Usai Cuti Kampanye, Arief Sachrudin Kembali Ngantor di Pemkot Tangerang
A
A
A
JAKARTA - Pasangan tunggal Pilkada Kota Tangerang 2018 Arief R Wismansyah-Sachrudin, kembali ngantor sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang.
Dengan kembalinya Arief-Sachrudin jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang, maka tugas Pjs Wali Kota Tangerang M. Yusuf yang menggantikan Arief sebagai Wali Kota sementara, otomatis berakhir.
Pergantian kembali jabatan Wali Kota Tangerang dari Pjs M Yusuf ke Arief ini dilakukan melalui upacara serah terima jabatan kembali, di Pemkot Tangerang.
"Terima kasih kepada seluruh warga Kota Tangerang dan seluruh OPD dilingkup Pemkot Tangerang, karena membantu saya menjalankan tugas memimpin Kota Tangerang," kata Yusuf, Minggu (24/6/2018).
M Yusuf menjalankan tugas sebagai Pjs Wali Kota Tangerang, menggantikan Arief sejak cuti kampanye, selama lima bulan. Dalam serah terima jabatan kembali, pada Sabtu 23 Juni 2018, Arief tidak datang.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah yang juga incumbent tunggal Pilkada Kota Tangerang 2018 mengatakan, dirinya tidak bisa datang karena dilarang Panwaslu.
"Sertijab saja kami tidak boleh datang oleh Panwaslu, karena status kami selain masih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang sampai April 2018, tetapi kami juga sebagai incumbent," papar Arief.
Meski demikian, Arief-Sachrudin mengaku tidak masalah. Selain incumbent yang sekarang aktif kembali sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang, mereka akan bekerja maksimal dan profesional.
"Saat pertama ngantor nanti menjadi Wali Kota Tangerang, pertama-tama saya akan menggelar halal bihalal dengan seluruh jajaran SKPD yang ada," ungkapnya.
Kemudian, pihaknya akan mengevaluasi semua program yang telah dijalankan, dan belum dilakukan, selama pihaknya cuti kampanye, dan mengejar ketertinggalan.
Ditanya rawannya terjadi mobilisasi massa saat pemilihan 27 Juni 2018 nanti, Arief mengaku tidak akan melakukannya. Semua diserahkan kepada masing-masing ASN dan nuraninya untuk memilih.
"PNS nanti kita bebaskan. Makanya, kita tidak mau melibatkan mereka seperti apa dalam Pilkada 2018 ini. Ada yang mau datang Lebaran silakan, dan tidak datang juga tidak apa-apa. Bebas saja," jelasnya.
Lebih jauh, Arief mengatakan, peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah sangat penting. Salah satu keterlibatan warga, yakni dengan memberi hak suara.
"Kenapa mereka harus datang, karena moment pilkada itu menjadi ajang bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Ini adalah pangilan ibu pertiwi," sambung Arief.
Dijelaskan Arief, masyarakat merupakan modal pembangunan yang memiliki peran sangat penting. Sehingga, keterlibatannya dalam pilkada menjadi sangat penting.
"Kalau masyarakat mau ikut serta dalam pembangunan, syarat utamanya datang ke TPS. Rakyatnya ada 2 juta. Kesadaran masyarakat di pilkada diharapkan menjadi modal pembangunan ke depan," paparnya.
Dengan kembalinya Arief-Sachrudin jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang, maka tugas Pjs Wali Kota Tangerang M. Yusuf yang menggantikan Arief sebagai Wali Kota sementara, otomatis berakhir.
Pergantian kembali jabatan Wali Kota Tangerang dari Pjs M Yusuf ke Arief ini dilakukan melalui upacara serah terima jabatan kembali, di Pemkot Tangerang.
"Terima kasih kepada seluruh warga Kota Tangerang dan seluruh OPD dilingkup Pemkot Tangerang, karena membantu saya menjalankan tugas memimpin Kota Tangerang," kata Yusuf, Minggu (24/6/2018).
M Yusuf menjalankan tugas sebagai Pjs Wali Kota Tangerang, menggantikan Arief sejak cuti kampanye, selama lima bulan. Dalam serah terima jabatan kembali, pada Sabtu 23 Juni 2018, Arief tidak datang.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah yang juga incumbent tunggal Pilkada Kota Tangerang 2018 mengatakan, dirinya tidak bisa datang karena dilarang Panwaslu.
"Sertijab saja kami tidak boleh datang oleh Panwaslu, karena status kami selain masih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang sampai April 2018, tetapi kami juga sebagai incumbent," papar Arief.
Meski demikian, Arief-Sachrudin mengaku tidak masalah. Selain incumbent yang sekarang aktif kembali sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang, mereka akan bekerja maksimal dan profesional.
"Saat pertama ngantor nanti menjadi Wali Kota Tangerang, pertama-tama saya akan menggelar halal bihalal dengan seluruh jajaran SKPD yang ada," ungkapnya.
Kemudian, pihaknya akan mengevaluasi semua program yang telah dijalankan, dan belum dilakukan, selama pihaknya cuti kampanye, dan mengejar ketertinggalan.
Ditanya rawannya terjadi mobilisasi massa saat pemilihan 27 Juni 2018 nanti, Arief mengaku tidak akan melakukannya. Semua diserahkan kepada masing-masing ASN dan nuraninya untuk memilih.
"PNS nanti kita bebaskan. Makanya, kita tidak mau melibatkan mereka seperti apa dalam Pilkada 2018 ini. Ada yang mau datang Lebaran silakan, dan tidak datang juga tidak apa-apa. Bebas saja," jelasnya.
Lebih jauh, Arief mengatakan, peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah sangat penting. Salah satu keterlibatan warga, yakni dengan memberi hak suara.
"Kenapa mereka harus datang, karena moment pilkada itu menjadi ajang bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Ini adalah pangilan ibu pertiwi," sambung Arief.
Dijelaskan Arief, masyarakat merupakan modal pembangunan yang memiliki peran sangat penting. Sehingga, keterlibatannya dalam pilkada menjadi sangat penting.
"Kalau masyarakat mau ikut serta dalam pembangunan, syarat utamanya datang ke TPS. Rakyatnya ada 2 juta. Kesadaran masyarakat di pilkada diharapkan menjadi modal pembangunan ke depan," paparnya.
(ysw)