Serapan Anggaran Jadi Salah Satu Fokus Program Kerja Anies-Sandi
A
A
A
JAKARTA - Tim Sinkronisasi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno melaporkan hasil kerja selama enam bulan belakangan ini. Rendahnya penyerapan anggaran 2017, belum masuknya kegiatan dalam anggaran 2018 dan belum tertampungnya semua visi-misi dalam rencana jangka menengah harus ditindaklanjuti.
Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said mengatakan, setelah bekerja sejak 20 Mei dan memulai rapat pada 2 Juni dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Tim Sinkronisasi telah menjabarkan visi-misi Anies-Sandi supaya masuk dalam program kerja, baik di anggaran perubahan 2017, RAPBD 2018, ataupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022.
Namun, kata pria yang disapa Dirman itu, masih ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti Anies-Sandi usai dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur pada Senin, 16 Oktober 2017 mendatang. Di antaranya yaitu, penyerapan anggaran, memasukan kegiatan yang belum diakomodir pada RAPBD 2018 serta visi-misi yang belum terakomodir di RPJMD mengingat Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Pasal 9 menyebut bahwa RPJMD 2018-2022 sepenuhnya menampung visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih.
"Banyak pekerjaan yang tidak bisa diteruskan dalam satu periode, tugas kami mengidentifikasi. Sehingga ketika dilantik, Anies-Sandi sudah bisa langsung bekerja," kata Sudirman Said di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Oktober 2017 kemarin.
Dalam penyerapan anggaran 2017, lanjut Dirman, Pemprov DKI saat ini baru mencapai 41%. Dengan sisa waktu sekitar dua bulan sampai masa habis waktu anggaran, sulit rasanya DKI menyerap anggaran hingga 100%. Usai dilantik nanti, Anies-Sandi harus menindaklanjuti masalah-masalah lambatnya penyerapan anggaran.
Untuk kegiatan anggaran 2018 yang telah disinkronisasikan dengan 23 program janji Anies-Sandi, tidak semua kegiatan turunan dari 23 program yang dapat masuk dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD).
"Hal terakhir yang perlu ditindaklanjuti yakni RPJMD 2018-2022. Di mana, Pemprov DKI telah membuat teknokratisnya digabungkan dengan visi-misi Anies-Sandi yang dijabarkan oleh Tim Sinkronisasi," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anies terlebih dahulu berterimakasih terhadap Tim Sinkronisasi yang diketuai Sudirman Said. Menurutnya, apa yang dihasilkan selama enam bulan oleh Tim Sinkronisasi ini merupakan modal luar biasa dalam proses demokrasi.
Selama ini, kata Anies, masalah terbesar ada ketika berkampanye, semua terlibat dan semua mencoba meraup keuntungan. Namun, begitu masuk pemerintahan, menerjemahkan menjadi program itu perlu keterampilan sendiri.
"Saya bersyukur diberikan hasil yang memudahkan kami bertugas setelah dilantik. Umumnuya ketika dilantik baru menerjemahkan program. Kami harap ini jadi contoh bagi daerah lain," ungkapnya.
Mantan Menteri Pendidikan itu menuturkan, hasil kinerja Tim Sinkronisasi yang dimuat dalam dua bundel dokumen akan dibuka pada saatnya sesuai dengan program yang tidak bisa dikerjakan dalam waktu yang sama. Untuk itu, dia pun memilih memaparkan kegiatan program apa saja yang dipilih untuk langsung dikerjakan usai dilantik.
Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said mengatakan, setelah bekerja sejak 20 Mei dan memulai rapat pada 2 Juni dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Tim Sinkronisasi telah menjabarkan visi-misi Anies-Sandi supaya masuk dalam program kerja, baik di anggaran perubahan 2017, RAPBD 2018, ataupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022.
Namun, kata pria yang disapa Dirman itu, masih ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti Anies-Sandi usai dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur pada Senin, 16 Oktober 2017 mendatang. Di antaranya yaitu, penyerapan anggaran, memasukan kegiatan yang belum diakomodir pada RAPBD 2018 serta visi-misi yang belum terakomodir di RPJMD mengingat Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Pasal 9 menyebut bahwa RPJMD 2018-2022 sepenuhnya menampung visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih.
"Banyak pekerjaan yang tidak bisa diteruskan dalam satu periode, tugas kami mengidentifikasi. Sehingga ketika dilantik, Anies-Sandi sudah bisa langsung bekerja," kata Sudirman Said di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Oktober 2017 kemarin.
Dalam penyerapan anggaran 2017, lanjut Dirman, Pemprov DKI saat ini baru mencapai 41%. Dengan sisa waktu sekitar dua bulan sampai masa habis waktu anggaran, sulit rasanya DKI menyerap anggaran hingga 100%. Usai dilantik nanti, Anies-Sandi harus menindaklanjuti masalah-masalah lambatnya penyerapan anggaran.
Untuk kegiatan anggaran 2018 yang telah disinkronisasikan dengan 23 program janji Anies-Sandi, tidak semua kegiatan turunan dari 23 program yang dapat masuk dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD).
"Hal terakhir yang perlu ditindaklanjuti yakni RPJMD 2018-2022. Di mana, Pemprov DKI telah membuat teknokratisnya digabungkan dengan visi-misi Anies-Sandi yang dijabarkan oleh Tim Sinkronisasi," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anies terlebih dahulu berterimakasih terhadap Tim Sinkronisasi yang diketuai Sudirman Said. Menurutnya, apa yang dihasilkan selama enam bulan oleh Tim Sinkronisasi ini merupakan modal luar biasa dalam proses demokrasi.
Selama ini, kata Anies, masalah terbesar ada ketika berkampanye, semua terlibat dan semua mencoba meraup keuntungan. Namun, begitu masuk pemerintahan, menerjemahkan menjadi program itu perlu keterampilan sendiri.
"Saya bersyukur diberikan hasil yang memudahkan kami bertugas setelah dilantik. Umumnuya ketika dilantik baru menerjemahkan program. Kami harap ini jadi contoh bagi daerah lain," ungkapnya.
Mantan Menteri Pendidikan itu menuturkan, hasil kinerja Tim Sinkronisasi yang dimuat dalam dua bundel dokumen akan dibuka pada saatnya sesuai dengan program yang tidak bisa dikerjakan dalam waktu yang sama. Untuk itu, dia pun memilih memaparkan kegiatan program apa saja yang dipilih untuk langsung dikerjakan usai dilantik.
(whb)