Kota Bekasi Masih Kekurangan 900 Tenaga Medis
A
A
A
BEKASI - Dinas Kesehatan Kota Bekasi menyebutkan wilayahnya kekurangan ratusan pegawai dibidang kesehatan untuk ditempatkan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Kota Bekasi masih membutuhkan pegawai sekitar 900 tenaga medis.
”Jumlah pegawai belum ideal, jadi kami masih kekurangan tenaga kesehatan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kusnanto Saidi pada Rabu, 15 November 2017 kemarin. Menurutnya, saat ini baru ada sebanyak 1.100 pegawai dengan 17 profesi mulai dari dokter, perawat, bidan, sampai dengan apoteker.
Menurut Kusnanto, sebanyak 1.100 pegawai ini ditempatkan di 39 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan di Kota Bekasi."Idealnya Kota Bekasi memiliki 2.000 tenaga kesehatan," ujarnya.
Kusnanto menuturkan, sesuai dengan Peraturan Kemenkes, Puskesmas yang layani rawat jalan, jumlah pegawai minimal 21 orang. Sedangkan untuk rawat inap sebanyak 40 orang.
Namun, realita di lapangan untuk rawat inap hanya 15-17 orang, sedangkan untuk rawat jalan hanya 30-an orang.”Puskesmas rawat inap 5 unit, dan sisanya rawat jalan, jadi kami kekurangan pegawai,” katanya.
Kusnanto mengatakan, strategi untuk menambah tenaga kesehatan di Puskesmas yaitu bekerja sama dengan lembaga pendidikan kesehatan baik di Bekasi maupun di luar daerah. Pemerintah, membuka program pemagangan terhadap alumni-alumni STIKESyang baru lulus.
”Karena kami belum bisa menerima pegawai, meski non-PNS,” ungkapnya. Mereka, lanjut dia, sambil menunggu registrasi dan surat izin praktik, diberdayakan di Puskesmas di Kota Bekasi.
Langkah ini sudah dilakukan sejak empat bulan lalu diwilayahnya. Adapun alumni STIKES yang magang di Puskesmas di Kota Bekasi sebanyak 160 orang.”Program masih baru, tahun depan akan ditambah sampai memenuhi kebutuhan,” jelasnya. Meski kekurangan pegawai di bidang kesehatan. Tapi, pelayanan tetap maksimal.
Kabid Penilaian Kerja Aparatur, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Bekasi Sajekti Rubiah mengatakan belum ada penerimaan pegawai non-PNS.”Kalau usulan sudah ada, tapi penerimaan belum,” katanya.
”Jumlah pegawai belum ideal, jadi kami masih kekurangan tenaga kesehatan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kusnanto Saidi pada Rabu, 15 November 2017 kemarin. Menurutnya, saat ini baru ada sebanyak 1.100 pegawai dengan 17 profesi mulai dari dokter, perawat, bidan, sampai dengan apoteker.
Menurut Kusnanto, sebanyak 1.100 pegawai ini ditempatkan di 39 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan di Kota Bekasi."Idealnya Kota Bekasi memiliki 2.000 tenaga kesehatan," ujarnya.
Kusnanto menuturkan, sesuai dengan Peraturan Kemenkes, Puskesmas yang layani rawat jalan, jumlah pegawai minimal 21 orang. Sedangkan untuk rawat inap sebanyak 40 orang.
Namun, realita di lapangan untuk rawat inap hanya 15-17 orang, sedangkan untuk rawat jalan hanya 30-an orang.”Puskesmas rawat inap 5 unit, dan sisanya rawat jalan, jadi kami kekurangan pegawai,” katanya.
Kusnanto mengatakan, strategi untuk menambah tenaga kesehatan di Puskesmas yaitu bekerja sama dengan lembaga pendidikan kesehatan baik di Bekasi maupun di luar daerah. Pemerintah, membuka program pemagangan terhadap alumni-alumni STIKESyang baru lulus.
”Karena kami belum bisa menerima pegawai, meski non-PNS,” ungkapnya. Mereka, lanjut dia, sambil menunggu registrasi dan surat izin praktik, diberdayakan di Puskesmas di Kota Bekasi.
Langkah ini sudah dilakukan sejak empat bulan lalu diwilayahnya. Adapun alumni STIKES yang magang di Puskesmas di Kota Bekasi sebanyak 160 orang.”Program masih baru, tahun depan akan ditambah sampai memenuhi kebutuhan,” jelasnya. Meski kekurangan pegawai di bidang kesehatan. Tapi, pelayanan tetap maksimal.
Kabid Penilaian Kerja Aparatur, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Bekasi Sajekti Rubiah mengatakan belum ada penerimaan pegawai non-PNS.”Kalau usulan sudah ada, tapi penerimaan belum,” katanya.
(whb)