Akibat Desakan Penumpang, Kaca Loket di Stasiun Depok Pecah
A
A
A
DEPOK - Akibat desakan dan antrean panjang, salah satu kaca loket di Stasiun Depok Lama, Jawa Barat, retak. Untuk menghindari retakan kaca yang terkena desakan penumpang, maka pihak stasiun mengangkat kaca tersebut dari bingkainya.
Informasi yang didapat, kaca loket retak sekitar pukul 05.30 WIB. Retaknya kaca karena para penumpang berdesakan dan saling dorong. "Tadi memang rusuh banget. Pada dorong-dorongan sampai kaca loket pecah," kata Mutia, salah seorang penumpang kereta di Stasiun Depok Lama, Senin (23/7/2018).
Sementara itu, VP Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, kaca yang retak terjadi hanya di salah satu loket. Saat itu situasi penuh penumpang di depan pintu loket. Mereka berdesak-desakan mendorong hingga menyebabkan kaca retak.
"Bukan pecah hancur. Hanya retak karena didorong penumpang yang berdesakan. Kemudian kami angkat agar tidak membahayakan penumpang," katanya. (Baca Juga: Antrean Panjang, Penumpang Commuter Line di Depok Gebrak Meja
Eva menegaskan, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Pihak stasiun langsung mengambil kaca dari bingkai agar tidak terkena penumpang. "Yang pecah itu di loket nomor 2 dan hanya satu loket saja," ucapnya.
Retaknya kaca tersebut karena para penumpang berdesakan. Kemudian penumpang juga saling dorong sehingga menyebabkan orang yang didepan loket harus menahan. "Ada yang menahan pakai buku tebal dan lainnya sehingga sampai retak," bebernya.
Eva menjelaskan, untuk sementara diberlakukan tiket manual guna mengatasi kondisi selama dalam masa perbaikan mesin. Tiket kertas dijual Rp 3.000 untuk semua stasiun tujuan.
"Untuk mempercepat proses transaksi pengguna jasa diimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas," katanya.
Untuk membeli tiket, pengguna dapat mengantri di loket maupun petugas. Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan.
"Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan pada petugas untuk ditandai. Kemudian tiket disimpan sebagai tanda bukti jasa penggunaan," pungkasnya.
Informasi yang didapat, kaca loket retak sekitar pukul 05.30 WIB. Retaknya kaca karena para penumpang berdesakan dan saling dorong. "Tadi memang rusuh banget. Pada dorong-dorongan sampai kaca loket pecah," kata Mutia, salah seorang penumpang kereta di Stasiun Depok Lama, Senin (23/7/2018).
Sementara itu, VP Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, kaca yang retak terjadi hanya di salah satu loket. Saat itu situasi penuh penumpang di depan pintu loket. Mereka berdesak-desakan mendorong hingga menyebabkan kaca retak.
"Bukan pecah hancur. Hanya retak karena didorong penumpang yang berdesakan. Kemudian kami angkat agar tidak membahayakan penumpang," katanya. (Baca Juga: Antrean Panjang, Penumpang Commuter Line di Depok Gebrak Meja
Eva menegaskan, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Pihak stasiun langsung mengambil kaca dari bingkai agar tidak terkena penumpang. "Yang pecah itu di loket nomor 2 dan hanya satu loket saja," ucapnya.
Retaknya kaca tersebut karena para penumpang berdesakan. Kemudian penumpang juga saling dorong sehingga menyebabkan orang yang didepan loket harus menahan. "Ada yang menahan pakai buku tebal dan lainnya sehingga sampai retak," bebernya.
Eva menjelaskan, untuk sementara diberlakukan tiket manual guna mengatasi kondisi selama dalam masa perbaikan mesin. Tiket kertas dijual Rp 3.000 untuk semua stasiun tujuan.
"Untuk mempercepat proses transaksi pengguna jasa diimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas," katanya.
Untuk membeli tiket, pengguna dapat mengantri di loket maupun petugas. Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan.
"Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan pada petugas untuk ditandai. Kemudian tiket disimpan sebagai tanda bukti jasa penggunaan," pungkasnya.
(mhd)