Gelar Maulid Nabi, FSTM Jakarta Gandeng DKM Al-Falaah
A
A
A
JAKARTA - Sebagai komitmen untuk mewujudkan masjid sebagai saranah rumah ibadah dan dakwa, Forum Silaturahim Takmir Masjid (FSTM) Jakarta dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Falaah menggelar peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi di Masjid Jami Al-Falaah, Jalan Masjid I No 12, Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, semalam.
Peringatan Maulid Nabi kali ini dengan tema "Dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad Mari Kita Jadikan Ahlak Nabi Sebagai Teladan Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Rukun dan Damai".
Wakil Koordinator FSTM Jakarta, Ahmad Muslim, mengatakan, peringatan Maulid Nabi ini selain untuk meneladani sifat-sifat Rasulullah juga ingin mengajak kepada masyarakat DKI Jakarta untuk lebih mencintai masjid. Dengan begitu masjid-masjid di Jakarta ke depannya lebih memiliki peran penting dalam membentuk karakter masyarakat.
"Masjid itu tidak hanya dijadikan tempat saranah ibadah ritual semata, seperti salat, tetapi masjid juga bisa dijadikan sebagai sarana berdakwa, menjaga Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah, dan Ukhuwah Insaniyah, " kata Muslim.
Sementara itu, Ketua DKM Al-Falaah Ustaz Ferry Firdaus berterima kasih kepada para jamaah masjid dan masyarakat setempat yang berkenan hadir dalam acara peringatan Maulid Nabi itu. Wabil khusus kepada para pengurus FSTM Jakarta yang sudah ikut membantu terselenggaranya acara Maulid Nabi ini, baik bantuan secara materi, waktu dan pemikiranya dalam pelaksanaan acara keagamaan ini.
"Ini merupakan acara rutin setiap tahun. Alhamdulillah untuk tahun ini kita bekerja dengan FSTM Jakarta, semoga ke depannya silahturahmi ini bisa terus terjalin," harapnya.
Dalam peringatan Maulid Nabi tersebut, dihadiri ratusan jamaah masjid, baik alim ulamah, tokoh masyarakat, dan umaroh setempat. Sementara itu hadir sebagai penceramah, yakni Al-Habib Muhammad bin Thohir dan KH Sholeh Sofyan. Keduannya berpesan kepada para jamaah agar dapat meneladani ahlaq yang dimiliki oleh nabi besar Muhammad SAW, yakni berbagi kepada sesama, tidak berdusta dan gemar bersedekah.
Peringatan maulid yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah, kerap dirayakan dengan berbagai cara oleh umat Islam di berbagai belahan dunia. Setiap negara memiliki kekhasannya sendiri dalam merayakan peringatan Maulid Nabi ini.
Dalam sejarah Islam, ada sejumlah fakta yang menunjukkan bahwa perayaan Maulid Nabi telah dilaksanakan jauh di abad-abad sebelumnya. Bahkan di Indonesia khususnya Jakarta Maulid nabi diselenggarakan hampir disetiap masjid-masjid yang berhaluan ahlu sunnah wal jamaah diseluruh pelosok Ibu Kota.
Peringatan Maulid Nabi kali ini dengan tema "Dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad Mari Kita Jadikan Ahlak Nabi Sebagai Teladan Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Rukun dan Damai".
Wakil Koordinator FSTM Jakarta, Ahmad Muslim, mengatakan, peringatan Maulid Nabi ini selain untuk meneladani sifat-sifat Rasulullah juga ingin mengajak kepada masyarakat DKI Jakarta untuk lebih mencintai masjid. Dengan begitu masjid-masjid di Jakarta ke depannya lebih memiliki peran penting dalam membentuk karakter masyarakat.
"Masjid itu tidak hanya dijadikan tempat saranah ibadah ritual semata, seperti salat, tetapi masjid juga bisa dijadikan sebagai sarana berdakwa, menjaga Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah, dan Ukhuwah Insaniyah, " kata Muslim.
Sementara itu, Ketua DKM Al-Falaah Ustaz Ferry Firdaus berterima kasih kepada para jamaah masjid dan masyarakat setempat yang berkenan hadir dalam acara peringatan Maulid Nabi itu. Wabil khusus kepada para pengurus FSTM Jakarta yang sudah ikut membantu terselenggaranya acara Maulid Nabi ini, baik bantuan secara materi, waktu dan pemikiranya dalam pelaksanaan acara keagamaan ini.
"Ini merupakan acara rutin setiap tahun. Alhamdulillah untuk tahun ini kita bekerja dengan FSTM Jakarta, semoga ke depannya silahturahmi ini bisa terus terjalin," harapnya.
Dalam peringatan Maulid Nabi tersebut, dihadiri ratusan jamaah masjid, baik alim ulamah, tokoh masyarakat, dan umaroh setempat. Sementara itu hadir sebagai penceramah, yakni Al-Habib Muhammad bin Thohir dan KH Sholeh Sofyan. Keduannya berpesan kepada para jamaah agar dapat meneladani ahlaq yang dimiliki oleh nabi besar Muhammad SAW, yakni berbagi kepada sesama, tidak berdusta dan gemar bersedekah.
Peringatan maulid yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah, kerap dirayakan dengan berbagai cara oleh umat Islam di berbagai belahan dunia. Setiap negara memiliki kekhasannya sendiri dalam merayakan peringatan Maulid Nabi ini.
Dalam sejarah Islam, ada sejumlah fakta yang menunjukkan bahwa perayaan Maulid Nabi telah dilaksanakan jauh di abad-abad sebelumnya. Bahkan di Indonesia khususnya Jakarta Maulid nabi diselenggarakan hampir disetiap masjid-masjid yang berhaluan ahlu sunnah wal jamaah diseluruh pelosok Ibu Kota.
(thm)