Sudah 4 Tahun, Progres Pembangunan Tol Serpong-Kunciran Baru Capai 93%

Selasa, 24 Oktober 2017 - 04:35 WIB
Sudah 4 Tahun, Progres Pembangunan Tol Serpong-Kunciran Baru Capai 93%
Sudah 4 Tahun, Progres Pembangunan Tol Serpong-Kunciran Baru Capai 93%
A A A
TANGERANG - Proyek pembangunan tol Serpong-Kunciran yang melewati wilayah Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) dan Pemkot Tangerang menemui banyak kendala di lapangan. Sejak pertama digagas 2013 lalu hingga 2017 ini, proses pengerjaan proyek itu mengalami kembang kempis pembebasan tanah milik warga. Alhasil, megaproyek jalan bebas hambatan itu jalan merayap.

Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangsel Gholib Syaifudin mengatakan, ada sejumlah kendala yang menyebabkan mampetnya pembangunan tol Serpong-Kunciran."Adanya tumpang tindih kepemilikan tanah, permasalahan antarkeluarga atau waris, dan kekurangan kelengkapan kepemilikan tanah," kata Gholib kepada KORAN SINDO pada Senin, 23 Oktober 2017 kemarin.

Meski demikian, pihaknya mengklaim, progres megaproyek di Kota Tangsel itu telah mencapai angka yang menggembirakan, yakni sudah 93%."Kemajuan atau progres pembebasannya kurang lebih sudah mencapai angka 93%. Sedang luas tanah yang sudah dibebaskan di Kota Tangsel, kurang lebih sudah mencapai angka 83,1 hektare," ungkap Gholib.

Gholib melanjutkan, di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi, pihaknya terus menjalankan proyek pembebasan lahan tersebut. Hingga akhirnya, ada sejumlah warga yang setuju lahannya digusur.

Terpisah, Sekretaris Pengadaan Lahan BPN Tangsel Hodidjah menambahkan, masih ada sekira 7% bidang tanah yang belum dibebaskan. Rata-rata, tanah yang belum dibebaskan karena terkendala sejumlah hal, seperti konflik kepemilikan atau waris dan yang lainnya.

"Progres pembebasan lahannya sisa 7% lagi. Di Jombang 10%, Pakujaya 5%, Pondok Jagung Timur 18%, Jelupang 16%, Parigi 4%, Parigi Baru 5%, dan Rawa Mekar Jaya 44%," kata Hodidjah.

Dia menuturkan, kendalanya pembebasan tanah di Kota Tangsel rata-rata Akta Jual Beli (AJB) di bawah tangan. Solusinya, mereka yang baru punya PPJB diarahkan untuk membuat AJB terlebih dahulu. "Total bidang tanah yang rencananya akan dibebaskan ada 507 bidang. Sedang yang sudah dibebaskan 417 bidang. Sisanya 2.323 bidang. Realisasinya yang sudah dibebaskan ada 1.915 bidang," ujarnya.

Hodidjah mengatakan, target pembebasan lahan untuk wilayah Tangsel adalah Desember 2017. Seluruh tanah yang dibebaskan akan langsung dibangun jalan, sambil pihaknya menunggu pembebasan lahan lainnya.

"Kalau kami hanya mengurus bidang hukum pertanahannya saja. Kami sudah menunjuk ada peta, di dalamnya ada bidang-bidang tanah. Kami maunya cepat selesai, tanah dibebaskan," terangnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mendorong pemerintah pusat untuk segera melakukan percepatan pembangunan tol Kunciran Bandara yang sampai saat ini masih jalan di tempat.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pembangunan tol Serpong-Kunciran dan Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang harus dikebut, karena selama ini hanya jalan di tempat.

"Kami berharap pemerintah pusat segera melakukan percepatan pembangunan tol Kunciran-Bandara. Karena informasinya pemerintah pusat kekurangan dana untuk melanjutkan pembangunan," jelasnya.

Menurutnya, pembangunan tol Serpong-Kunciran dan Kunciran-Bandara Soetta akan sangat berguna bagi masyarakat luas. Apalagi, sudah banyak warga yang rumah digusur dari tanah mereka."Ini kan buat kepentingan masyarakat luas, apalagi masyarakat sudah pada keburu disuruh pindah dari lokasi. Keberadaan Tol Kunciran-Bandara sangat penting dalam mengurai kemacetan yang ada," jelasnya.

Tol Serpong-Kunciran merupakan bagian dari JORR 2 yang menghubungkan Bandara Soetta hingga Cibitung. Panjang tol ini mencapai 11,2 Km dan berfungsi untuk memecah kemacetan dalam kota.

Tol ini akan terhubung dengan tol Jakarta-Tangerang, Cengkareng-Batuceper-Kunciran, Jakarta-Serpong, dan Serpong-Cinere. Saat ini, progres pembangunan tol itu masih tahap pembebasan tanah. Total pembiayaan konstruksi jalan tol ini mencapai Rp760 miliar, dengan nilai kebutuhan investasi mencapai Rp2,623 triliun. Sedang biaya pembebasan bidang tanahnya mencapai Rp959 miliar.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3761 seconds (0.1#10.140)