Ada Festival Palang Pintu, Jalan Kemang Raya Dialihkan
A
A
A
JAKARTA - Pemkot Jakarta Selatan menggelar Festival Palang Pintu XIII di kawasan Kemang, Jakarta Selatan sejak Sabtu 5 Mei kemarin hingga Minggu (6/5/2018) ini. Maka itu, Sudinhub Jakarta Selatan melakukan rekayasa lalu lintas di Kemang karena Jalan Kemang Raya ditutup sejak pukul 06.00-19.00 WIB.
Kasudin Perhubungan Jakarta Selatan, Christianto mengatakan, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas sejak Jumat, 4 Mei kemarin hingga Minggu (6/5/2018) ini. Maka itu, kendaraan yang melintasi kawasan Kemang pun diminta mengikutinya.
"Selama pelaksanaan Festival Palang Pintu, Jalan Kemang Raya ditutup. Maka itu kita lakukan pengalihan arus lalin, sama seperti tahun sebelumnya. Dibuka kembali pada Senin, 7 Mei 2018 esok, pukul 04.00 WIB," ujarnya pada wartawan, Minggu (6/5/2018).
Adapun pengaturan lalu lintas dilakukan mulai dari arah Jalan Kemang Raya menuju Jalan Kemang Selatan ke Jalan Kemang Selatan VIII. Selanjutnya, ke Jalan Pelita-Jalan Haji Abu-Jalan Puri Sakti-Jalan Kemang Selatan 12A-Jalan Kemang Selatan 12. Pengalihan serupa juga diterapkan sebaliknya.
Selain itu, kata dia, Sudinhub Jaksel juga menyediakan kantong parkir yang bisa dimanfaatkan pengunjung, khususnya di sekitar pintu masuk yang dikelola masyarakat.
Adapun Festival Palang Pintu Kemang merupakan festival Budaya Betawi yang digelar untuk melestarikan seni budaya Betawi dan mengenal nilai-nilainya. Dengan begitu, kebudayaan dan seni Betawi semakin dikenal luas dan terus ada mengikuti perkembangan zaman serta melekat digenarasi muda saat ini.
Di festival itu, ada berbagai macam pertunjukan, fashion, dan kuliner yang bisa dinikmati masyarakat Jakarta. Masyarakat pun sudah memadati kawasan Kemang sejak pertama kali festival tersebut dibuka, baik dari wilayah Jakarta maupun masyarakat yang dari luar Jakarta.
Sementara itu, Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi menambahkan, Pemprov Jaksel mendukung dan menyambut pelaksanaan festival itu. Pasalnya, seni budaya Betawi itu karya intelektual bangsa yang tinggi nilainya sehingga patut dilestarikan.
"Saya imbau masyarakat Betawi di Jakarta Selatan bersatu secara harmonis dan mempromosikan budaya betawi agar bisa terus bersaing di kota yang serba modern," katanya.
Kasudin Perhubungan Jakarta Selatan, Christianto mengatakan, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas sejak Jumat, 4 Mei kemarin hingga Minggu (6/5/2018) ini. Maka itu, kendaraan yang melintasi kawasan Kemang pun diminta mengikutinya.
"Selama pelaksanaan Festival Palang Pintu, Jalan Kemang Raya ditutup. Maka itu kita lakukan pengalihan arus lalin, sama seperti tahun sebelumnya. Dibuka kembali pada Senin, 7 Mei 2018 esok, pukul 04.00 WIB," ujarnya pada wartawan, Minggu (6/5/2018).
Adapun pengaturan lalu lintas dilakukan mulai dari arah Jalan Kemang Raya menuju Jalan Kemang Selatan ke Jalan Kemang Selatan VIII. Selanjutnya, ke Jalan Pelita-Jalan Haji Abu-Jalan Puri Sakti-Jalan Kemang Selatan 12A-Jalan Kemang Selatan 12. Pengalihan serupa juga diterapkan sebaliknya.
Selain itu, kata dia, Sudinhub Jaksel juga menyediakan kantong parkir yang bisa dimanfaatkan pengunjung, khususnya di sekitar pintu masuk yang dikelola masyarakat.
Adapun Festival Palang Pintu Kemang merupakan festival Budaya Betawi yang digelar untuk melestarikan seni budaya Betawi dan mengenal nilai-nilainya. Dengan begitu, kebudayaan dan seni Betawi semakin dikenal luas dan terus ada mengikuti perkembangan zaman serta melekat digenarasi muda saat ini.
Di festival itu, ada berbagai macam pertunjukan, fashion, dan kuliner yang bisa dinikmati masyarakat Jakarta. Masyarakat pun sudah memadati kawasan Kemang sejak pertama kali festival tersebut dibuka, baik dari wilayah Jakarta maupun masyarakat yang dari luar Jakarta.
Sementara itu, Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi menambahkan, Pemprov Jaksel mendukung dan menyambut pelaksanaan festival itu. Pasalnya, seni budaya Betawi itu karya intelektual bangsa yang tinggi nilainya sehingga patut dilestarikan.
"Saya imbau masyarakat Betawi di Jakarta Selatan bersatu secara harmonis dan mempromosikan budaya betawi agar bisa terus bersaing di kota yang serba modern," katanya.
(ysw)