DKI Konsisten Kurangi Penggunaan Air Tanah

Kamis, 22 Maret 2018 - 01:23 WIB
DKI Konsisten Kurangi Penggunaan Air Tanah
DKI Konsisten Kurangi Penggunaan Air Tanah
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengendalikan penggunaan air tanah untuk menjaga lingkungan di wilayahnya. Setelah menertibkan gedung gedung pengguna air tanah sepanjang Sudirman-Thamrin, kini Penertiban menyasar ke dalam perumahan mewah.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, selain sebagai tindak lanjut kegiatan penertiban gedung-gedung di Jalan Sudirman-Thamrin yang berakhir hari ini, Rabu (21/3/2018), penertiban penggunaan air tanah di kediamannya hari ini juga sebagai perbaikan pengelolaan air limbah. Di mana, beberapa waktu lalu pengelolaan air limbah dari Septi tank rumahnya bocor dan bakteri ekologi bercampur air tanah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Suami Nur Asiyah itu yakin para tetangganya masih banyak yang menggunakan air tanah dan belum baik pengelolaan air limbahnya. Untuk itu, dia meminta agar tim pengawasan dan penertiban air tanah memeriksa seluruh rumah-rumah mewah yang sudah dialiri air pam. Sehingga, begitu penggunaan air tanah ditekan, warga masih mendapatkan suplai air.

“Ini juga berangkat dari visit saya ke Tokyo, Jepang. Di tokyo tahun 60-an penurunan muka tanah cepat sekali, penyebabnya karena pengambilan air tanah. bukan pembangunan, bukan fenomena alam lain, tapi Murni kecerobohan manusia sendiri. jadi kita harus mengubah. Say mencoba mengubah dari diri saya sendiri dan keluarga saya,” kata Sandiaga di kediamannya kawasan Kebayoran Baru, Jakart Selatan, kemarin.

Sandiaga menjelaskan, dalam pengendalian lingkungan dari penggunaan air tanah, penertiban penggunaan air di perumahan mewah yang dimulai dari lingkungan rumahnya itu dilakukan dengan sistem dor to dor dan membagikan pampflet berisi sosialisasi penggupengendalian lingkungan dari penggunaan air tanah.

Penghentian penggunaan air tanah dilingkunganya harus totalitas dengan langsung memutus pipa air tanah. Dia meminta aliran pipa air pam disalurkan ke masing-masing rumah warga yang masih menggunakan air tanah.

“Jaringannya ada di sini tinggal kita minta tinggal di sambung. Ke depan semua pemukiman padat juga harus disalurkan. Terpenting biaya air pam di lingkungan padat harus lebih rendah dari rumah mewah,” tegasnya.

Terkait hasil pengendalian air tanah di gedung Sudirman-Thamrin, Sandi berjanji akan melaporkannya setelah mendapatkan laporan hasil dari tim mengingat penertiban berakhir hari ini. Menurutnya, laporan tersebut ditabulasikan terlebih dahulu. Namun, meskipun hari terakhir penertiban di gedung, pengendalian air tanah akan terus dilakukan dan bukan hanya di perkantoran, melainkan di perumahan mewah hingga pemukiman padat penduduk.

“Penertiban gedung saat ini baru awal. menurut saya harus ada sebuah gerakan yang harus lebih terstruktur, masif, dan sistemik. kita harus dorong bahwa satu kota ini mereka mengurangi penggunaan air tanah. atop penggunaan air tanah,” ungkapnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6979 seconds (0.1#10.140)