Musim Hujan, Pemkot Jaksel Akui Normalisasi Kali Belum Maksimal

Kamis, 16 November 2017 - 18:36 WIB
Musim Hujan, Pemkot...
Musim Hujan, Pemkot Jaksel Akui Normalisasi Kali Belum Maksimal
A A A
JAKARTA - Tak hanya kali Jakarta Barat yang membutuhkan normalisasi, kali di Jakarta Selatan pun membutuhkan normalisasi. Sebab tanpa normalisasi aliran kali terganggu dan menyebabkan genangan di beberapa titik.

Kasudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, Holi Susanto mengakui bila normalisasi kali di wilayahnya belum sepenuhnya dapat terlaksana, sehingga banyak kali yang mengalami pendangkalan dan penyempitan.

"Melalui normalisasi kali, maka akan mengembalikan lebar kali sesuai dengan trace atau lebar yang direncanakan dalam tata kota," kata Holi kepada wartawan, Kamis (16/11/2017).

Dengan ditambah dinding penahan kali mulai dari turap alam, turap batu kali, sheetpile dan lain sebagainya. Maka normalisasi akan menjadi salah satu solusi dalam penanganan banjir.

Hanya saja terhadap hal itu, dirinya mengakui banyak bangunan-bangunan di bantaran kali yang menghambat normalisasi, seperti kali Pesanggrahan dan Kali Ciliwung.

"Belum lagi masih ada lahan lahan di pinggir kali yang terkena trace yang belum dibebaskan," katanya.

Holi sadar, banyak kali yang menyimpit dan belum di relokasi lantaran belum cukupnya ketersediaan rumah susun untuk relokasi warga warga bantaran kali.

Meski demikian terhadap masalab itu, Sudin SDA Jaksel mengantisipasi banjir adalah melakukan pengerukan kali dengan memperdalam dasar kali sebagai upaya untuk memperlancar aliran air dan menambah kapasitas daya tampung air kali.

"Kami lakukan terus sepanjang tahun sebagai upaya juga untuk pemeliharaan kali yang ada diwilayah Jaksel," tuturnya.

Selain di 2 kali itu, program serupa juga dilakukan di Kali Krukut, Kali Pulo, Saluran PHB Jelawe, Pengerukan kali Swadarma Pesanggrahan, dan Kali Krukut di Mampang.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9159 seconds (0.1#10.140)