Becak Akan Diremajakan sebelum Dialokasikan di Tempat Wisata

Senin, 29 Januari 2018 - 06:40 WIB
Becak Akan Diremajakan sebelum Dialokasikan di Tempat Wisata
Becak Akan Diremajakan sebelum Dialokasikan di Tempat Wisata
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menempatkan becak di lokasi wisata. Namun penggunaan plat nomor dan peremajaan becak akan dilakukan terlebih dahulu.

Serikat Becak Jakarta (Sebaja) Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta dan Urban Poor Consortium mengaku sudah mengusulkan hal itu kepada Gubernur DKI Anies Baswedan. JRMK dan Urban Poor Consortium digandeng Pemprov DKI untuk menata 16 kampung di Jakarta.

Anggota Urban Poor Consortium, Gugun Muhammad, mengatakan, selain di 16 lingkungan permukiman yang akan ditata, pihaknya juga sudah mengusulkan becak wisata ke Gubernur Anies. Dimana becak wisata akan beroperasi di kawasan wisata, seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Impian Jaya Ancol, Monas, dan tempat lain yang memiliki wilayah luas.

Kendati demikian, kata Gugun, pihaknya tidak akan mendata becak yang datang dari luar Jakarta dan siap melaporkan temuan ke Pemprov DKI. Bahkan pihaknya bakal menjaga setiap pintu masuk perbatasan Jakarta. "Becak di Jakarta memiliki tanda registrasi sehingga mudah diketahu mana becak liar dan resmi. Kami telah sepakat memberi sanksi ketika menemukan becak liar tanpa tanda registrasi," ujar Gugun.

Gugun menjelaskan, konsep pengaturan becak menjadi angling dan wisata dimulai dengan identifikasi data identitas pengemudi dan becaknya, tanda/nomor becak dan dilanjutkan dengan penetapan rute trayek eksisting di kawasan lingkungan dan wisata. Selain itu, akan dilakukan peremajaan becak dengan model baru. Sayangnya, dia belum menjelaskan secara rinci bagaimana bentuk becak model baru tersebut.

"Pendataan awal sudah dilakukan bersama akademisi dan Dinas Perhubungan pada 25-26 Januari 2018 di 11 wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Setiap pengayuh becak membawa becaknya dan hanya berlaku satu becak satu pengemudi. Kemudian pengemudi dan becaknya difoto oleh petugas yang kemudian becaknya ditandai dengan stiker dan cat semprot sebagai tanda registrasi," ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengakui pihaknya telah membahas dan mendata awal becak bersama JRMK. Data awal, saat ini jumlah becak di Jakarta hanya ada sekitar 314 unit. Namun jumlah itu masih akan bertambah lagi sampai dengan 1.000 unit.

Untuk itu, pihaknya meminta pengemudi becak dari luar daerah jangan datang ke Jakarta lantaran tidak akan terdata. Becak luar kota yang nekad mengadu nasib di Jakarta pasti ditertibkan. "Sanksi tegas akan kami pulankan," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, meminta kedatangan becak dari luar kota tidak dibesar-besarkan. Sebab hal ini merupakan buih dari politik. Hal terpenting, kata dia, Pemprov DKI dengan tegas akan memulangkan merek yang nekat datang ke Jakarta.

Sandi meuturkan, DKI Jakarta butuh lapangan pekerjaan dan butuh solusi untuk 500 pengayuh becak yang sudah puluhan tahun di Jakarta. Kemungkinan DKI akan memberikan pelatihan dan kesempatan mereka naik kelas. (Baca: Ratusan Becak Bakal Beroperasi, Sandi: Ingin Mereka Naik Kelas)

"Paling awal mereka dilatih dengan komunitas sepeda. Kan banyak yang bilang becak enggak manusaiwi, gimana ceritanya mereka bisa dipastikan untuk tidak terlantar. Teman-teman OK OCE sedang merumuskan. Bisa jadi sepeda listrik seperti di new york, itu lagi dilihat sama temen-teman, tapi mungkin jumlahnya banyak tapi," tegasnya
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7059 seconds (0.1#10.140)
pixels