Banyak Protes soal Ganjil Genap, Sandi: Biasakan Naik Angkutan Umum
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah pengendara roda empat masih memprotes penindakan di jalur perluasan ganjil genap lantaran tidak dibarengi dengan kelengkapan dan kejelasan rambu. Di sisi lain, Pemprov DKI berencana memperpanjang sistem ini usai Asian Games karena dinilai efektif.
Berdasarkan pantauan di jalan arteri Pondok Indah, persisnya di dekat Underpass Kartini dari arah Fed Ex ke Pondok Indah, banyak pengendara yang ditindak karena melanggar ganjil-genap. Namun hampir sebagian besar mereka yang ditilang mengaku tidak melihat rambu dan kejelasan penerapan denda.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui masih minimnya rambu dan sosialisasi perihal penerapan perluasan ganjil genap. Dia berjanji akan terus menambah rambu dan mensosialisasikannya secara masif. (Baca juga: Lima Hari Penindakan Perluasan Ganjil Genap, 5.303 Pelanggar Ditilang)
Sandi mengklaim perluasan ganjil genap telah menurunkan kemacetan dan memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Mantan pengusaha itu pun meminta waktu hingga Oktober sebelum memutuskan perluasan sistem ganjil genap diperpanjang.
"Kami akan terus evaluasi dan memasang rambu serta sosialisasi secara masif. Banyak sekali masyarakat yang ngeluh. Kami akan berikan kemudahan karena perluasan ganjil genap dan ini kita fokuskan agar masyarakat bisa pindah kepada bus Transjakarta," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/8).
Menurut Sandi, selain memperbaiki kualitas udara lantaran 50 persen sumbangsih polusi dari kendaraan, perluasan ganjil genap bertujuan mengurangi kemacetan dengan memindahkan pengendara pribadi ke angkutan umum. (Baca juga: Perluasan Ganjil Genap, Penumpang Transjakarta Naik 10%)
DKI sudah menyediakan pelayanan bus Transjakarta di kawasan sekitar ganjil genap untuk memudahkan perjalanan masyarakat. Ke depan, DKI akan menerapkan Elektronik Road Pricing (ERP) dan mengoperasikan Mass Rapid Transit (MRT). Termasuk Light Rail Transit (LRT) yang sudah mulai operasional beberapa hari ke depan.
"Jadi pembatasan saat ini untuk membiasakan masyarakat menggunakan angkutan umum. Saat ini mari kita sama-sama patuhi ganjil genap untuk Asian Games," tandasnya.
Berdasarkan pantauan di jalan arteri Pondok Indah, persisnya di dekat Underpass Kartini dari arah Fed Ex ke Pondok Indah, banyak pengendara yang ditindak karena melanggar ganjil-genap. Namun hampir sebagian besar mereka yang ditilang mengaku tidak melihat rambu dan kejelasan penerapan denda.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui masih minimnya rambu dan sosialisasi perihal penerapan perluasan ganjil genap. Dia berjanji akan terus menambah rambu dan mensosialisasikannya secara masif. (Baca juga: Lima Hari Penindakan Perluasan Ganjil Genap, 5.303 Pelanggar Ditilang)
Sandi mengklaim perluasan ganjil genap telah menurunkan kemacetan dan memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Mantan pengusaha itu pun meminta waktu hingga Oktober sebelum memutuskan perluasan sistem ganjil genap diperpanjang.
"Kami akan terus evaluasi dan memasang rambu serta sosialisasi secara masif. Banyak sekali masyarakat yang ngeluh. Kami akan berikan kemudahan karena perluasan ganjil genap dan ini kita fokuskan agar masyarakat bisa pindah kepada bus Transjakarta," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/8).
Menurut Sandi, selain memperbaiki kualitas udara lantaran 50 persen sumbangsih polusi dari kendaraan, perluasan ganjil genap bertujuan mengurangi kemacetan dengan memindahkan pengendara pribadi ke angkutan umum. (Baca juga: Perluasan Ganjil Genap, Penumpang Transjakarta Naik 10%)
DKI sudah menyediakan pelayanan bus Transjakarta di kawasan sekitar ganjil genap untuk memudahkan perjalanan masyarakat. Ke depan, DKI akan menerapkan Elektronik Road Pricing (ERP) dan mengoperasikan Mass Rapid Transit (MRT). Termasuk Light Rail Transit (LRT) yang sudah mulai operasional beberapa hari ke depan.
"Jadi pembatasan saat ini untuk membiasakan masyarakat menggunakan angkutan umum. Saat ini mari kita sama-sama patuhi ganjil genap untuk Asian Games," tandasnya.
(thm)