Tewas Mengambang, Siswa MTs Sempat Dikejar-kejar Sekelompok Orang
A
A
A
BEKASI - Penyebab tewasnya Muhammad Iqbal (15) seorang pelajar di Jembatan Besi, Kali Bekasi, Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Senin 19 Maret 2017 lalu mulai terkuak. Belakangan diketahui sebelum kejadian Iqbal bersama teman-temannya dikejar sekelompok orang karena diduga berulah di warnet.
Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Dedi Nurhadi mengatakan, sebelum ditemukan tewas mengambang, korban dikejar sekelompok remaja. Sebab, korban bersama rekannya membuat ulah disebuat warung internet.
”Kata saksi korban berulah di salah satu warnet di Teluk Buyung,” kata Dedi kepada wartawan Rabu (21/3/2018). Mneurut Dedi, saat itu korban bersama rekannya tengah bermain game online di warnet tersebut. Namun, rekan korban kemudian membuat ulah. Hal itu memicu pengunjung warnet yang lain geram.
”Jadi temannya buat ulah, mereka langsung di kejar-kejar,” ujarnya
Dedi mengaku belum diketahui penyebab rekannya membuat ulah di warnet yang kerap dikunjungi sejumlah remaja itu, hingga mengakibatkan pengunjung warnet marah.
”Keterangan saksi-saksi itu masih kita dalami korban tercebur apakah diduga dibunuh,” ujarnya. Masih keterangan saksi, saat dikejar sekelompok orang tersebut, korban berlari ke arah yang salah dan terlepas dari kelompok. Alhasil, korban sendirian dikejar oleh beberapa pengunjung warnet.
Diberitakan sebelumnya, Muhamad Iqbal pelajar Madrasah Tsanawiyah Bustanul Ibad, Bekasi, hilang sejak Sabtu, 17 Maret 2018 malam. Ibu koban, Samini menyesalkan teman-teman korban yang tak menceritakan tekait Iqbal yang terjun ke sungai karena diserang sekelompok remaja.
Saat itu, jasad korban berusia 15 tahun berhasil dievakuasi petugas ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk dilakukan visum.”Kami belum mengetahui penyebab kematianya, kami hanya evakuasi saja,” kata Wakil Ketua Satgas BPBD Kota Bekasi, Karsono.
Menurutnya, petugas mendapatkan informasi dari warga langsung ke lokasi melakukan evakuasi. Di lokasi, kondisi jasad korban menggunakan kaus hitam dan memakai kalung di lehernya. Kemudian petugas menyerahkanya kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya.
Karsono menduga korban sudah tiga hari meninggal dunia. Sebab, kondisi tubuh korban sudah membengkak. Namun, demikian pihak kepolisian yang bakal mengetahui penyebab tewasnya korban.”Biar pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan kasus ini,” ucapnya.
Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Dedi Nurhadi mengatakan, sebelum ditemukan tewas mengambang, korban dikejar sekelompok remaja. Sebab, korban bersama rekannya membuat ulah disebuat warung internet.
”Kata saksi korban berulah di salah satu warnet di Teluk Buyung,” kata Dedi kepada wartawan Rabu (21/3/2018). Mneurut Dedi, saat itu korban bersama rekannya tengah bermain game online di warnet tersebut. Namun, rekan korban kemudian membuat ulah. Hal itu memicu pengunjung warnet yang lain geram.
”Jadi temannya buat ulah, mereka langsung di kejar-kejar,” ujarnya
Dedi mengaku belum diketahui penyebab rekannya membuat ulah di warnet yang kerap dikunjungi sejumlah remaja itu, hingga mengakibatkan pengunjung warnet marah.
”Keterangan saksi-saksi itu masih kita dalami korban tercebur apakah diduga dibunuh,” ujarnya. Masih keterangan saksi, saat dikejar sekelompok orang tersebut, korban berlari ke arah yang salah dan terlepas dari kelompok. Alhasil, korban sendirian dikejar oleh beberapa pengunjung warnet.
Diberitakan sebelumnya, Muhamad Iqbal pelajar Madrasah Tsanawiyah Bustanul Ibad, Bekasi, hilang sejak Sabtu, 17 Maret 2018 malam. Ibu koban, Samini menyesalkan teman-teman korban yang tak menceritakan tekait Iqbal yang terjun ke sungai karena diserang sekelompok remaja.
Saat itu, jasad korban berusia 15 tahun berhasil dievakuasi petugas ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk dilakukan visum.”Kami belum mengetahui penyebab kematianya, kami hanya evakuasi saja,” kata Wakil Ketua Satgas BPBD Kota Bekasi, Karsono.
Menurutnya, petugas mendapatkan informasi dari warga langsung ke lokasi melakukan evakuasi. Di lokasi, kondisi jasad korban menggunakan kaus hitam dan memakai kalung di lehernya. Kemudian petugas menyerahkanya kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya.
Karsono menduga korban sudah tiga hari meninggal dunia. Sebab, kondisi tubuh korban sudah membengkak. Namun, demikian pihak kepolisian yang bakal mengetahui penyebab tewasnya korban.”Biar pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan kasus ini,” ucapnya.
(whb)