Uji Coba Ganjil Genap Bebas Tilang
A
A
A
JAKARTA - Mulai hari ini hingga akhir 30 Juli nanti uji coba sistem ganjil genap untuk mengatur lalu lintas kendaraan selama Asian Games di Jakarta akan diberlakukan.
Sistem ini harus disiapkan matang karena selain waktu dan jangkauan wilayahnya ditambah, kebijakan ini belum banyak diketahui masyarakat.
Tak seperti sebelumnya yang hanya sebatas di Jalan Thamrin, Jalan Sudirman, dan sebagian Jalan Gatot Subroto, sistem ganjil genap kali ini diberlakukan di hampir seluruh jalan utama di Jakarta.
Total ada 13 jalur arteri yang akan dilakukan pembatasan kendaraan. (Data selengkapnya lihat infografis.) Selain memperluas wilayah, waktu pemberlakuan ganjil genap juga ditambah dari 8 jam/hari menjadi 15 jam/hari. Tak hanya itu, sistem ini akan diterapkan penuh selama 7 hari tiap pekannya.
Dampak dari uji coba ini, potensi terjadinya kemacetan di sejumlah jalur alter natif atau pinggiran sangat besar. Apalagi banyak warga yang merasa belum mendengar atau mengetahui detail atas kebijakan baru ini. Santoso, warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mengaku belum mendapatkan informasi ruas-ruas mana lokasi ganjil genap terbaru.
“Sosialisasi masih minim, saya belum tahu jalur ke kantor terkena sistem baru atau tidak,” katanya kemarin. Di tengah sejumlah keterbatasan itu, Pemprov DKI Jakarta dan kepolisian bersikeras uji coba kebijakan harus segera direalisasi.
Lebih-lebih dari pengujian durasi lalu lintas atlet dari Wisma Atlet di Kemayoran ke sejumlah venue belum lama ini menunjukkan bahwa mayoritas rute belum bisa ditempuh sesuai target. Merujuk aturan standar Komite Olimpiade Asia (OCA), waktu tempuh atlet dari penginapan menuju venue dibatasi maksimal 34 menit. Jika terjadi pelanggaran selama uji coba, petugas tidak akan menerapkan penilangan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, selama uji coba akan ada evaluasi dan hasilnya kemudian menjadi penentu kebijakan implementasi nantinya. “Intinya kami butuh peran partisipasi dan kontribusi warga untuk menyukseskan Asian Games,” kata Andri Yansyah kemarin.
Dia menyatakan, persiapan uji coba ganjil genap di 13 jalan arteri Jakarta sudah 100%. Persiapan antara lain meliputi rambu, petugas hingga spanduk sosialisasi dan jalur alternatifnya.
Selama uji coba nanti pengendara mobil pribadi yang tak sesuai dengan sistem ini akan diarahkan keluar dan melintasi jalur-jalur alternatif. Bagi yang tidak menggunakan kendaraannya, Pemprov DKI Jakarta juga sudah menyiapkan angkutan umum yang menjangkau hingga jalur arteri.
Andri menjelaskan, jalur yang ditetapkan sebagai perluasan ganjil genap adalah lintasan atlet dari Wisma Atlet Kemayoran hingga venue.
Tujuannya mengurangi volume kendaraan sehingga waktu tempuh dalam setengah jam tercapai. Jalan tersebut berada di sekitar Wisma Atlet Kemayoran dan venue pertandingan, antara lain Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Velodrome Pulo gadung, Pantai Marina Ancol, JIExpo Kemayoran, dan Lapangan Simprug.
Berdasarkan hasil uji coba terakhir sebelum libur Lebaran lalu, ada tiga rute yang waktu tempuhnya belum memenuhi standar maksimal 34 menit sesuai dengan keputusan (OCA).
Ketiga rute itu ialah dari Wisma Atlet menuju venue pencak silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang memakan waktu 38 menit dengan jarak 29 km, Wisma Atlet menuju venue bola tangan di GOR POPKI Cibubur selama 45 menit dengan jarak 39 km, dan dari Wisma Atlet menuju lapangan golf di Pondok Indah yang memakan waktu 48 menit dengan jarak 41,5 km.
Menurutnya, jalur yang waktu tempuhnya belum memenuhi standar OCA itu menjadi prioritas dalam uji coba mendatang. Untuk rute menuju TMII dan Cibubur akan dioptimalkan melalui ruas jalan tol. “Kami optimistis pemberlakuan uji coba ganjil genap bisa mengoptimalkan waktu tempuh perjalanan rombongan Asian Games. Sebab, pada uji coba terakhir, rekayasa baru berupa pengawalan dan penutupan temporer di beberapa akses tol,” tandasnya Khusus untuk rute menuju Pondok Indah akan disiapkan jalur tol dan nontol.
Namun apabila waktu tempuh terlalu lama, ada pula rencana untuk memindahkan tempat menginap para atlet golf ke Hotel Swiss Bell Pondok Indah agar lebih dekat dari venue. Namun rencana tersebut masih dikonfirmasi lagi oleh Inasgoc.
“Kami imbau masyarakat agar dapat mencermati jalan-jalan mana saja yang termasuk perluasan ganjil genap, menaati rambu dan arahan petugas di lapangan,” ujarnya. Kepala Humas PT Transportasi Jakarta Wibowo menuturkan bahwa sebenarnya jalur-jalur kawasan ganjil genap itu sudah dilayani Transjakarta. Dengan penerapan kebijakan tersebut diharapkan masyarakat yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi roda empat beralih ke Transjakarta.
“Untuk penambahan bus sedang dihitung oleh bagian internal Transjakarta sehingga alokasinya tepat sasaran,” ujarnya singkat. Pengamat transportasi Universitas Tarumanegara Leksmono Suryo Putranto menilai sulit rasanya DKI dapat mengurai kemacetan dengan sistem ganjil genap, apalagi menjadikan momentum perluasan ganjil genap untuk memindahkan pengendara pribadi ke angkutan umum.
Menurutnya pengendara akan memilih untuk menggunakan pelat nomor kepolisian ganda lantaran sistem ini bukan lah kebijakan yang mengarah pada pemindahan kendaraan pribadi ke angkutan umum. Denda maksimal pun tak akan berdampak banyak.
“Fokus ganjil genap hanyalah pemindahan rute kemacetan ketika denda diberlakukan. Kebijakan itu memang bukan ke arah pengurai kemacetan dengan memindahkan kendaraan pribadi ke angkutan umum,” ungkapnya.
Leksmono menjelaskan, langkah utama untuk mengurai kemacetan itu memang terlebih dahulu harus disiapkan transportasi massal yang terintegrasi. Satu-satunya transportasi massal yang bisa diandalkan DKI saat ini hanyalah bus rapid transit (BRT). Sayangnya perbaikan pelayanan BRT yang terintegrasi dengan angkutan umum non-BRT hingga saat ini belum juga terwujud.
“Pengawasan ganjil genap secara manual sulit mengubah perilaku pengendara. Malah bisa terjadi penipuan pelat nomor kendaraan,” ujarnya.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Setyo Wasisto menyampaikan, penerapan sistem ganjil genap itu tetap diberlakukan sebagai jaminan agar para atlet yang datang dari berbagai negara di Asia tidak terjebak macet saat menuju venue-venue di wilayah Jakarta. “Ini akan ada uji coba,” kata Setyo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, kemarin.
Sebelumya Kasubdit Bin Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menyampaikan, durasi pemberlakuan ganjil genap juga akan diperpanjang, mulai pukul 06.00 hingga pukul 21.00 WIB, dari yang semula dibagi dua yakni pagi pukul 06.00 sampai 10.00 WIB dan sore pukul 16.00 hingga 20.00 WIB.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno meminta masyarakat mendukung perpanjangan jalur ganjil genap saat berlangsungnya Asian Games 2018 men da tang. Menurutnya, rekayasa lalu lintas itu amat berguna untuk mempersingkat waktu para atlet yang akan bertanding. “Mohon dukungan dari masyarakat dan kita akan lihat evaluasi hasil dari uji coba ini,” kata Sandi. (Bima Setiyadi/ Okezone)
Sistem ini harus disiapkan matang karena selain waktu dan jangkauan wilayahnya ditambah, kebijakan ini belum banyak diketahui masyarakat.
Tak seperti sebelumnya yang hanya sebatas di Jalan Thamrin, Jalan Sudirman, dan sebagian Jalan Gatot Subroto, sistem ganjil genap kali ini diberlakukan di hampir seluruh jalan utama di Jakarta.
Total ada 13 jalur arteri yang akan dilakukan pembatasan kendaraan. (Data selengkapnya lihat infografis.) Selain memperluas wilayah, waktu pemberlakuan ganjil genap juga ditambah dari 8 jam/hari menjadi 15 jam/hari. Tak hanya itu, sistem ini akan diterapkan penuh selama 7 hari tiap pekannya.
Dampak dari uji coba ini, potensi terjadinya kemacetan di sejumlah jalur alter natif atau pinggiran sangat besar. Apalagi banyak warga yang merasa belum mendengar atau mengetahui detail atas kebijakan baru ini. Santoso, warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mengaku belum mendapatkan informasi ruas-ruas mana lokasi ganjil genap terbaru.
“Sosialisasi masih minim, saya belum tahu jalur ke kantor terkena sistem baru atau tidak,” katanya kemarin. Di tengah sejumlah keterbatasan itu, Pemprov DKI Jakarta dan kepolisian bersikeras uji coba kebijakan harus segera direalisasi.
Lebih-lebih dari pengujian durasi lalu lintas atlet dari Wisma Atlet di Kemayoran ke sejumlah venue belum lama ini menunjukkan bahwa mayoritas rute belum bisa ditempuh sesuai target. Merujuk aturan standar Komite Olimpiade Asia (OCA), waktu tempuh atlet dari penginapan menuju venue dibatasi maksimal 34 menit. Jika terjadi pelanggaran selama uji coba, petugas tidak akan menerapkan penilangan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, selama uji coba akan ada evaluasi dan hasilnya kemudian menjadi penentu kebijakan implementasi nantinya. “Intinya kami butuh peran partisipasi dan kontribusi warga untuk menyukseskan Asian Games,” kata Andri Yansyah kemarin.
Dia menyatakan, persiapan uji coba ganjil genap di 13 jalan arteri Jakarta sudah 100%. Persiapan antara lain meliputi rambu, petugas hingga spanduk sosialisasi dan jalur alternatifnya.
Selama uji coba nanti pengendara mobil pribadi yang tak sesuai dengan sistem ini akan diarahkan keluar dan melintasi jalur-jalur alternatif. Bagi yang tidak menggunakan kendaraannya, Pemprov DKI Jakarta juga sudah menyiapkan angkutan umum yang menjangkau hingga jalur arteri.
Andri menjelaskan, jalur yang ditetapkan sebagai perluasan ganjil genap adalah lintasan atlet dari Wisma Atlet Kemayoran hingga venue.
Tujuannya mengurangi volume kendaraan sehingga waktu tempuh dalam setengah jam tercapai. Jalan tersebut berada di sekitar Wisma Atlet Kemayoran dan venue pertandingan, antara lain Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Velodrome Pulo gadung, Pantai Marina Ancol, JIExpo Kemayoran, dan Lapangan Simprug.
Berdasarkan hasil uji coba terakhir sebelum libur Lebaran lalu, ada tiga rute yang waktu tempuhnya belum memenuhi standar maksimal 34 menit sesuai dengan keputusan (OCA).
Ketiga rute itu ialah dari Wisma Atlet menuju venue pencak silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang memakan waktu 38 menit dengan jarak 29 km, Wisma Atlet menuju venue bola tangan di GOR POPKI Cibubur selama 45 menit dengan jarak 39 km, dan dari Wisma Atlet menuju lapangan golf di Pondok Indah yang memakan waktu 48 menit dengan jarak 41,5 km.
Menurutnya, jalur yang waktu tempuhnya belum memenuhi standar OCA itu menjadi prioritas dalam uji coba mendatang. Untuk rute menuju TMII dan Cibubur akan dioptimalkan melalui ruas jalan tol. “Kami optimistis pemberlakuan uji coba ganjil genap bisa mengoptimalkan waktu tempuh perjalanan rombongan Asian Games. Sebab, pada uji coba terakhir, rekayasa baru berupa pengawalan dan penutupan temporer di beberapa akses tol,” tandasnya Khusus untuk rute menuju Pondok Indah akan disiapkan jalur tol dan nontol.
Namun apabila waktu tempuh terlalu lama, ada pula rencana untuk memindahkan tempat menginap para atlet golf ke Hotel Swiss Bell Pondok Indah agar lebih dekat dari venue. Namun rencana tersebut masih dikonfirmasi lagi oleh Inasgoc.
“Kami imbau masyarakat agar dapat mencermati jalan-jalan mana saja yang termasuk perluasan ganjil genap, menaati rambu dan arahan petugas di lapangan,” ujarnya. Kepala Humas PT Transportasi Jakarta Wibowo menuturkan bahwa sebenarnya jalur-jalur kawasan ganjil genap itu sudah dilayani Transjakarta. Dengan penerapan kebijakan tersebut diharapkan masyarakat yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi roda empat beralih ke Transjakarta.
“Untuk penambahan bus sedang dihitung oleh bagian internal Transjakarta sehingga alokasinya tepat sasaran,” ujarnya singkat. Pengamat transportasi Universitas Tarumanegara Leksmono Suryo Putranto menilai sulit rasanya DKI dapat mengurai kemacetan dengan sistem ganjil genap, apalagi menjadikan momentum perluasan ganjil genap untuk memindahkan pengendara pribadi ke angkutan umum.
Menurutnya pengendara akan memilih untuk menggunakan pelat nomor kepolisian ganda lantaran sistem ini bukan lah kebijakan yang mengarah pada pemindahan kendaraan pribadi ke angkutan umum. Denda maksimal pun tak akan berdampak banyak.
“Fokus ganjil genap hanyalah pemindahan rute kemacetan ketika denda diberlakukan. Kebijakan itu memang bukan ke arah pengurai kemacetan dengan memindahkan kendaraan pribadi ke angkutan umum,” ungkapnya.
Leksmono menjelaskan, langkah utama untuk mengurai kemacetan itu memang terlebih dahulu harus disiapkan transportasi massal yang terintegrasi. Satu-satunya transportasi massal yang bisa diandalkan DKI saat ini hanyalah bus rapid transit (BRT). Sayangnya perbaikan pelayanan BRT yang terintegrasi dengan angkutan umum non-BRT hingga saat ini belum juga terwujud.
“Pengawasan ganjil genap secara manual sulit mengubah perilaku pengendara. Malah bisa terjadi penipuan pelat nomor kendaraan,” ujarnya.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Setyo Wasisto menyampaikan, penerapan sistem ganjil genap itu tetap diberlakukan sebagai jaminan agar para atlet yang datang dari berbagai negara di Asia tidak terjebak macet saat menuju venue-venue di wilayah Jakarta. “Ini akan ada uji coba,” kata Setyo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, kemarin.
Sebelumya Kasubdit Bin Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menyampaikan, durasi pemberlakuan ganjil genap juga akan diperpanjang, mulai pukul 06.00 hingga pukul 21.00 WIB, dari yang semula dibagi dua yakni pagi pukul 06.00 sampai 10.00 WIB dan sore pukul 16.00 hingga 20.00 WIB.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno meminta masyarakat mendukung perpanjangan jalur ganjil genap saat berlangsungnya Asian Games 2018 men da tang. Menurutnya, rekayasa lalu lintas itu amat berguna untuk mempersingkat waktu para atlet yang akan bertanding. “Mohon dukungan dari masyarakat dan kita akan lihat evaluasi hasil dari uji coba ini,” kata Sandi. (Bima Setiyadi/ Okezone)
(nfl)