Polisi Tembak Mati Gembong Begal Sadis di Matraman
A
A
A
JAKARTA - Seorang begal motor sadis MR alias Nawi (22) ditembak mati petugas Polsek Pademangan, Jakarta Utara. Nawi melakukan perlawanan saat akan ditangkap di Pasar Jangkrik, Matraman, Jakarta Timur, pada Minggu, 28 Januari 2018 lalu.
Kapolsek Pademangan Kompol Sri Suhartati mengatakan, MR mencoba menyerang polisi dengan melemparkan beberapa pisau dapur milik warga ke arah petugas. Saat itu petugas ingin mengembangkan kasus perampokan Ninja 250 CC yang dilakukannya di Pademangan.
Saat di Pasar Jangkrik, tanpa diduga Nawi melakukan perlawanan dan kabur serta masuk ke rumah warga. Tak itu saja, pelaku juga melemparkan beberapa pisau ke arah petugas.
"Tembakan peringatan sudah diletuskan petugas, tapi Nawi terus melakukan perlawanan. Tindakan tegas pun terpaksa kita lakukan dengan menembak pelaku. Nawi tewas setelah timah panas mengenai lehernya," kata Sri kepada wartawan Selasa (30/1/2018).
Kanit Reskrim Polsek Pademangan, AKP Made Gede Okautama menambahkan, selain menembak mati MR, polisi juga melumpuhkan seorang begal lainnya, IPP alias Bangor (21) di betis kirinya. IPP ditangkap bersama dengan tiga pelaku lainnya, TB alias Teno (19), MT alias Usi (17), dan seorang bocah, FMI alias Aan (15).
Made menuturkan, komplotan ini beraksi bermodalkan celurit, samurai, hingga golok dan menyisir jalanan di Pademangan."Sudah ada tiga laporan kasus perampokan motor kepada kami. Saat ini dua pelaku lainnya masih diburuh," ujarnya.
Kepada penyidik, IPP mengakui nekat menjadi begal karena tingginya biaya kehidupan di Jakarta. Hasil membegal pun digunakan untuk membayar kontrakan, kiriman ke orang tua, hingga berfoya foya.
Atas perbuatannya, empat orang pelaku terancam hukuman penjara tujuh tahun lantaran dianggap melanggar Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.
Kapolsek Pademangan Kompol Sri Suhartati mengatakan, MR mencoba menyerang polisi dengan melemparkan beberapa pisau dapur milik warga ke arah petugas. Saat itu petugas ingin mengembangkan kasus perampokan Ninja 250 CC yang dilakukannya di Pademangan.
Saat di Pasar Jangkrik, tanpa diduga Nawi melakukan perlawanan dan kabur serta masuk ke rumah warga. Tak itu saja, pelaku juga melemparkan beberapa pisau ke arah petugas.
"Tembakan peringatan sudah diletuskan petugas, tapi Nawi terus melakukan perlawanan. Tindakan tegas pun terpaksa kita lakukan dengan menembak pelaku. Nawi tewas setelah timah panas mengenai lehernya," kata Sri kepada wartawan Selasa (30/1/2018).
Kanit Reskrim Polsek Pademangan, AKP Made Gede Okautama menambahkan, selain menembak mati MR, polisi juga melumpuhkan seorang begal lainnya, IPP alias Bangor (21) di betis kirinya. IPP ditangkap bersama dengan tiga pelaku lainnya, TB alias Teno (19), MT alias Usi (17), dan seorang bocah, FMI alias Aan (15).
Made menuturkan, komplotan ini beraksi bermodalkan celurit, samurai, hingga golok dan menyisir jalanan di Pademangan."Sudah ada tiga laporan kasus perampokan motor kepada kami. Saat ini dua pelaku lainnya masih diburuh," ujarnya.
Kepada penyidik, IPP mengakui nekat menjadi begal karena tingginya biaya kehidupan di Jakarta. Hasil membegal pun digunakan untuk membayar kontrakan, kiriman ke orang tua, hingga berfoya foya.
Atas perbuatannya, empat orang pelaku terancam hukuman penjara tujuh tahun lantaran dianggap melanggar Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.
(whb)