Tak Punya Ongkos, Puluhan Slankers Cirebon Dipulangkan Dinsos DKI
A
A
A
JAKARTA - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi DKI Jakarta memulangkan sebanyak 23 remaja yang merupakan Slankers asal Cirebon, Jawa Barat. Mereka datang ke Jakarta dengan bondo nekat alias tidak membawa uang. Mereka datang ke Jakarta dengan menumpangi truk.
Kepala Seksi Pemulihan dan Reintegrasi Sosial, Dinsos DKI Jakarta, Nur Shobah, menyebutkan, puluhan remaja tersebut tidak punya ongkos pulang seusai menyaksikan ulang tahun ke 34 grup band Slank yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa lalu.
"Mereka masuk ke konser Slank tidak membeli tiket, mereka masuk bersamaan dengan temen-temennya yang lain karena jebol gerbang masuknya, sehingga mereka bisa menyaksikan konser slank di Kemayoran," kata Nur kepada wartawan, Kamis (28/12/2017).
Menurut Nur, Dinsos berkewajiban memulangkan orang telantar di Jakarta ke daerah asalnya dan dananya sudah dianggarkan di APBD. "Kalau orang telantar tidak dipulangkan, maka permasalahannya akan menjadi semakin luas, seperti nanti di Jakarta akan menjadi PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) dan bisa mengganggu kenyamanan warga Jakarta," jelasnya.
Untuk bisa pulang ke kampung halaman, para Slankers ini hanya bermodalkan surat dari pihak kepolisian sebagai bukti bahwa mereka telantar. "Tapi jangan karena hal ini jadi nekat datang ke Jakarta juga, karena banyak risikonya," tutupnya. (Baca: Dinsos DKI Sebut Tahun 2017 Jumlah PMKS Turun 45 Persen)
Kepala Seksi Pemulihan dan Reintegrasi Sosial, Dinsos DKI Jakarta, Nur Shobah, menyebutkan, puluhan remaja tersebut tidak punya ongkos pulang seusai menyaksikan ulang tahun ke 34 grup band Slank yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa lalu.
"Mereka masuk ke konser Slank tidak membeli tiket, mereka masuk bersamaan dengan temen-temennya yang lain karena jebol gerbang masuknya, sehingga mereka bisa menyaksikan konser slank di Kemayoran," kata Nur kepada wartawan, Kamis (28/12/2017).
Menurut Nur, Dinsos berkewajiban memulangkan orang telantar di Jakarta ke daerah asalnya dan dananya sudah dianggarkan di APBD. "Kalau orang telantar tidak dipulangkan, maka permasalahannya akan menjadi semakin luas, seperti nanti di Jakarta akan menjadi PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) dan bisa mengganggu kenyamanan warga Jakarta," jelasnya.
Untuk bisa pulang ke kampung halaman, para Slankers ini hanya bermodalkan surat dari pihak kepolisian sebagai bukti bahwa mereka telantar. "Tapi jangan karena hal ini jadi nekat datang ke Jakarta juga, karena banyak risikonya," tutupnya. (Baca: Dinsos DKI Sebut Tahun 2017 Jumlah PMKS Turun 45 Persen)
(thm)