Modal Linggis, Komplotan Pencuri Kuras Isi ATM Korban

Rabu, 11 April 2018 - 22:55 WIB
Modal Linggis, Komplotan...
Modal Linggis, Komplotan Pencuri Kuras Isi ATM Korban
A A A
JAKARTA - Bermodal linggis dan kecakapan berbicara menjadi modal kompolotan, IK (40), IR (38), MY dan RB, membobol ATM. Bermodalkan kecakapan suara seperti customer service keduanya perdayai sejumlah pelanggan.

Aksinya kemudian terbongkar, setelah korbannya melapor ke Polsek Koja, Jakarta Utara. Berbekal rekaman CCTV keduanya diringkus.

Kapolsek Koja, Kompol Agung Wibowo menerangkan, aksi keduanya terakhir kali terjadi pada Selasa 30 Maret 2018 disebuah ATM di kawasan Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara.

Sebelum beraksi, pelaku mengganjal slot kartu pada ATM menggunakan kertas mika. Laju kartu ATM pun berhenti dan sontak membuat korban panik.

"Kartu ATM korban tidak sepenuhnya masuk ke dalam mesin. Hanya tersangkut saja. Karena mungkin panik, korban tidak tahu harus berbuat apa," jelas Agung di Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Dalam kepanikan, Korban kemudian diminta pelaku menghubungi nomor telepon yang sudah lebih dahulu terpasang oleh pelaku di mesin ATM.

"Jadi mereka memang niat dan menyiapkan skenario yang sudah ratusan kali dibuat," ungkapnya.

Dengan logat dan tutur bahasa yang meyakinkan, MY meminta sejumlah data pribadi korban, termasuk pin ATM korban. Setelah meyakinkan korban untuk tidak panik, MY menyuruh pulang korban ke rumah.

"Ketika sudah disebutkan nomor pin, mereka senang tuh. Nah proses selanjutnya tinggal mencongkel ATM dengan menggunakan linggis," tambah Agung.

Proses tersebut terbilang memakan waktu. Namun, karena sudah biasa, proses pengeluaran kartu tidak jadi masalah. Aksi mereka kali ini layaknya operator mesin ATM yang sedang mengecek kondisi mesin.

"Jadi kartu itu bisa dicongkel dengan linggis. Kondisi kartu memang sedikit tergores dan berbekas. Berbeda dengan kartu ATM biasa yang mulus," tuturnya.

Kartu ATM di tangan plus dengan nomor pin membuat IK dan IR leluasa menggasak isi tabungan korban. Beberapa ada yang ditarik tunai dan ditransfer ke rekening RB. Meski begitu, dari ratusan korban yang dikelabui pelaku, kebanyakan dari kaum perempuan.

"Ibu-ibu biasanya mereka panik. Sehingga terkelabui dengan anjuran pelaku yang berperan hendak membantu," kata Agung.

Kini, selain mengamankan dua pelaku itu, polisi tengah memburu MY dan RB. Keduanya terdeteksi berada di luar Jawa. Keterlibatan pihak mini market dan Satpam digerai ATM juga akan jadi bahan pertimbangan.

"Kita masih mendalami adanya keterlibatan pelaku lain. Mencurigai mengapa tidak ada petugas, baik karyawan mini market atau pun satpam yang mengetahui saat pelaku mencungkil mesin ATM," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0769 seconds (0.1#10.140)