnya.
Saat itu, korban melaju beriringan dengan rekannya Niko (19) yang juga naik sepeda motor usai berkunjung ke Taman Sehati Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur. Di lokasi kejadian, korban mendadak berhenti karena kebelet buang air kecil.
Situasi itu dimanfaatkan para pelaku yang tiba-tiba menghampiri Tasim untuk berpura-pura menanyakan sebuah alamat. Tidak disangka, pelaku Andre malah membacok tangan kanan Tasim menggunakan celurit hingga mengucurkan darah. ”Pelaku meminta korban menyerahkan kunci sepeda motor,” katanya.
Namun, korban memilih kabur ke sawah warga. Tersangka Andre rupanya tidak hilang akal, dia justru mendorong motor korban dengan rekannya Akbar. Melihat kendaraannya dibawa kabur pelaku, Tasim berteriak hingga mengundang perhatian temannya Niko yang di tengah perjalanan.
Dibantu warga, saksi mengejar para pelaku menggunakan kendaraannya. Tersangka Akbar kemudian meninggalkan sepeda motor korban dan beralih ke rekannya Hermanto yang sudah siaga di atas motor. Mereka berdua lalu kabur menggunakan motornya.
Kanit Reskrim Polsek Cikarang Timur, Iptu Hery P menambahkan diduga hilang kendali, sepeda motor yang dikemudikan Akbar tiba-tiba terperosok ke saluran irigasi. Saat dicek warga, Andre langsung tewas di lokasi kejadian sedangkan Akbar yang mengalami luka ringan tetap berusaha melarikan diri.
Kepada polisi, Akbar mengaku sudah melakukan pencurian dengan kekerasan berkali-kali di wilayah Cikarang. Sepeda motor hasil curiannya dijual ke rekannya di daerah Karawang dan Sukatani dengan harga bervariasi dari Rp3 juta sampai Rp5 juta.
”Sasaran mereka adalah anak remaja dan perempuan karena dianggap lemah sehingga tidak akan melakukan perlawanan bila sepeda motornya dicuri,” tegasnya. Akibat perbuatannya tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang bakal dihukum penjara di atas lima tahun.
Sementara tersangka Akbar hanya mengalami luka lecet dan memar di bagian kepala, tangan dan kaki. Kedua tersangka terjatuh dari kendaraannya karena panik dikejar massa setelah berusaha menggasak sepeda motor Honda Beat bernopol B 4887 FKL milik korban, Tasim, 18.
Warija mengatakan, aksi pembegalan itu terjadi saat korban Tasim tengah melintas di Jalan Raya Kampung Bugelsalam RT 02/01, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cikarang Timur pada Jumat 10 Agustus 2018 sekitar pukul 22.30 WIB. Korban hendak pulang kerumahnya.
Saat itu, korban melaju beriringan dengan rekannya Niko (19) yang juga naik sepeda motor usai berkunjung ke Taman Sehati Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur. Di lokasi kejadian, korban mendadak berhenti karena kebelet buang air kecil.
Situasi itu dimanfaatkan para pelaku yang tiba-tiba menghampiri Tasim untuk berpura-pura menanyakan sebuah alamat. Tidak disangka, pelaku Andre malah membacok tangan kanan Tasim menggunakan celurit hingga mengucurkan darah. ”Pelaku meminta korban menyerahkan kunci sepeda motor,” katanya.
Namun, korban memilih kabur ke sawah warga. Tersangka Andre rupanya tidak hilang akal, dia justru mendorong motor korban dengan rekannya Akbar. Melihat kendaraannya dibawa kabur pelaku, Tasim berteriak hingga mengundang perhatian temannya Niko yang di tengah perjalanan.
Dibantu warga, saksi mengejar para pelaku menggunakan kendaraannya. Tersangka Akbar kemudian meninggalkan sepeda motor korban dan beralih ke rekannya Hermanto yang sudah siaga di atas motor. Mereka berdua lalu kabur menggunakan motornya.
Kanit Reskrim Polsek Cikarang Timur, Iptu Hery P menambahkan diduga hilang kendali, sepeda motor yang dikemudikan Akbar tiba-tiba terperosok ke saluran irigasi. Saat dicek warga, Andre langsung tewas di lokasi kejadian sedangkan Akbar yang mengalami luka ringan tetap berusaha melarikan diri.
Kepada polisi, Akbar mengaku sudah melakukan pencurian dengan kekerasan berkali-kali di wilayah Cikarang. Sepeda motor hasil curiannya dijual ke rekannya di daerah Karawang dan Sukatani dengan harga bervariasi dari Rp3 juta sampai Rp5 juta.
”Sasaran mereka adalah anak remaja dan perempuan karena dianggap lemah sehingga tidak akan melakukan perlawanan bila sepeda motornya dicuri,” tegasnya. Akibat perbuatannya tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang bakal dihukum penjara di atas lima tahun.
(ysw)