Kota Metropolitan, Wajah Baru Bekasi
A
A
A
BEKASI - Kota dan Kabupaten Bekasi terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai fasilitas tersedia di kota yang ada di timur Jakarta ini.
Properti, pusat perbelanjaan, sarana hiburan, pendidikan, dan kesehatan tumbuh subur. Dampak dari pertumbuhan Kota dan Kabupaten Bekasi yang menuju Kota Metropolitan, tersedianya banyak lapangan pekerjaan dan akses sarana dan prasarana umum. Saat ini akses yang dimiliki Kota Bekasi pun sangat mudah dengan adanya tol Jakarta-Cikampek dan juga yang baru-baru ini diresmikan, yaitu tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Tentunya dengan kehadiran tol Becakayu ini dapat mengantisipasi jalur mudik di tahun 2018.
Dengan begitu, pemudik yang menggunakan moda transportasi roda empat dapat menggunakan ruas tol tersebut. Apalagi, Bekasi merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang telah berubah menjadi kota industri terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, kawasan dengan populasi 5,5 juta jiwa ini telah bertransformasi menjadi destinasi investasi. Tak cuma investasi di sektor industri dengan berdirinya pabrik-pabrik skala nasional dan multinasional, melainkan juga bisnis ritel dan gaya hidup masyarakat.
Seiring pertumbuhan populasi di Bekasi, jumlah kelas menengah dan meningkatnya pendapatan, kebutuhan ruang komersial juga kian meningkat. Indikasinya, tingkat okupansi rata-rata pusat belanja di kawasan Bekasi selalu berada di atas 90% setiap tahunnya. Misalnya, pertumbuhan pusat perbelanjaan terbesar di Bekasi seperti di Summarecon Mall Bekasi tingkat huniannya saat ini sudah berada pada level 95% dengan jumlah kunjungan sebanyak 70.000 pada hari biasa dan akhir pekan 120.000 pengunjung.
Sementara di Metropolitan Mall Bekasi, nyaris 100% terisi atau tepatnya 99,7% dengan tingkat kunjungan 100.000 orang pada hari biasa dan 150.000 pengunjung pada akhir pekan. Belum lagi pusat perbelanjaan lain yang berada di Kota maupun Kabupaten Bekasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengatakan, pesatnya pertumbuhan dan transaksi mal di Kota Bekasi cukup positif sehingga mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahun.”Apalagi, kehadiran mal berbarengan dengan restoran dan bioskop,” katanya.
Menurutnya, pemerintah terus mendukung pertumbuhan pusat perbelanjaan dengan berbagai fasilitas. Hingga kini pihaknya belum pernah mendengar laporan ada mal di Bekasi yang bangkrut. Karena, investasi di Kota Bekasi terus tumbuh dan berkembang pesat.
“Pemerintah daerah sebagai pihak penyedia infrastruktur pendukung sangat terbantu dengan adanya bisnis mal tersebut dalam mendongkrak PAD yang setiap tahun selalu menunjukkan perkembangan positif. Apalagi, penyumbang terbesar PAD dari pusat perbelanjaan,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata mengatakan pertumbuhan mal yang pesat di Kota Bekasi membuat pendapatan yang besar bagi pemerintah. Namun, hal itu harus dibarengi dengan penataan kota yang baik. “Kebutuhan warga Bekasi sama seperti DKI Jakarta,” tandasnya.
Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan, Bekasi harus menjadi tujuan akhir, bukan lagi sebagai tempat melepas kepenatan dari rutinitas kesibukan Kota Jakarta. Saat ini saatnya Bekasi bertransformasi jadi Kota Metropolitan.
Selama ini dinamika Kota Bekasi sudah semakin terpengaruh oleh hiruk pikuk kepadatan Kota Jakarta. Dinamika di Bekasi pun saat ini baru mulai direncanakan dengan baik. Motivasi untuk membangun Kota Bekasi kian matang menuju kota yang modern.
Hal itu bisa dilihat dari perkembangan yang dibangun investor pihak swasta maupun dari pemerintah tertuju di wilayah Bekasi. Kota ini nantinya, kata dia, bisa menjadi satu destinasi menarik bila semua infrastrukturnya sudah jadi, terutama bila pembangunan double track KRL sudah mulai dioperasikan.
Sementara Summarecon Mall Bekasi saat ini telah berkembang menjadi trend setter sekaligus pusat dari daya tarik di Bekasi. Mencerminkan konsep sebagai “Family Mall” sekaligus “Community Mall“ di wilayah Bekasi, Summarecon Mall Bekasi tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan, tapi juga berkembang menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama keluarga dan komunitas.
Dengan konsep pengembangan social capital , Summarecon Mall Bekasi menjadi ruang untuk memupuk tumbuhnya aneka komunitas, mempererat ikatan sosial, serta menjadi sarana edukasi bagi anakanak dan remaja. Dengan sistem pemasaran yang sangat baik, kawasan ritel Summarecon Mall Bekasi menjadi pusat perbelanjaan yang sangat berhasil menghimpun tenant.
“Pada tahun pertama setelah opening 2013, para tenant di Summarecon Mall Bekasi telah terisi 91% dan kini mencapai 98%. Jumlah pengunjung pun untuk weekdays mencapai 65.000 pengunjung, sedangkan untuk weekend mencapai 160.000 pengunjung,” kata Center Director Summarecon Mall Bekasi Ugi Cahyono.
Menurutnya, dari awal dibuka hingga saat ini Summarecon Mall Bekasi berusaha untuk terus memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi para pengunjung. (Abdullah M Surjaya)
Properti, pusat perbelanjaan, sarana hiburan, pendidikan, dan kesehatan tumbuh subur. Dampak dari pertumbuhan Kota dan Kabupaten Bekasi yang menuju Kota Metropolitan, tersedianya banyak lapangan pekerjaan dan akses sarana dan prasarana umum. Saat ini akses yang dimiliki Kota Bekasi pun sangat mudah dengan adanya tol Jakarta-Cikampek dan juga yang baru-baru ini diresmikan, yaitu tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Tentunya dengan kehadiran tol Becakayu ini dapat mengantisipasi jalur mudik di tahun 2018.
Dengan begitu, pemudik yang menggunakan moda transportasi roda empat dapat menggunakan ruas tol tersebut. Apalagi, Bekasi merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang telah berubah menjadi kota industri terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, kawasan dengan populasi 5,5 juta jiwa ini telah bertransformasi menjadi destinasi investasi. Tak cuma investasi di sektor industri dengan berdirinya pabrik-pabrik skala nasional dan multinasional, melainkan juga bisnis ritel dan gaya hidup masyarakat.
Seiring pertumbuhan populasi di Bekasi, jumlah kelas menengah dan meningkatnya pendapatan, kebutuhan ruang komersial juga kian meningkat. Indikasinya, tingkat okupansi rata-rata pusat belanja di kawasan Bekasi selalu berada di atas 90% setiap tahunnya. Misalnya, pertumbuhan pusat perbelanjaan terbesar di Bekasi seperti di Summarecon Mall Bekasi tingkat huniannya saat ini sudah berada pada level 95% dengan jumlah kunjungan sebanyak 70.000 pada hari biasa dan akhir pekan 120.000 pengunjung.
Sementara di Metropolitan Mall Bekasi, nyaris 100% terisi atau tepatnya 99,7% dengan tingkat kunjungan 100.000 orang pada hari biasa dan 150.000 pengunjung pada akhir pekan. Belum lagi pusat perbelanjaan lain yang berada di Kota maupun Kabupaten Bekasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengatakan, pesatnya pertumbuhan dan transaksi mal di Kota Bekasi cukup positif sehingga mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahun.”Apalagi, kehadiran mal berbarengan dengan restoran dan bioskop,” katanya.
Menurutnya, pemerintah terus mendukung pertumbuhan pusat perbelanjaan dengan berbagai fasilitas. Hingga kini pihaknya belum pernah mendengar laporan ada mal di Bekasi yang bangkrut. Karena, investasi di Kota Bekasi terus tumbuh dan berkembang pesat.
“Pemerintah daerah sebagai pihak penyedia infrastruktur pendukung sangat terbantu dengan adanya bisnis mal tersebut dalam mendongkrak PAD yang setiap tahun selalu menunjukkan perkembangan positif. Apalagi, penyumbang terbesar PAD dari pusat perbelanjaan,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata mengatakan pertumbuhan mal yang pesat di Kota Bekasi membuat pendapatan yang besar bagi pemerintah. Namun, hal itu harus dibarengi dengan penataan kota yang baik. “Kebutuhan warga Bekasi sama seperti DKI Jakarta,” tandasnya.
Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan, Bekasi harus menjadi tujuan akhir, bukan lagi sebagai tempat melepas kepenatan dari rutinitas kesibukan Kota Jakarta. Saat ini saatnya Bekasi bertransformasi jadi Kota Metropolitan.
Selama ini dinamika Kota Bekasi sudah semakin terpengaruh oleh hiruk pikuk kepadatan Kota Jakarta. Dinamika di Bekasi pun saat ini baru mulai direncanakan dengan baik. Motivasi untuk membangun Kota Bekasi kian matang menuju kota yang modern.
Hal itu bisa dilihat dari perkembangan yang dibangun investor pihak swasta maupun dari pemerintah tertuju di wilayah Bekasi. Kota ini nantinya, kata dia, bisa menjadi satu destinasi menarik bila semua infrastrukturnya sudah jadi, terutama bila pembangunan double track KRL sudah mulai dioperasikan.
Sementara Summarecon Mall Bekasi saat ini telah berkembang menjadi trend setter sekaligus pusat dari daya tarik di Bekasi. Mencerminkan konsep sebagai “Family Mall” sekaligus “Community Mall“ di wilayah Bekasi, Summarecon Mall Bekasi tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan, tapi juga berkembang menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama keluarga dan komunitas.
Dengan konsep pengembangan social capital , Summarecon Mall Bekasi menjadi ruang untuk memupuk tumbuhnya aneka komunitas, mempererat ikatan sosial, serta menjadi sarana edukasi bagi anakanak dan remaja. Dengan sistem pemasaran yang sangat baik, kawasan ritel Summarecon Mall Bekasi menjadi pusat perbelanjaan yang sangat berhasil menghimpun tenant.
“Pada tahun pertama setelah opening 2013, para tenant di Summarecon Mall Bekasi telah terisi 91% dan kini mencapai 98%. Jumlah pengunjung pun untuk weekdays mencapai 65.000 pengunjung, sedangkan untuk weekend mencapai 160.000 pengunjung,” kata Center Director Summarecon Mall Bekasi Ugi Cahyono.
Menurutnya, dari awal dibuka hingga saat ini Summarecon Mall Bekasi berusaha untuk terus memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi para pengunjung. (Abdullah M Surjaya)
(nfl)