Program Ok Oce Belum Berjalan Maksimal di Jakarta Barat

Jum'at, 02 Februari 2018 - 00:05 WIB
Program Ok Oce Belum...
Program Ok Oce Belum Berjalan Maksimal di Jakarta Barat
A A A
JAKARTA - Program Ok Oce yang di tawarkan Anies-Sandi untuk meningkatkan perekonomian warga belum berjalan maksimal di Jakarta Barat. Masih barunya tahun anggaran membuat Ok Oce baru sebatas sosialisasi belaka.

Meski demikian, hingga akhir tahun nanti, program ini bakal sempurna karena pelatihan pelatuhan bakal dilakukan setiap bulan. Arahan untuk melakukan manajeman bakal diberikan kepada sejumlah pengusaha baru.

“Semua masih dalam proses pendataan. Masyrakat bisa langsung mendaftar di kecamatan,” kata Camat Kebon Jeruk, Abdullah saat dihubungi Koran Sindo, Kamis (1/2/2018) siang.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Salahudin Uno mengakui bila program oke oce belum maksimal di Jakarta Barat, kecuali Taman Sari. Pelatihan yang dilakukan oleh tim belum meliputi cara untuk membuat karya atau manajemen keuangan.

Abdullah sendiri mengakui, kini sosialisasi gencar dilakukan pihaknya. Berfokus pada pelatihan, kini penjaringan bakal dilakukan pihaknya di tingkat kelurahan. Masyarakat belum akan mendaftar untuk pelatihan ini.

Kasatpel KUKP (Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan) Grogol Petamburan, Syaipudin Zuhri mengakui bahwa kini pihaknya baru menghimpun jumlah masyarakat. Hingga awal Februari, dirinya mencatat warga yang menginginkan Ok Oce mencapai 1.039 orang.

“Kebanyakan mereka ingin usaha kuliner,” kata Syaipudin saat ditemui di kantornya.

Meski demikian Syaipudin merencanakan di tahun 2018 nanti pihaknya merencanakan pelatihan sebanyak 3 kali sebulan dengan waktu 3-4 jam.

Pelatihan sendiri nantinya akan dibagi dalam dua shift, yakni pagi sore. Hal ini agar pelatihan dapat berjalan maksimal. “Kalau seharian bakal jenuh,” ucap Syaipudin.

Setelah nantinya pelatihan, maka Syipudin akan membuat bazar menjual barang dagangan. Bazar sendiri akan dilakukan selama 20 kali setahun. Artinya akan ada 1-2 kali bazar dalam sebulan.

Sementara itu, Kasudin UMKMP Jakarta Barat, Nuraini Sylviana mengatakan pelatihan sendiri menunggu anggaran turun. Sebab dalam pelatihan ini membutuhkan biaya makan yang dilakukan. “Untuk makan saja setahun kita bayar Rp500 juta,” ucapnya.

Sylviana berencana setelah melakukan pelatihan dan matang secara manajeman. Pihaknya sedikit demi sedikit bakal melepas semua pengusaha baru Ok Oce untuk menjalani usaha sendiri.

Sylviana tak setuju bila program Ok Oce belum maksimal di Jakarta Barat. Menurutnya memasuki tahun anggaran baru, membuat program ini belum berjalan. “Nah kalau ada camat yang tidak beres. Cukup saya saja yang bakal tegur, tak usah pak Sandi,” katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)