Polda Banten Buka Posko Antemortem Ledakan Kembang Api Kosambi
A
A
A
BANTEN - Disaster Victim Identification (DVI) Polda Banten membuka Posko Antemortem untuk membantu proses identifikasi korban ledakan pabrik petasan di Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Kepala Bidang Kedokteran Polda Banten (Dokkes) Polda Banten, AKBP dr Nariyana mengatakan, guna mempercepat proses identifikasi korban, pihaknya membantu Polda Metro Jaya dengan membuka posko antemortem di Jalan Ki Mas Jong, Alun-alun Kota Serang dan di Mapolres Kota Tangerang
Untuk itu, Nariyana meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya karena kebakaran agar melapor ke Biddokkes Polda Banten atau Urkes Polres/Ta jajaran Polda Banten dengan membawa informasi tentang data fisik korban.
"Silakan bawa data korban tentang gigi apabila korban pernah berobat ke dokter gigi, pakaian, jaket, topi dan lain-lain yang sering dipakai tapi belum dicuci oleh korban," ujar Nariyana pada Senin (30/10/2017).
Selain itu, pihaknya juga akan mengambil sampel DNA dari keluarga korban melalui buccal swab, mulut dan darah. "Data tersebut digunakan untuk mempermudah proses indentifikasi korban ledakan yang meninggal," katanya.
Biddokkes Polda Banten juga telah mengirim dua dokter ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta untuk bergabung dengan tim identifikasi dan membantu proses identifikasi yakni dr Donald dan drg Alfin
Kepala Bidang Kedokteran Polda Banten (Dokkes) Polda Banten, AKBP dr Nariyana mengatakan, guna mempercepat proses identifikasi korban, pihaknya membantu Polda Metro Jaya dengan membuka posko antemortem di Jalan Ki Mas Jong, Alun-alun Kota Serang dan di Mapolres Kota Tangerang
Untuk itu, Nariyana meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya karena kebakaran agar melapor ke Biddokkes Polda Banten atau Urkes Polres/Ta jajaran Polda Banten dengan membawa informasi tentang data fisik korban.
"Silakan bawa data korban tentang gigi apabila korban pernah berobat ke dokter gigi, pakaian, jaket, topi dan lain-lain yang sering dipakai tapi belum dicuci oleh korban," ujar Nariyana pada Senin (30/10/2017).
Selain itu, pihaknya juga akan mengambil sampel DNA dari keluarga korban melalui buccal swab, mulut dan darah. "Data tersebut digunakan untuk mempermudah proses indentifikasi korban ledakan yang meninggal," katanya.
Biddokkes Polda Banten juga telah mengirim dua dokter ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta untuk bergabung dengan tim identifikasi dan membantu proses identifikasi yakni dr Donald dan drg Alfin
(whb)